Rangkuman Sejarah Asia Selatan
BAB II
GEOGRAFI KAWASAN
ASIA SELATAN
2.1. Istilah
Asia Selatan
Istilah
Asia Selatan yang dipahami di Indonesia lebih sempit daripada di Eropa atau
Amerika. Asia Selatan meliputi tujuh Negara, yaitu : India, Pakistan,
Bangladesh, Srilangka, Nepal, Bhutan, dan Malaweda. Asia Selatan Adalah kawasan
anak benua (Subcontinent) dari Benua Asia.
2.2. Sebutan
Bagi India
Kata
“India” berasal dari bahasa Yunani, dari akar kata Indoi, yang artinya bangsa
yang mendiami daerah atau lembah aliran Sungai Indus atau Sindhu.
2.3. Pembagian
wilayah India
1.
Wilayah Pegunungan yang di maksut adalah Prgunungan Himalaya yang terhampar
disebelah utara, oan merupakan salah satu rangkaian pegunungan terbesar di
dunia. Pegunungan ini membentang sejauh lebih dari 2.400 Km, dengan puncaknya
gunung Everest mencapai ketingiian 8.848 m.
2.
Wilayah India Sebelah Utara
a.
Lembah Sungai
Indrus merupakan lembah sungai yang subur penghasil garam, jagung, padi, aneka
buah – buahan dan sayur – sayuran. Sungai Inrus mengalir lebih dari 3.000 Km,
disini terdapat pusat kebudayaan kuno India, yaitu Mohenjo Daro dan Harappa.
b.
Lembah Sungai
Gangga sering dijuluki Gangga Mai (sungai induk), merupakan sungai suci bagi
berjuta – juta umat Hindu. Airnya diyakini dapat membersihkan segala dosa dan
dapat dapat menyembuhkan badan dari penyakit. Sungai Gangga merupakan kawasan
subur dan pusat agama Hindu , Budha, Jainisme. Terdapat kota suci agama Hindu
Banares dan Allahabad.
c.
Lembah Sungai
Brahmaputra di Bangladesh, Sungai Brahmaputra besatu dengan sungai Gangga
membetuk delta rawa yang luas. Delta tersebut sangat subur dan merupakan
lumbung padi bagi Bangladesh.
3. Dataran
Tinggi Daccan Wilayah ini terbentang dari tengah – tengah India (Pegunungan
Windhya) ke selatan menuju pantai dan dibatasi oleh dua system pegunungan di
sisi barat dan timurnya (pegunungan Ghat Barat dan Ghat Timur).
4.
Walayah sempit antara pegunungan Ghat Barat dan Ghat Timur hingga menuju
pantai. Wilayah ini relatif subur karena memperoleh curah hujan yang cukup
tinggi setiap tahun. Wilayh ini dikenal dengan wilayah Tamil.
2.4. Penduduk
Asia Selatan Tahun 2011 - 2012
Berdasarkan survey berjumlah
1.210.193.422 jiwa (maret 2011), Pakistan 179.236.000 jiwa (April 2012),
Bangladesh 161.083.804 jiwa (2012), Sri Langka 20.653.00 jiwa (Juni 2011),
Nepal 26.620.809 jiwa (Juni 2011), Bhutan 708.427 jiwa (2011), dan Maladewa
328.536 jiwa (april 2011).
2.5. Bahasa
India
Kawasan anak BenuaIndia punya perbedaan
bahasa yang sangat banyak, lebih dari 250 bahasa dan sekitar 550 dialek. Di
Negeri India sendiri sekarang terdapat 13 bahasa yang diakui, yaitu : Hindi
(bahasa resmi India), Gujarati, Bangli (bahasa resmi Bangladesh), Marathi,
Assami, Oriya, Sindhi, Punjabi, Urdu ( bahasa resmi Pakistan), Tamil, Telugu,
Kannada, Malayalam.
BAB III
PEMBAGIAN
MANDALA BUDAYA INDIA
3.1. Empat
Mandala Budaya
1.
Mandala Lembah Sungai Indus lebih dikenal sabagai Mandala Lembah Punjad (daerah lima aliran sungai indrus). Dilembah
sungai subur ini pada azaman dahulu pernah berkembang peradapan besar yang
berpusat di Mohenjo Daro dan Harappa. Pada masa berikutnya berkembang kerajaan
Taksasila (Taxila), Gandhara dan Greco–Bactria.
2. Mandala
Lembah Sungai Gangga menjadi pusat peradapan hindu, terdapat kota – kota kuno
yang terkenal antara lain : Kosala, Pataliputra, Mathura. Diantara Mandala
Lembah Sungai Indus dan Mandala Lembah Sungai Gangga terdapat lorong Karusetra.
Lorong ini dikenal dalam etos mahabaratra sebagai area perang saudara antara
keluarga Pandawa dan Kurawa.
3.
Madala budaya Deccan karena pengaruh Windhya yang beriklim panas, yaitu
perbedaan temperature panas dingin amat tajam, maka penduduk wilayah ini juga
dikenal dengan berwatak keras dan suka perang. Mereka adalah suku bangsa
Maratha yang dikenal penentang kolonialisme inggris yang tangguh.
4.
Mandala budaya Tamil di balik dataran tinggi Daccan di sebelah timur, terhempar
daerah landai yang subur, diawali dari Banggala, Orissa sampai ke selatan ujung
anak benua India. Penghunia adalah suku bangsa tamil yang sebagian cinta damai
dan tidak memilih perang untuk menyelesaikan masalah.
3.2. Latar
Belakang Etnologis.
Pendukuk
asli india adalah bangsa Dravida dan Arya, penduduk yang mendiami anak benua
India terbagi dalam tiga gelombang, yaitu :
1.
Gelombang pertama dianggap sebagai penduduk tertua yaitu bangsa yang sekeluarga
dengan rumpun Negroid di Afrika dan Melanesia di Samudra Pasifik yang sering
disebut Indo-Negroid.
2. Gelombang
kedua adalah bangsa yang serumpun dengan bangsa Sakai atau Weda di Srilangka.
Kemudian timbul Percampuran darah dari bangsa gelombang pertama dan ketua, yang
merupakan suku bangsa Wedoid. Mereka berbahasa Dravida dan kemudian menetap di
India bagian selatan.
3.
Gelombang ketia ialah ras bangsa Indid yang berbicara dengan bahasa Arya.
Mereka dating dengan dengan mendesak kedua bangsa yang sudah ada di India.
Mereka berusaha mempertahankan kemurnian darah mereka, namun tetap bercampur
dan keturunan yang bercampur disebut bangsa Hindu.
3.3. Asal – Usul
Bangsa india yang Berbahasa Arya.
1.
Asal – Usul mereka di duga sama yaitu sekiar laut Kaspia dan padang rumput
Rusia bagian selatan. Dari wilayah ini orang – orang Arya diperkirakan bertebaran
ke Yunani, Asia Kecil, Iran, dan Akhirnya India.
2.
Asal mula bangsa Indid ialah Asia tengah, di sekitar Danau Aral, tepatnya
antara Sungai Oxus dan Sir Darya. Dari sana sebagian ada yang pindah ke
selatan, masuk ke Iran dan kembali ke India.
3. Orang
– Orang Arya berasal dari Eropa Timur, tepatnya padang rumpt Hongaria. Mereka
hijrah ke India selatan Menyebarang Sungai Don di Pegunungan Kaukus dan Menetap
di Iran.
4.
Bahasa Sanskerta memiliki kemiripan dengan bagasa yang dipergunakan oleh penduduk
sekitar Laut Baltik (Latvia, Lithuania). Maka asal mula bangsa Arya diduga dari
daerah laut Baltik.
BAB IV
KEBUDAYAAN INDIA
PURBA
4.1. Orang –
orang Paleotikum (Zaman Budaya Batu Tua)
Beberapa identifikasi orang – orang
Palaeolitik di India dapat disebutkan sebagai berikut :
1.
Belum mengenal
pengolahan Logam.
2.
Sebagian besar
belum punya rumah tinggal, meski ada yang membuat pondok di atas pohon.
3.
Hidup dalam
ketahukan terhadap binatang liar seperti harimau, singa, gajah dan badak.
4.
Belum punya
gagasan untuk bercocok taman. Hidup dari daging binatang, buah – buahan dan
sayur – sayuran yang tumbuh liar di hutan (Food Gathering).
5.
Belum dapat
membuat barang pecah belah (tembikar) dan mungkin pula belum mengenal api.
4.2. Orang –
orang Neolitik (Zaman Budaya Batu Baru)
Karakteristik
abad Neolitik di India ialah bengunan menarik, misalnya dolmen (meja datu yang
berfungsi sebagai makan) ditemukan di Caingleput, dekat Madres. Kolam batu
marmer dijumpai di Mysore utara (Brahmagiri). Batu paying didapatkan di Kerala
dan Cochin. Menhir (tugu batu) ditemukan di Anapura, dekat Trichura (Cochin)
sekitar 4 m dari batu granit sebagai tugu peringatan. Inentifikasi peradaban
Neolitik di India adalah :
1.
Telah mengolah
tanah dan menanan buah – buahan serta jagung
2.
Telah mendomestikasi
/ memelihara hewan seperti lembu dan kambing.
3.
Mengenal api
dari bamboo dan potongan kayu yang digesek – gesekan.
4.
Membuat barang
pecah belah, awalnya dengan tangan kemudian dengan roda (wheel).
5.
Tingal di goa –
goa dan menghias dinding dengan lukisan berburu dan menari, beberapa contoh hal
ini ada di India bagian Utara dan Selatan.
6.
Melukis dan
menghias barang pecah belah.
7.
Membuat perahu
dan berlayar ke sungai.
8.
Dapat memintal
katun dan wool, serta memakai pakaian.
9.
Mengubur jenazah
dan makamnya banyak di temukan, sering kali jenazah diletakkan dalam kendi
besar.
4.3. Zaman Logam
(the Metal Age)
Tidak
ada keseragaman dalam penggunaan logam di Indi. Di India bagian utara, tembaga
menggantikan batu sebagai bahan untuk membuat alat dan senjata misalnya Kapak,
Padang, Belati, Anak, Panah, Tombak, dan sebagainya.
4.4. Peradaban
Lembah Sungai Indrus
Mohenjo Daro (bukit kematian) adalah
sebuah bukit di dataran Larkana, Sind. Wilayah ini dan sekitarnya cukup subur,
sehingga dikenal sabagai Nakhlistan (Taman Kota Sind). Dari p;eninggalan
arkelogis, ditemukan puing – puing kota besar (big city) yang diduga dibangan beberapa kali. Dijumpai bagunan atau
gedung , gedung mewak di kanan-kiri jalan yang luas dan lurus. Hamper setiap
gedung mempunyai sumur, pipa saluran dan kamar mandi.
Terdapat bangunan – bangunan besar yang
diduga merupakan istana, kuil dan degung kota praja. Bangunan yang mengesankan
ialah kolam besar (big bath) berupa
alun – alun segi empat yang luas dengan serambi dan ruangan – ruangan di semua
sisi. Air saluran melalui pipa – pipa besar, kolam besar itu panjangnya 180
kaki (55 m), lebar 108 kaki (33 m), dan dinding luarnya punya ketebalan 8 kali
(2 m). jalan – jalan kota besar luas dan lurus, dilengkapi dengan sisitem
saluran pembuangan air. Perkembangan Lembah Sungai Indus memiliki karakteristik
sebagai berikut :
1.
Merupakan sebuah
teokrasi (Negara Agana).
2.
Memiliki
stratifikasi social yang jelas.
3.
Terdapat
golongan pendeta.
4.
Dalam bidang
ekonomi literature dan lembaga pengetahuan telah ditata dengan teratur.
BAB V
KEBUDAYAAN ARYA PADA MASA WEDA
5.1. Periode
weda
Periode
weda dimulai sejak masuknya bangsa berbahasa Arya ke India sebelah batar laut
(Punjab) yang diperkirakan terjadi sekitar 1500 SM, sampai munculnya agama
Budha sekitar 500 SM. Periode Weda dapat dibagi lagi dalam tiga zaman.
1. Zaman Wepa Purba (Sekitar 1500-1000
SM). Periode Weda bangsa Arya masih berada di sekitar daerah Punjad dan belum
bertemu dengan peradaban India secara keseluruhan. Didalam Rigweda disebutkan
ada tiga macam dewa yaitu : Dewa Langit (Waruna, surya, Wisnu), Dewa Angkasa
(Indra, Maruta, Wayu), dan Dewa Bumi (Pertiwi, Agni).
2. Zaman Brahmana (Sekitar 1000-750 SM).
Dalam zaman ini kekuasaan pendeta makin besar, dimulai dominasi golongan
pendeta atas golongan – golongan yang lain dalam masyarakat. Sebab para pendeta
punya waktu luang untuk belajar ilmu pengetahuan, mengajar dan memimpin upacara
keagamaan. Untuk kepentingan upacara keagamaan disusun kitab Sama Weda yang berisi 1225 nyanyian yang
berasal dari Rigweda, kecuali 75
nyanyian baru. Kitab Yajur Weda yang
merupakan buku ketiga, disusun langsung oleh kelompok pendeta yang melakukan
peyembelihan kinatang korban. Sedangkan Atharwaweda
kitap yang keempat dan berisi 6000 bait nyayian, 1200 bait di antaranya berasal
dari Rigweda, disusun pada akhir
zaman Brahmana.
Munculnya
system Kasta dilaterbelakangi oleh adanya spesialisasi pekerjaan yang
diwariskan secara turun –temurun kepada keluarga (perkawinan hanya di dalam
lingkungan kasta sendiri). Orang – orang Arya berpendapat bahwa manusia sejak
lahir telah ditentukan kastanya, bagi orang – orang Arya mereka tergolong dalam
tiga Kasta, yaitu : Brahmana, Ksatriya, dan Waisya. Istilah kasta identik
dengan warna dank arena ada empat kasta maka disebut Caturwarna, mereka adalah :
A.
Brahmana yaitu the Priests (para pendeta)
B.
Ksatriya yaitu
the Warriors and Rulers (para prajirit, penguasa dan pemerintahan)
C.
Waiya yaitu the
Farmers and Traders (para petani dan pedagang, termasuk perajin)
D.
Sudra yaitu the
Labourers (para buruh)
3. Zaman Upanishad (Sekitar 750-500 SM).
Zaman ini muncul system filsafat yang disebut Vadanta. Filsafat Vadenta
dapat dimasukkan dalam bentuk Monisme,
Monism bertolak dari anggapan bahwa hanya ada satu asas (hokum dasar) dalam
alam semesta. Konsep – konsep ajaran Upanishad yang dikembangkan dari filsafat
Vedanta dapat dijelaskan sebagai berikut :
A.
Brahman artinya
sebab (material) bagi adanya dunia.
B.
Atman artinya
pusat segala fungsi jasmani dan rohani.
C.
Karma artinya
perbuatan.
D.
Sasara artinya
berulang kelahiran manusia.
E.
Moksa artinya
kelepasan.
5.2. Periode
Agama Budha (Sekitar 500-300 SM)
Filsafat
Samkya merupakan aliran yang materialistis, karena beranggapan bahwa jiwa dan
raga adalah sesuatu yang kekal. Materi atau benda menurut aliran ini memiliki
tiga sifat yaitu : 1) guna atau sattya
(kebaikan), 2) rajas (kesenangan hawa
napsu), dan 3) tamas (kegalapn atau
kehancuran).
1. Jainisme, agama Jain didirikan oleh
Vardhamana Mahawira (Sekiatar 546-468 SM), seorang ksatriya sebagai bentuk
protes terhadap dominasi sosial kaum Brahmana atau kaum Ksatriya dan Kaum
Waisya. Aliran keagamaan ini hamper mirip dengan Bhuddhisme tetapi ajarannya
lebih radikal atau ekstrim, menurut Jain mencapai moksa tidak mungkin terjadi
bila tidak menjadi seorang pendeta.
Jainisme dilarang membunuh atau
menyakiti semua makluk hidup, hanya mengkonsumsi sayur – sayuran dan buah agar
tidak menyakiti binatang, bunuh diri untuk kepentingan tertentu dapat
dibenarkan. Jadi penekanan utama Jainisme adalah Ethikisme yaitu pentingnya
berbuat baik sebagai reaksi terhadap keasusilaan para pendeta Brahmana.
2.
Buddhisme, agama Buddhisme didirikan oleh Sidharta Gautama (Sekitar 563-482
SM). Seorang ksatriya puta Raja Sudodana dari Kapilawastu. Menurut tradisi
agama Budha, Sidharta Gautama terdorong untuk mencari makna kehidupan karena
dikejutkan oleh tiga peristiwa yaitu melihat orang penderita kusta, seorang tua
yang renta dan mayat. Budha meyampaikan ajaran – ajarannya di Taman Rusa di
Kota Samath. Inti ajaran Sang Budha tersimpul dalam empat pandanggan, yaitu :
A.
Lahir, tumbuh
dewasa, tua, sakit, dan akhirnya mati adalah penderitaan.
B.
Penderitaan
manusia itu disebabkan oleh adanya hawa nafsu.
C.
Penderitaan akan
hilang bila hawa nafsu dipadamkan.
D.
Jalan untuk
melalui penderitaan itu dengna delapan jalan yaitu : Punya pandangan benar, Punya
niat yang benar, Berbicara benar, Berbuat benar, Punya penghidupan yang benar,
Berusaha benar, Punya perhatian benar, dan Memusatkan pikiran dengan benar.
5.3. Periode
Sesudah Agama Budha (Sekitar 300 SM – Sekarang)
Periode
ini dikenal dengan Zaman pembentukan agama Hindu (Hinduisme), dalam periode ini
terbentuk dogma agama Hindu, terutama konsep Trimurti (tiga dewa serangkai),
yaitu : Dewa Brahma (the Creator) sebagai pencipta, Dewa Wisnu (the Preserver)
sabagai pemelihara dan Dewa Siwa (the Destroyer) sebagai perusak. Aliran –
larian penting dalam Hinduisme antara lain :
1. Waisnawa adalah aliran agama Hindu
yang memuja Dewa Wisnu sebagai dewa paling utama, wujut penjelmaan itu disebut
Avatar, sepanjang sejarah Wisnu diyakini telah menjelma Sembilan kali sebagai :
A.
Matsya (ikan).
B.
Kurma (kura –
kura).
C.
Narasingha
(manusia singa).
D.
Warahu (babi
hutan).
E.
Wamana (orang
kerdil).
F.
Parasurama (rama
bersenjata kapak).
G.
Rama (ksatriya
pembela kebenaran dan penumpas rahwana).
H.
Krisna (ksatriya
pembela rahwana pelawan kurawa).
I.
Budha (pendiri
agama budha).
2.
Saiwa adalah aliran agama Hindu yang memuja Dewa Siwa, pemujaan terhadap Dewa
Siwa berkembang dari pemujaan kepada Dewa Rudra yang kejam dalam zaman Weda.
Dewa Siwa sering digambarkan sebagai Mahakala
(dewa yang sanggat menakutkan), namun juga dianggap sebagai Mahapertapa (pelindung para pertapa).
3.
Sakta adalah aliran agama Hindu yang memuja Dewa Cakti, yang paling terkemuka
ialah Durga (Istri Dewa Siwa). Selain Durga istri Dewa Wisnu yaitu Laksmi atau
Sri dipuja sebagai dewa kesuburan, sementara istri Dewa Brahma yaitu Saraswati juga
dipuja sebagai dewi kesenian atau keindahan.
4.
Tanta artinya pengetahuan yang bersifat rahasia dalam bidang sepiritual dan
upacara ritual keagamaan (mistik). Tanta Merupakan aliran atau sekte agama
Hindu yang berasal dari percampuran dua agama (Sinkrstisme), misalnya pemuja
Dewa Siwa (agama Hindu) dengan pemuja Budha (Buddhisme).
BAB VI
KERAJAAN MAGADHA DAN HUBUNGAN DENGAN BARAT
6.1. Dinasti
Sisunaga, memerintah sekitar 642-413 SM
Dinasti
Sisunga memerintah kerajaan Magadha dengan 5 orang Raja, raja yang paling
terkenal bernama Bimbisara (Sekitar 540-490 SM) dia melalukan perluasan wilayah
hingga Kerajaan Kosala dan Vaisali. Untuk menaklukan wilayah sungai Indrus,
Darius memerintahkan sukarelawan yang berasal dari Yunani bernama Scylax
mengadakan penyelidikan wilayah Indrus. Gerakan militer Darius dalam abad VI SM
itu berhasil menegakkan imperium Persia di India bagian barat laut, termasuk
Sind dan barang kali juga Punjab bagian barat.
Raja Bimbisara kemudian diganti oleh
putranya Ajatasatru yang dikenal sebagai raja pelindung agama Jainisme, dalam
masa pemerintahannya agama Budha dan jain saling bersaing dalam memperebutkan
pengaruh di istana Kerajaan Magadha. Satu peristiwa penting yang terjadi pada
masa Ajatasatra adalah perpindahan ibu kota kerajaan Magadha dari Giripraja ke
pataliputra di tepi Sungai Gangga. Dinasti yang didirikan oleh Susunaga
digulingkan oleh seorang mentrinya sendiri bernama Mahapadma Nanda yang
mendirikan Dinasti Nanda.
6.2. Dinasti
Nanda, memerintah sekitar 413-322 SM
Dinasti
Nanda memerintah kerajaan Magadha sekitar satu abad lamanya, ada Sembilan Raja
yang memerintah Dinasti Magada. Salah satu kejadian menarik menjelang
berakhirnta Dinasti Nanda ialah penyerbuan yang dilakukan oleh Iskandar
Zulkarnain (Alaxander the Great) ke
India sekitar 326 SM. Iskandar Zulkarnain adalah putra Raja Macedonia yang
memerintah kerajaan itu sekitar 354-323 SM, dipandu oleh gurunya Aristoteles
sesorang filsuf Yunani kenamaan Iskandar melakukan serangkaiaan penaklukan yang
menggetarkan India.
Pada 331 SM Iskandar dan tentaranya
bergerak menyerbu Mesopotamiya, tawaran damai Derius III (Raja Persia) yang
akan menyerahkan Asia Kecil (Siria, Palestina, dan Mesir) ditolak oleh
Iskandar. Akibatnya dalam musim semi 330 SM seluruh Persia jatuh ke tanggan
Iskandar. Setelah melewati Kerajaan Taxila (disekitar Rawalpindi) Iskandar dan
tentaranya menghadapi perlawanan yang sangat kuat dari Raja Porus, penguasa
Kerajaan Paurava di lembah sungai Jhelum dan Chenab. Perlawanan yang sanggat
melelahkan pada 326 SM membuat Iskandar dan tentaranya bergerak pulang.
6.3. Dinasti
Mauriya, memerintah sekitar 322-185 SM
Chandragupta
telah bertemu dengan Iskandar Zulkarnain dan banyak belajar tentang
keberhasilan penaklukannya, Chandragupta kemudian terbakar oleh ambisi yang
sama dibantu oleh penasehatnya seorang Brahmin
bernama Chanakya. Dalam jangka dua tahun setelah kematian Iskandar,
Chandragupta berhasil menggulingkan Dinasti Nanda dan mebguasai Kota
Pataliputra. Chandragupta berhasil mengalahkan Seleusus (Jenderal Iskandar) dan
menyerahkan sebagian dari Afgahanistan dari Kabul sampai Herat.
Chandragupta kemudian menikahi putri
Seleusus sehingga hubungan antara India – Yunani menjadi baik, pada 298 SM
Chandragupta wafat meninggalkan kekuasaan yang terbentang di India bagian utara
– antara Laut Arabian sampai Teluk Benggala, sebelum meninggal Chandragupta
menjadibhikkhu atau pendeta agama Jain. Chandragupta diganti oleh putranya
Bindusara yang memerintah Magada dari tahun 298-272 SM. Bindusara dijuluki
sebagai Amitragatra (sang penakluk), karena berhasil menaklukan wilayah di
sebelah selatan pegunungan Windhyu.
Raja
paling terkenal dalam Kerajaan Magadha ialah Asoka, pada 273 SM diberitakan
bahwa Asoka telah menerima Mahkota kerajaan Magadha dari ayahnya (Bindusara),
tetapi baru pada 269 SM dia dinobatkan menjadi Raja. Asoka dikabarkan telah
membunuh 90 orang saudaranya, tetapi menurut para pendeta Budha Asoka naik
taktah dengan cara damai. Asoka setelah dinobarkan menjadi raja bergelar
Devanampiya Piyadarsana (Devanampiya = belove of the God atau dicintai oleh
Dewa, Piyadarsana = of amiable appearance atau raja yang lembut), dalam waktu
singkat (Sekitar 269-261 SM) Raja Asoka telah memperluas wilayahnnya sampai ke
batas:
-
Sebelah barat :
sampai Afganistan dan Baluchistan.
-
Sebelah timur :
sampai wilayah Banggala.
-
Sebelah selatan
: sampai batas kerajaan Andhra di ujung selatan India.
Perubahan watak atau kepribadian Raja
Asoka dari seorang diktaktor kejam menjadi raja yang lemah lembut terjadi
ketika Asoka menaklukkan kerajaan kalingga (Sekitar 262 SM) dimana dalam satu
hari terbunuh sekitar 250.000 jiwa, sejak saat itu Raja Asoka memeluk agama
Budha yang awalnya Raja Asoka menganut Agama Hindu. Kemudia menjadi pelindung Biksu
Budha, menempatkannya agama Budha sebagai agama Kerajaan Magada dan lebih
mengutamakan perdamaiaan. India pada masa Asoka menjadi pusat Internasional
penyebarah agama Budha, dalam upaya menyebarkan agama Budha Raja Asoka mengirim
para mubaligh agama Budha dan para duta ke berbagai wilayah di dunia seperti
Syiria, Mesir, Mecedonia, Cyrenia, Epirus, Burma, Siam, dan Ceylon (Sri Langka).
Utusan ke Ceylon dilakukan oleh putra dan putrinya Raja Asoka (Mahendra dan
Sanghamiri). Didalam Negeri Memajukan agama Budha seperti :
A.
Sering
mengadakan perjalaanan ke tempat – tempat suci agama Budha seperti Kapilawastu
(tempat lahir Budha), Bodh Gaya (tempat Budha memperoleh pencerahaan), Sarnath
(tempat pertama Budha berkotbah), dan Kasinagara (tempat sang Budha wafat).
B.
Membuat Maklumat
– maklumat, suatu tulisan yang di pahat di dinding – dinding batu, goa, tugu,
pilar dan lempengan – lempengan logam. Maklumat ini berisi tentang peraturan –
peraturan agama Budha agar bias dibaca dan ditaati takyatnya.
C.
Membuat bangunan
– bangunan Stupa, diperkirakaan ada sekitar 48.000-80.000 stupa telah
dibangunoleh Asoka. Stupa paling besar berada di Samitri, Asoka juga
membanguntugu – tugu diantaranya yang terkenal berada di Kota Sarnath.
D.
Menyelanggarakan
muktmar agama Budha pada 240 SM di patalibutra.
Selama pemerintahan Asoka agama Budha
menyebar dengan cepat di India dari Kashmir sampai Ceylon, agama ini juga
menembus Nepal, Tibet, China, dan Mongolia. Pada 232 SM Raja Asoka wafat di
anti oleh Dasaratha, akan tetapi kejaan Kerajaan Magada makin melemah. Dinasti
Muurya mengalami kehancuran karene pertama adanya kebencian dari para Brahmana
agama Hindu (Asoka melarang upacara Asvameda
– Horse Sacrice atau pengorbanan kuda), kedua setelah Asoka meninggal dunia
kerajaan terpecah – pecah dan tidak ada pemimpin yang kuat.
Mengapa Raja Asoka melakukan konfrensi
perpindakan agama dari Hindu ke Budha? Karena pada itu dominasi Agama Budha
sanggat begitu kuat dan kebanyaak penduduk India menganut Agama Budha, bila
Asoka melakukkan perpindanhanan Agama dapat diminimalisisr terjadinya
pemberontakan. Selain itu Asoka memberikan tempat yang srategis di Dinasti Magada
agar daerah jajahan yang menganut Agama Budha dapat mengakui kekuasaan Raja Asoka.
Ketika kejayaan Raja Asoka hilang (wafat) penduduk berpindah Agama menjadi
Hindu kembali, karena pelindung Agama Budha sudah tidak ada lagi.
6.4. Dinasti
Sugha, memerintah sekitar 185-75 SM
Dinasti
Sungha didirikan oleh Pashamitra seorang Hindu penganut aliran Brahma yang
tidak menyukai agama Budaha, ketika Pashamitra berkuasa kebiasaan agama hindu
dihidupkan kembali seperti Upacara Asvameda
– Horse Sacrice atau pengorbanan kuda. Raja Dinasti Sungha yang terahir diduga
menjadi boneka oleh mentrinya (Vasudewa), kemudian membunuhnya dan mengambil
alih kerajaan.
6.5. Dinasti
Kanwa, memerintah sekitar 75-28 SM
Dinasti
Kanwa didirikan oleh Vasudewa sekitar 40 tahun lebih, Raja Vasudewa tidak mampu
menahan seranggan dari Kerajaan Andhra yang berhasil menguasai Kerajaan Magadha
selama hampir 250 tahun (samapi 225 SM).
BAB VII
DINASTI KUSHANA DAN HUBUNGAN DENGAN DUNIA BARAT
7.1. Kerajaan
Yunani Indo-Bactria
Sitar
200 SM Raja Yunani di bactria melakukan penyerbuan ke India menduduki Gandhara
kemudian ke wilayah Punjad, mereka adalah Demetrius, Eucratibel, Pantaleon, dan
Agatocies. Peningalan Raja Yunani di Punjad berupa mata uang yang dikeluarkan
oleh Raja Demetrius (Sekitar 190 SM), mata uang ini awalnya berciri Yunani
kemudian menggunakan huruf Brahmi sehingga lebih berciri India. Raja terbesar
keturunan yunani di Punjad ialah Manander (Berkuasa Sekitar 180-160 SM), Raja
ini memeluk agama Budha.
Raja Manander pernah berambisi
menaklukan Kerajaan Magadha tetapi dikalahkan oleh pasukan Raja Pushamitra dari
Dinasti Sungha dalam pertempuran pada 155 SM. Raja Yunani di Punjad pada
akhinya dikalahkan oleh suku bangsa Saka (Scythia) yang berasal dari asia
tenggah mendiami lembah sungai Oxus. Kekuasaan suku bangsa Saka akhirnya
dikalahkan oleh suku bangsa Yueh Chih yang sama – sama berasal dari Asia
Tengah, pada 123-88 SM Bactria dikuasai oleh bangsa Parthia yang kekuasaannya
mencapai Sungai Indrus.
Bangsa Parthia mempunyai peran penting
dalam menjalin hubungan dengan Yunani, Raja Parthia yang paling terkenal ialah
Gondophares memerintah sekitar 20-10 SM, Gondophares adalah ejaan Yunani untuk
Persia, pusat pemerintahan Gondophares berada di Tahsashila. Kekuasaan bangsa
Parthia kemudian berakhir dengan adanya
serbuan suku bangsa Kushana, pecahan suku bangsa Yueh Chih. Suku bangsa Kushara
berasal dari Asia Tengah.
7.2. Kerajaan
Dinasti Kushana
Raja yang pertama ialah Kadphises I yang
nernama asli kujula dan memerintah 48-78 M, wilayah kekuasaan memebentang adari
India utara dari Punjad, Sindh, Gujarat bagian utara dan sebagian kawasan India
tengah. Kadphises I diganti oleh putranya yang bernama Vina Kadphises dengan
gelar Kadphises II, Ramawi berada di bawah Raja Trajanus (Sekitar 99 M), Raja
Kadphises II mengirimkan duta ke sana. Hubungan antara Romawi dan India
dibuktikan oleh peninggalan mata uang (numismatik), salah satu keturunan raja
Kadphises yang menjadi raja terbesar adalah Kanishka memerintah pada 120-162 M,
pusat pemerintahan berada di Kota Purushapura.
Purushapura menjadi pusat lalu lintas
perdaganggan terutama menjadi jalur jalan Sutra (the Silk Road). Pada masa
Kanishka diadakan muktamar pendeta Agama Budha untuk menghindari perselisishan
atau perpecahan, muktamar ini dihadiri oleh pendeta Budha dari Asvaghosa,
Visyarnitra, Nagarjuna, dan lain – lain. Muktamar ini menghasilkan sebuah
tafsir kitap suci dan semacam ensiklopedia Agama Budha yang diberi nama Mahavibhosa. Setelah Muktaman Agama
Budha tetap terpecah menjadi dua aliran : Mahayana dan Hinayana.
7.3.
Perkembanggan Agama dan Kebudayaan masa Kushana
Zaman
Dinasti Kushana merupakan zaman hilangnya keaslian Agama Budha karena Agama
Budha menerima mengaruh dari berbagai agama seperi Hindu, Kepercayaan Primitif,
Agama Zoroaster dari Persia dan Agama Kristen bahkan telah menerima teori
avatara (Inkarnasi Dewa dalam ajaran Hindu aliran Vaisnawa).
Kebudayaan
yang menonjol di masa Dinasti Kushara adalah soal kesenian kususnya dalam
bidang Arsitektur, Ibu kota Purushapura misalnya dilengkapi dengan gedung –
gedung indah, menara dari kayu setinggi 200 m untuk menyimpan relief Budha,
sebuah biara yang mesar dan sebagainya. Gangha adalah nama sebuah kota di
kerajaan Kushada yang menjadi pusat kesenian terutama seni patung, gaya
campuran Yunani – Ramawi sebagi contoh patung Budha yang berpakaiaan baju
Romawi kuno, patung Budha berwajah Yunani-India memakai jubah biksu bergaya
klasik Romawi, dan sebagainya.
BAB VIII
INTEGRASI DI BAWAH DINASTI GUPTA DAN HARSYA
8.1. Kerajaan Dinasti
Gupta
Chandragupta
menditikan Dinasti Gupta di dekat Paliputra yang berhasil mengawini putrid
Kumaradevi dari suku Licchavi, suku ini adalah penguasa tradisional di Kerajaan
Vaisali. Sehingga mengawini putrid kepala suku Vaisali Chandragupta seolah
mempunyai hak yang dipertuan dikawasan Sungai Gangga. Raja Dinasti Gupta yang
dapat diketahui sebagai berikut :
1. Chandragupta I – 320-330. 2. Samudragupta – 335-376.
3. Chandragupta II Vikramaditya – 376-415. 4. Kumaragupta – 415-455.
5. Skandagupta – 455-456. 6. Putugupta – 467-473. 7. Kumaragupta II –
473-436.
8. Badhagupta – 476-495. 9.
Narasimhagupta. 10.
Kumaragupta III, 11. Vishnugupta. 12. Vainyagupta. 13. Bhanugupta.
Dari
Raja Dinasti Gupta yang paling menonjol ialah Samudragupta dan Chandragupta II,
Samudragupta adalah seorang penganut agama Hindu dengan aliran Brahmana
otrodoks, dia dikenal sebagai Kaviraja
(raja penyair). Samutragupta cukup punya tolerasnsi beragama dengan mendirikan
asrama dan biarada di Bodh Gaya diperuntukkan bagi pejiarah agama Budha dari
Ceylon. Chandragupta II merupakan putra Samudragupta dengan putrid Datta Devi,
tindakan pertama setelah menjadi raja ialah Chandragupta II memindahkan Ibu
kota kerajaan dari Pataliputra ke Ayoghya, pemindahan Ibo kota ini ditujukan
untuk mebumbuhkan semangat Hinduisme karena Ayodhya termasuk kota suci agama
Hindu. Pada masa Chandragupta II kesenian drama (teater) sering dipentaskan
untuk mengisi acara keagaaman. Chandragupta II merupakan zaman keemasan (the
Golgen age) dalam perkembanggan kebudayaan, terlebih khusus kesenian,
literature (kesastraan), dan Ilmu pengetahuaan yang berbahasa Sanskerta.
Setelah Chandragupta II wafat Dinasti Gupta mengalami kemunduran.
8.2. Raja Harsha
Vardhana (660-647)
Raja
Harsha Vardhana bergelar Suhasta Mama
Maharaja Diaraja Sri Harsha Vardhana. Pada awalnya Raja Harsha adalah
penguasa kerajaan Tenesar, kemudian atas permintaan rakyat Kanauj, dia diminta
menjadi Raja Kanauj. Harsha Vardhana melakukan konsolidasi wilayah dengan
menaklukan daerah – daerah yang tidak patuh, selama enam tahun honsolidasi
berjalan sukses hingga daerah kekuasaannya mencapai muara Sungai Gangga sampai
ke Sungai Sutlej, meliputi malwa, Gajarat, dan Kathiwar. Raja Harsha Vardhana
penganut Agama Budha yang adil dan cakap, Harsha Vardhana melarang membunuh
binatang, menyediakan rumah – rumah peristirahatan bagi para bhikkhu,
memberikan perawatan kesehataan secara Cuma – Cuma dan sebagainya.
8.3. Rekam
Musafir China
Para
musafir cini dating ke India setelah Agama Budha menyebar di China, para
musafir China ini mengunjungi India paling tidak mempunyai dua maksud antaranya
berziarah ke tempat – tempat sici Agama Budha misalnya Kapivastu, Bodh Gaya,
Sarnath, dan Kusinaga atau menuntut ilmu pengetahuaan dan keagamaan. Musafir
China meinggalkan rekam tulisan diantaranya ditulis oleh Fa Hien (Fa hsien),
Sung Yun, Hsunan Tsang (Chwen Chuang), dan I-Tsing (Yi-Tsing).
Fa Hien mengunjungi India pada abad V
tepatnya pada masa pemerintahan Chandragupta II, Fa Hien adalah murid
Kumarajiva seorang pendeta Budha yang mengembara ke China, Fa Hien pergi ke
India dengan Tujuan Utama untuk memperdalam pengetahuan Agama Budha di
Universitas Pataliputra. Sedangkan Hsuan Tsang berkunjung ke India pada abad ke
VII dalam masa pemerintahaan Raja Harsha Verdhana, Hsuan Tsang ke India dengan
lalur darat melalui rute Jalan Surta, antara melewati Gurun Gobi, daerah Turfan
dan Kucha kemudian daerah Tashkent dan Samarkand, Balkh, Khotan, dan Yardkand,
lalu menyebrangi pegunungan Himalaya hingga sampai ke India. Hsuan Tsang menghabiskan
waktu belajar di Universitas Nalanda, mengambil bidang Hukum hingga meraih
gelar Master of the Law.
BAB IX
KERAJAAN – KERAJAAN DI KAWASAN INDIA SELATAN
9.1. Kerajaan Dinasti
Pallava
Sekitar
abad V-VIII berkembang kerajaan Tandomanandalam Ibu kotanya berada di kota
Kanchi dekat Madras diperintah oleh Dinasti Pallava, puncak Dinasti Pallava di
peroleh pada Paja Narismahavarman yang bergelar Mahamalla. Narismahavarman
banyak melakukkan penaklukkan dikawasan tenggara seperti Chola, Chalukya, dan
Ceylon. Dinasti Pallava telah banyak membangun banyak kuil Monolith (dibuat
dari satu buah batu), batu itu dipahat dengan lukisan timbul bergaya naturalis
seperti binatang, kebanyakan Raja Pallava adalah seniman.
9.2. Kerajaan
Chalukya
Kerajaan
Chaluknya mulai berkembang sejak abad VI ketika Jayasimha menaklukan kekuasaan
Rastrakuta dan mendirikan kerajaan yang dikenal dengan sebutan Negeri
Maharastra. Pendiri Kerajaan Chalukya yang sesungguhnya adalah Pulekesin I
(Berkuasa Sekitar 543) putra Jayasimha yang melukan upacara Asvamedha
(pengorbanan kuda) sebelum meluaskan kerajaannya. Pada masa Pulekesin II
(609-642) negeri Maharastra diatur dengan baik dan menjadi negeri yang makmur,
Pulekesin II berhasil menahan serbuan Raja Harsha dari India Utara.
9.3. Kerajaan
Chola Mandala
Pada
abad X di India Selatan berkembang Kerajaan Chola yang berpusat di Tanhero,
raja Kerajaan Chola yang terkenal Rajarajadewa (Berkuasa Sejak 985) dan
Rajendra Chola Dewa I (Berkuasa Sejak 1018). Letak Kerajaan Chola di tepi
Samudra Hindia yang merupakan jalur lalu – lintas perdaganggan Internasional
yang sanggat ramai membuat Kerajaan Chola mempunyai pasukan Maritim yang kuat. Daerah
kekuasaan Kerajaan Chola meliputi Pulau Ceylon, Kepulauuan Andaman, dan
beberapa wilayah di Burma seperti Pegu dan Martaban.
Rajendra Chola Dewa I pernah mengirim
tentaranya untuk menalkukan Sriwijaya (Indonesia) pada 1025, hal ini dikarnakan
keinginan Kerajaan Chola untuk menguasai Selat Malaka yang sanggat strategis
pada waktu itu, kemudian Sriwijaya dan Chola Mandala melakukan genjatan senjata
(persahabatan) antara kedua kerajaan tersebut. Hal ini dapat di buktika dengan
penemuan Prasasti Leiden, peninggalan kerajaan Chola adalah sebuah kuil yang
berada di Ibu kota Tanjore. Kuil yang dibangun oleh Rajendra Chola Dewa I
bertujuaan untuk menyaingi kemegahan Candi Borobudur yang ada di Indonesia, pada
abad XIV kerajaan Chola dipersatukan dibawah Kerajaan Vijayanagar (berlangsung
1336-1565). Kerajaan Vijayanagar merupakan benteng terahir Hindu dari seranggan
perluasan daulah Islam di anak Benua India.
Mengapa
Kerajaan Sriwijaya Bisa di serang Chola Mandala, padahal kedua kerajaaan ini
bersahabat?
Dilihat dari Faktor Ekonomi Politik,
dari awal Kerajaan Chola Manda berniat menguasai Selat Malaka yang sangat
Srategis di masanya. Tetapi hal itu terhalang oleh Kejayaan Sriwijaya yang sangat
super power di Asia tengara, kemudian Kerajaan Chola Mandala menjalankan
strateginya (Musuh Dalam Selimut). Kerajaan Chola dan Sriwijaya bersatu dalam
persabatan kedua kerajaan yang dibuktikan dengan Prasasti Leiden, pembangunan Kuil
oleh Rajendra Chola Dewa I salah satu tujuanya untuk tempat belajar para Biksu
dari Sriwijaya di Chola.
Kemudian saat Kerajaan Chola mendapatkan
kepercayaan penuh untuk keluar masuk Kerajaan Sriwijaya, ditungulah waktu
paling tepat untuk menyerang Kerajaan Sriwijaya (dikondisi paling lemah).
Meskipun Kerajaan Sriwijaya dikalahkan oleh Ho-ling (diperkirakan Mataram Jawat
Timur), tetapi dampak serangan dari Kerajaan Chola juga menjadi Faktor
mundurnya kerajaan Sriwijaya. Akan tetapi sebelum Chola berhasil menguasai
Selat Malaka, Chola dipersatukan ke Kerajaan Vijayanagar untuk menghalau
perluasan daulah Islam di India.
BAB X
PROSES ISLAMISASI ANAK BENUA INDIA
10.1. Masuknya
Islam ke Anak Benua India
Pada
masa Dinasti Umayah khususnya masa Khalifah Al-Walib ibn Abdul Malik (705-715),
pasukan tentara Islam dibawah panglima Muhammad ibn al-Qasim ats Tsaqafi
berhasil menaklukan wilayah Sind dan Punjad. Pada masa Dinasti Ghaznawiyyah
yang memerintah di Afganistan adalah Sultan Yamin ad-Dawlah Mahmud yang
memprakarsai expedisi militer besar – besaran pada 1000-1026 untuk menguasai India.
Hamper semua bagian India Utara jatuh ke
tanggan Sultan Mahmud semisal Somnath di Gujarat, Kalinjar, dan Benares. Kepentingan
Dinasti Ghaznawiyah di India utar lebih bersifat finansial seperti menjadikan
India sebagai sumber kekayaan dan budak. Sultan Mu’izzuddin Muhammad Ghuri
(1163-1203) menjadikan Punjad menjadikan batu loncatan untuk menguasai India.
10.2. Strategi
Dakwah : Perang atau Damai ???
Islami
sasi anak benua India di lakukan dengan cara kekerasan, sebagai contoh
pembunuhan masal orang – orang Hindu dan penghancuran Kuil – kuil, Ketika
menaklukan India Muslim tidak membawa juru dakwah dalam pasukannya. Sultan
Muhamad dari Ghazna yang melancarkan expedisi militer ke India tahun 1000-1026
dan Sultan Timurlenk (Tamerlane) yang meyerbu india pada 1389 Dalih perang suci
rupanya menimbulkan dakwah kesan negatif dalam penyebaran Islam. Ada tiga pola
hubungan interaksi antara Islam dan Hindu di India antaranya :
1.
Pola Terorisme,
bahwa penaklukan – penaklukan Muslim di India hanya membawa kehancuran dan
kerugia belaka.
2.
Pola Penaklukan,
perkampungan, dan pembangunan Kerajaan Islam di tanah India bagian barat dan
utara. Pola ini penguasa Muslim gagal membagun sistem Administrasi yang efisien.
3.
Pola yang
ditunjukkan Dinasti Mugal yang tidak hanya mampu menaklukan sebagian besar
wilayah India, tetapi mampu menetapkan Administrasi yang stabil berpusat di
Dehli dan Agra.
Disamping melalui jalan kekerasan, juga
dengan jalan damai melalui jalur perdagaangan sambil berdakwah. Islamisasi
melalui jalur damai terjadi di kawasan India bagian selatan di pantai Malabar (daerah
Gurajad), dilakukan oleh para Sufi dan mubaligh Syiah Ismailiyah. Ternyata
dahwah Islam dengan cara damai lebih gambling meliputi :
1.
Para pedanggang
Islam menggunakan dua tanggan yaitu tanggan satu menyebarkan Islam di anak
Benua Asia dan tangan yang lain untuk berdagang.
2.
Dalam menawarkan
Islam para Da’I mengunakan cara – cra yang dampang dan mudahah di pahami oleh
masyarakat awam.
3.
Peran penguasa
islam untuk menarik simpati masyarakat India dengan cara memperagakan rasa
toleransi, menawarkan berbagai fasilitas, dan kemudahan bagi semua yang akan
masuk Islam.
4.
Peran para Ulama
yang menjadikan penyebaran Agama Islam menjadi pekerjaan Utamadalam mencari
Ridho Allah SWT semata.
10.3. Pengaruh
Islam Terhadap Rakyat India
1.
Bidang Politik.
Bahasa Persia dijadikan sebagai bahasa resmi dan juga untuk dokumen dan surat.
Pemakaian gelar resmi dan pemerintah profinsi telah diatur secara seragam
(Nawab atau Nizam).
2.
Bidang Ekonomi.
pengaturan Bea-Cukai, pengaturan pajak tanah, system uang yang berlaku secara
resmi dan sebagainya untuk menambah anggaran keuanggan kerajaan.
3.
Bidang Sosial –
Budaya. Lahir bahasa – bahasa baru seperti campuran antara Bahasa Sansekerta,
Persia, dan Arab. Merupakn alkulturasi Islam yang diterima masyarakat India.
4.
Kesenian. Seni
bagunan (Arsitektur) dan seni lukis, timbul perpaduan antara ciri bangunan
Hindu dengan Bangunan Islam seperi benteng Agra dan makam Taj Mahal.
BAB XI
SULTAN – SULTAN DEHLI (1206-1555)
11.1. Dinasti
Budak/Mamluk (1206-1290)
Dinasti
Budak (Mu’izzi) didirikan oleh Quthbuddin Aybak berkuasa di Afghanistan,ketika
Sultan Mu’izzudian meninggal dunia (pada 1206), Aybak berkuasa di Lohare
sebagai Malik (penguasa) wakil
Dinasti Ghuri. Arsitek kesultanan imperium di Delhi adalah Iltutmish
(memerintah pada 1211-1236), seorang panglima sultan Mu’izzudia Ghuri yang
dipercaya memerintah Delhi, kemudia sultan Mu’izzudia Ghuri tidak mampu menahan
serangan tentara Mongol yang mulai menduduki Punjad. Buldan (memerintah
1266-1287) adalah budak dari Iltutmish yang didukung oleh pasukan militer yang
kuat, untuk menjaga keadilan dan kesejahteraan secara efektif maka Buldan
membuat osrganisasi independen guna menyelidiki berbagai perkara yang berkaitan
dengan keadilan di masyarakat.
11.2. Dinasti
Khilji (1290-1320)
Pendiri
Dinasti Khilji adalah Jalaludin Firuz Syah (memerintah 1290-1296) mngambil alih
kekuasaan Raja Budak pada1290,Dinasti Khilji berasal dari Turki dan Jalaludin Firuz
Syah adalah seorang sultan yang saleh dan murah hati. Sultan Ala’udin menggap
dirinya sebagai Alexsander kedua, dia juga berhasil menaklukan daerah kaya di
Pegunungan Vindha, daerah Devagiri di Decca yang beribukota di yadava pada
1296. Sultan Ala’udin mengunakan gelar teradisional yaitu : Nashir Amir al Mu’minin (Penolong
pemimpin kaum Muslim).
11.3. Dinasti
Taghlaq (1320-1414)
Dinasti
Taghlaq didirikan oleh Ghazi Malik pada 1320 dan bergelar Ghiyathudin Taghlaq
Syah. Ghazi Malik adalah seorang panglima keturunan Turki-India yang mampu
memulihkan dan mengstabilkan kekuasaan Muslim di India Utara dan Deccan.
Dibawah pemerintah Muhammad ind Taglaq Dinasti Taghlaq di India Utara dan
Deccan menjadi mantap, Muhammad ind Taglaq membina hubungan diplomatic dengan
Muslim di luara India seperti Dinasti Mamluk yang berkuasa di Mesir. Ibu kota
Dinasti Taghlaq dipindahkan dari Kota Delhi ke Kota Deogir yang berada di
Deccan, hal ini merupakan awal kemunduran Dinasti Taghlaq karena mereka
menghadapi banyak saingan di India tenggah. Penganti Muhammad ind Taglaq yakni
Faruz Syah mempu tampil sebagai sultan yang otoritas di India Utara dari Sind
hingga Bengala. Saat DInasti Taghlaq hokum sari’ah Islam di terapkan dengan
baik.
11.4. Dinasti
Sayyad (1414-1451)
Pendiri
Dinasti Sayyad adalh Khidr Khan memerintah 1414-1421 bekas Gubernur Multan yang
memetintah sebagai bawahan Timur dan puas dengan gelar Rayat’-i-A’la (Panji –
Panji Mulia), sedangkan dinastinya disebut dengana nama Sayyagiyah (sayyid =
yang dipertuan, salah satu keturuan Nabi), kekuasaan Dinasti Sayyad yang hanyya
40 tahun disebabkan karena Dinasti Sayyad kurang disegani Elit Militer Turki
dan Afghan di Delhi.
11.5. Dinasti
Lodhi (1451-1526)
Dinasti
Lodhi dibentuk oleh Bahlul Khan seorang kepala suku Afghan Lodhis, kekuatan
Dinasti Lodhi hamper sama kuatnya dengan Dinasti Taghlaq. Nizam Khan Sikandar
(memerintah 1489-1517) mampu menghalang Negara – Negara Rajpur, ibu kota Dinasti
Lodhi berada di Agra sehingga mudah mengawasi daerah taklukanya. Sultan yang
terahir adakah Ibrahim Lodhi (memerintah 1517-1526, karena kebijakan menjauhkan
elit bangsawan dengan elit militer membuat Ibrahim Lodhi kurang disukai rakyat,
hal ini mengundang campur tanggan Babur dari Dinasti Mugal Chagatayiyyah yang
berkuasa di Kabul.
11.6. Dinasti
Suri/Afghan (1540-1555)
Pendiri
Dinasti Suri adalah Shir Sham Suri (memerintah 1540-1545), kekuasaan Dinasti
Suri hanya 15 tahun. Shir Sham Suri langsung member amanat kepada para
pengumpul pajak dan petani secara terpisah, untuk menyelesaikan suatu persoalan
Sang Sultan langsung turun ke lapangan meyaksikan dengan mata kepala sendiri
dan baru mengeluarkan keputusan – kepuusan yang tegas.
BAB XII
INTEGRASI DI BAWAH IMPERIUM MUGHAL
12.1. Zhahiruddin
Babur (1526-1530)
Pendiri
Kesultanan Mughal adalah Zhahiruddin Babur seorang Turki Chagatay berasal dari
Asia Tengah tepatnya daerah Farghana, pada 1504 Babur telah berhasil menguasai
Kabul untuk batu loncatan menguasai India. Dabur memilih Agra sebagai Ibu kota
pemerintahan Mughal, Dabur dipengarui oleh kebudayaan Persia dan menguasai
Bahasa Persia dangan fasih akhirnya Mughal menjadi pusat kegiatan kesusastraan
dan kebudayaan khususnya dalam Bahasa Persia.
12.2.
Nashiruddin Humayun (1530-1556)
Nashiruddin
Humayun merupakan Putra Dabur seorang yang Alim, Nashiruddin Humayun paham llmu
Pasti dan Astronomi (ilmu bintang),dan dikenal sebagai pendiri sekolah –
sekolah dan perguruan tinggi pertama di India zaman Imperium Mughal.
Pemerintahhan Nashiruddin Humayun diselinggi oleh Dinasti Suri (antara
1540-1555) karena pada 1540 kerajaannya diserbu oleh Syir Syah. Pada 1554
Nashiruddin Humayun memiliki kesempatan untuk menyerang Dinasti Suri dan
kemudian Nashiruddin Humayun kembali berkuasa di India Utara.
12.3.
Jalaluddian Akbar (1556-1605)
Jalaluddian
Akbar berusia 14 Tahun ketika ayahnya wafat. Hingga 1560 Akbar memerintah
dibantu oleh seorang wali yang mendidiknya sejak kecil (Bairam Khan). Akbar
ingin mempersatukan India dibawah kekuasaanya, Akbar melalui peperangan,
perkawinan politik (Political Marriage)
dan dengan pendekatan eclectic
(bersikap toleran) terhadap komonitas Hindul. Hal yang pertama kali ditaklukan
ialah bangsa – bangsa Rajpur yaitu kelompok bangsa yang gagah dan tidak pernah
mau tunduk kepada kekuasaan Mughal.
Sekitar 30.000 orang bangsa Rajpur
terbunuh, kemudian putrid Raja Rajpur diperistri oleh Akbar dalam rangka
perkawinan politik untuk menjalin hubungan baik dengan bangsa Rajput yang
mayoritas Hindu. Mugal berhasil menaklukan Pelabuhan Surat di wilayah Gujarat
kemudian Akbar berhubungan dengan bangsa Portugis.
1. Sistem Politik dan Administrasi
Mughal
Sistem
politik impeium Mughal disusun menurut pola kekhalifahan Dinasti Abbasiyah
menganut pola Greco-Roman yaitu Cae Ropapisme (raja sebagai kepala Negara
sekaligus pimpinan Agama), untuk mengurusi soal keagaaman Akbar mengkat seorang
kepala Agama yang berkedudukan sebagai penjaga hokum Islam. Sistem politik
Mughal adalah Sistem Kekaisaran, indikasi awal adalah gelar Maharaja yang dipakai Akbar. Elit kelas
penguasa yang disebut dengan Mashabdaris
terdiri atas orang – orang Turki, Afghan, Persia dan Orang – Orang beragama
Hindu.
Gaji mereka dibayar dengan jagirs (land-grant), semacam tanah lungguh tetapi tidak bersifat
turun – temurun. Terdapat hakim tinggi yang mengawasi kerja para Qadli dan
Mufti dalam mengadili perkara – perkara sipil dan kriminal komonitas Hindu dan
Muslim. Wilayah Imperium Mughal dibagi dalam 15 Provinsi (Subha) yang diperintah oleh Gubernur dan dibantu oleh pejabat
pengumpul pajak yang disebut Diwan. Dalam mengatur soal keuanggan, sultan Akbar
dibantu oleh ahli keuangan Hindu yang bijak yaitu Raja Todar Mali.
2. Perkembangan Agama : Kasus
Din-I-Ilahi
Sltan
Akbar tadinya seorang Islam ortodoks yang saat taat, tetapi minatnya dalam
bidang ini membuatnya menjadi sangat toleran dan eklektik. Di Istananya
terdapat banyak ahli dari berbagai agama semisal Hindu, Nasrani, Yahudi,
Zoroaster, Budha, dan Islam. Untuk mencari semangat kebersamaan dan kerukunan
bahkan pada 1576 M Akbar membangunsebuah gedung untuk para ahli agamanya yang
disebut Ibadat Khana di kota Fatehpur
Sikiri.
Akbar
mendirikan sebuah agama baru yang diberi nama Den-I-Ilahi dengan tujuan untuk
melakukan pembaruan agama yang berasal dari campuran agama Islam, Nasrani,
Kristen, dan Hindu. Beberapa pokok ajaran Din-I-Ilahi sebagai berikut :
·
Kebajiban bagi
penganut untuk bersujut atau menyembah pada Sultan Akbar.
·
Melarang
pengikutnya untuk Berhitan.
·
Mengharamkan
daging sapi.
·
Menganjurkan
agar tidak memelihara jenggor.
·
Melarang tulisan
dengan huruf Arab dan lain sebagainya.
3.
Bidang kebudayaan
Salah seorang mentri Akbar yang beragama
Hindu (Raja Birbal) telah berhasil mengumpulkan naskah – naskah tentang pemikiran
agama dan filsafat ajaran Hindu, seorang sastrawan Muslim (Abdurrahim Khan
i-Khana) telah berhasil menterjemahkan kitab Bhagavadgita kedalam Bahasa
Persia, dan Faizi atas perintah Sultan Akbar telah menterjemahkan dua Epik besar kitab Mahabarata dan kitab Ramayana
kedalam bahasa Persia.
12.4. Nuruddin
Jahagir (1605-1627)
Sultan Akbar wafat karena penyakit
disentri kemudian digantikan putranya yang bernama Salim dengan delar Muruddin Jahangir. Karena mendapatkan
tekanan dari para ulama, Salim berjanji untuk lebih melindungi agama Islam.
Kebijakan Jahangir yang mencerminkan melindungi Agama Islam sekaligus mencari
keadilan antara lain :
1.
Tidak ada
paksaan dalam memeluk Agama Islam.
2.
Dilarang
memproduksi dan memperdagangkan barang yang memabukkan.
3.
Pejabat Negara
tidak memperoleh rumah dari masyarakat.
4.
Pejabat Negara
tidak boleh mencampuri perkara pribadi masyarakat.
5.
Membebaskan
tahanan yang sudah tua tampa syarat.
6.
Mendirikan
masjid dan khafilah di tempat – tempat yang jauh dari penduduk untuk keperluan
para musafir.
Yang aneh tapi nyata, putra Sultan
Jahangir bernama khusru memberontak kepada ayahnya sehingga dia ditangkap,
ditawan, dan dicungkil matanya sebagai hukuman. Dalam memerintah Jahangir
sangat dipengaruhi oleh permaisurunya (Nur
Jahan – bekas isri Dinasti Suri yang terahir, Wali Raja di Banggala),
hukuman mati kepada Khusru diduga karena hasutan dari Nur Jahan. Jahangir
diganti oleh putranya hasil perkawinan dengan Nur Jahan, bernama Khurram yang
nentinya bergelar Syah Jehan.
12.5.
Syihabuddin Syah Jehan (1628-1658)
Syah
Jehan memerintah dengan cara membunuh hamper semua keluarganya termasuk adiknya
Syah Ryar, tahun pertama pemerintahhannya Syah Jehan harus menghadapi Khan
Jahan Lodhi penguasa Afganistan yang meyerbu ke India Utara. Syah Jehan menikah
dengan seorang putribernama Mumtaz Mahal ketika meninggal tahun 1631 Syah Jehan
membangun Taj Mahal untuk mengenang istrinya.
Dalam pemerintahan Syah Jehan, Inggris
saat itu dating dengan tujuan utama berdagang di Mughal dan diterima dengan
baik. Syah Jehan dikenal pemboros karena kesukaan hidup mewah , mengumpulkan
barang – barang permata, mendirikan gedung, istana, dan bagunan megah. Dari
pernikahan degan Mumtaz Mahal, Syah Jehan mempunyai empat putra dan saling
bersaing untuk berkuasa di Mughal.
1.
Dara Syakoh,
puta sulung yang disukai rakyat karena sangat toleran dan ekletik, menjadi
Gubernur di Delhi untuk daerah Punjad.
2.
Syah Syuja, putra
kedua yang sanggat ambisionis, menjadi Gubernur di Benggala dan Orissa.
3.
Aurangzeb, puta
ketiga yang sanggat alim dan saleh, menjadi Gubernur di Wilayah Deccan.
4.
Murad Bakhsy
putra bungsu, menjadi Gubernur di Gujarat.
12.6. Muhyiddin
Aurangzeb Alamgir (1659-1707)
Sewaktu
dinobatkan menjadi Sultan Mughal pada 1659 Aurangzeb mengunakan gelar Sultan Muhyiddin Aurangzeb Alamgir
(Aurangzeb yang menghidupkan agama dan menaklukan dunia), pada awal
pemerintahan Aurangzeb telah meyenangkan rakyatnya kerena menurunkan pajak.
Kebijakan pemerintah Aurangzeb banyak dipengaruhi oleh Syaikh Ahmad dari Sirhind.
Aurangzeb mengunakan system politik
Islamisasi maksutnya kebijakan untuk merebut setiap jengkal tanah orang – orang
Hindu (Darul Hard) lalu dimasukkan ke
dalam kekuasaan Islam (Darul Islam). Kekuasaan
Aurangzeb dihabiskan berperang menaklukan wilayah India Tengah (Biyapur dan Golkonda sulit ditaklukan),
kemudian Aurangzeb menghadapi meberontakan orang – orang Sikh yang
dipimpin oleh Gobind Singh.
Ketika Sivaji (Raja Hindu Maratha) wafat
pada 1680 diganti putranya Sambhaji yang lemah pada 1681, Aurangzeb memimpin
pasukan untuk menaklukan Daccer. Kemudian kekuasaan Aurangzeb meliputi India
Utara, sebagian besat India Tengah, dan sebagian India Selatan wafat dengan
segala kebesarannya.
12.7. Periode
Disintegrasi Imperium Mughal
Setelah
Sultan Aurangzeb meninggal Imperium Mughal mulai mengalami proses disintegrasi,
Aurangzeb mempunyai tiga orang putra yaitu : Mu’azzam, putra sulung yang
tinggal di Kabul. Azam, putra kedua lemah. Kambakhs, puta bungsu yangberada di
deccan bersama Aurangzeb.
Kerika Aurangzeb menginggal, Mu’azzam
langsung membawa pasukan yang besar untuk merebut Kota Agra yang telah dikuasai
Oleh Azam, kemudian Mu’azzam dinobatkan menjadi Sultan dengan gelar Sultan Bahadur Syah (memerintah
1707-1712). Sultan Bahadur Syah mengadahan persekutuan dengan bangsa Maratha,
yaitu dengan melepaskan cucu Sivaji yang ditawan di Dehli.
Ujian paling berat yang dihadapi Sultan
Bahdur Syah adalah pemberontakan kaum Sikh dibawah pimpinan Godind Singh. Pada
1712 Sultan Bahdur Syah meninggalkan empat putranya yang saling bersaing
merebutkan Tahta Mughal, putra sulungnya Jahandar Syah dikenal kejam saat
mengantikan Sultan Bahdur Syah, kemudian diganti oleh saudaranya Farukhsiyar
juga bersikap kejam kepada rakyatnya. Akibatnya setelah Farukhsiyar menginggal
Imperium Mughal mengalami perpecahan pada 1722, dimaa beberapa Gubernur
melepaskan diri dari pemerintahan pusat Delhi seperti :
1.
Azaf Khan mendirikan
kerajaan sendiri di Hyderabed (Deccan).
2.
Shahadat Khan
menguasai wilayah Oudh kemudian diganti Safdar Jang.
3.
Allahwardi Khan
mengangkat diri senagai raja di Bengala.
+ Sebab – sebab Disintegrasi
Imperium Mughal
Disintegrasi
Imperium Mughal terjadi setelah wafatnya Sultan Aurengzeb, sejak masa Sultan
Aurengzeb umumnya beraklak bejat dan korup karena dibesarkan dalam kemewahan
sebagai Contoh : Pada awal Dinasti Babur atau Akbar bersama tentaranya sanggup
berjuang setiap hari selama 30 Tahun, tetapi Pasukan Sultan Aurengzeb diliputi
kemewahan dilapisi sutra ketika berangkat ke medan laga dengan mengendarai
kereta.
BAB XIII
DARI KOLONIALISME INGGRIS
MENUJU PERKEMBANGAN KEMERDEKAAN INDIA
13.1. Kolonialisme
Inggris di Anak Benua India
Awal mula aktivitas Inggris di India
adalah dalam bidang perdaganggan yang dilakukan oleh badan niaga EIC yang
dibentuk tahun 1600 pada para pedagang London. Tujuan dari badan ini adalah
untuk membangun hubungan dagang dengan Asia.Kongsi dagang ini juga berusaha
mendapatkan ijin berdagang dan mendirikan kantor - kantor dagang dari para
penguasa India. Dengan surat ijin dari Sultan Jahangir, EIC membangun kantor
dagang,disurat selanjutnya kantor dagang tersebut berkembang menjadi pelabuhan
penting.
Badan niaga ini oleh pemereintah
kerajaan Inggris diberi hak monopoli perdagangan dengan dunia timur (India, Indonesia,
China) adalah tiga wilayah Madras yang diduduki sejak 1639, Bombay yang
diperoleh sebagai mahar dari Portugis tahun 1661 berkat pernikahan Charles II
dengan putri Chatrina Braganza dan disewakan kepada EIC tahun 1665, serta
Calluta yang diperoleh tahun 1690, EIC mengembangkan sayapnya tidak hanya dalam
bidang ekonomi dan politik.
Di
India sektor timur tahun 1650 EIC membeli sebuah situs Hugli (Benggala) dan
membangun beteng, kemudian membangun pemukiman di Kalighat
hugli tahun 1690. Pada awal tahun 1725 mereka membangun kantor - kantor dagang
di masulipatan, armageon, mellora, dan pada 1739 mendirikan benteng yang diberi
nama font st ford.
Sejak
awal abad 18 inggris sudah mempunyai tiga pusat dagang penting yaitu, di
Bombay, Madras, dan Chalcutta, dengan gubernur - gubernur yang ditunjuk oleh
dewan direktur, dan untuk melindungi diri dibentuklah tentara lokal yang
disebut Sepoy dan dilatih seperti tentara barat yang dianggap sebagai peletak
dasar kekuasaan inggris diindia ialah Robert Clive. Sepoy mampu bersaing dan
mengalahkan kekuasaan prancis dalam peperangan Carnatic 1746-1752 dan
1756-1763.
Inggris juga mampu mengusir portugis dan
belanda yang saat itu berkuasa di Srilanka, antara inggris dan belanda sudah
mengadakan perjanjian, bahwa inggris yang menjajah india, bukan indonesia, dikarenakan
pada saat itu india lebih menguntungkan bahan rempah-rempahnya. Pengganti
Clive, Warren hastings (1772-1785), dianggap sebagai tokoh yang berjasa dalam
pembentukkan sejarah British India (india yang berkuasa diinggris) hal ini karna
pada masa itu disusun struktur
pemerintahan kolonial inggris, dengan warren hastings sebagai gubernur
jendral yang pertama.
Peta
politik india mengalami perubahan besar ketika Lord Wessley (1798-1805) menjadi
gubernur jendral EIC diindia.dengan mencanangkan kebijakan Subsidary Alliance
(raja-raja india yang bersekutu dengan inggris harus membayar upeti dan
mengusir perwira-perwira eropa selain inggris) wessley berhasil menjadikan EIC
sbagai kekuatan politik terbesar diindia karna menguasai benggala, bihar, orissa,
mysore, oudh, dan sebagian maratha. Namun kekuasaan inggris benar-benar
semenjak pertengahan abad 19 ,setelah berhasil menganeksasi punjam dan
mengalahkan Sikh.K.M.Panikar dan menyebut th.1848 sbagai th.dipersatukannya
seluruh kawasan india.
13.2. Keadaan
masyarakat kala kolonialisme inggris masuk ke india
Pada
saat kolonialisme inggris masuk ke India dengan cara perdagangan dengan
membentuk EIC 1600, masyarakat paling merasakan kepahitan saat kolonialisme
ingris masuk adalah kaum muslim, karena bangsa inggris lebih menganak emaskan
kaum hindu dan sebaliknya kaum muslim dianak tirikan oleh inggris. Masyarakat Islam
di India sangat terbelakangan pada saat pendidikan yang diterapkan oleh
inggris, masyarakat India dikuasai penuh oleh inggris dan dalam bidang ekonomi
seperti perdagangan dan sistem politik.
Kolonialisme Inggris semakin kokoh pada
abad ke-19 masyarakat dilumpuhkan total, semua kendali berada ditangan Inggris,
masyarakat juga disuruh untuk mengikuti kebudayaan bangsa Inggris dan keadaan
masyarakat waktu itu sangat mengenaskan, mereka tidak bisa melakukan apa-apa
ketika Inggris masuk. Mereka hanya bisa melakukan apa yang diperintah oleh
bangsa inggris, karena semua hak bangsa India sudah ada di inggris.
Mulai dari kehidupan politik, ekonomi, sosial,
dan budaya. Bahkan masyarakat tidak punya martabat dan kemerdekaan, mereka
disuruh belajar tetapi pendidikan yang diberi kepada masyarakat india bukan
murni pendidikan untuk diri sendiri, tetapi pendidikannya adalah pendidikan orang
Inggris. Karna menurut Inggris jika orang India dididik seperti orang inggris
maka akan memenuhi standart Inggris, jadi kehidupan masyarakat India seperti
budak yang menuruti semua perintah majikannya. Keadaannya pada sistem sosial
dan kebudayaan masyarakat India dijadikan Inggris untuk mengubah peradabannya
seperti peradaban barat, mengubah ras dan agama. Tetapi pada saat EIC
dibubarkan keadaan masyarakat India membaik, masyarakat India mulai timbul
bentuk - bentuk nasionalisme, masyarakat juga bisa menata kembali politik dan
budaya mereka.
13.3. Dampak
Kolonialisme Inggris Bagi India
Kehadiran
Inggris serta keberadaan kolonialisme di India tentu membawa banyak dampak
terutama bagi india sendiri yang secara langsung dikunjungi bangsa eropa
tersebut, dalam pengklasifikasian India mendapat dampak dominan yakni berupa
negatif dan positif, tentu kedua dampak ini sangat berhubungan satu sama lain. Faktor
terjadinya konflik tersebut tak lain karna adanya integrasi antara dua belah
pihak yang saling memperebutkan daerah masing-masing, telah diketahui bahwa
tujuan Inggris sendiri datang kedataran asia salah satunya India adalah untuk
memperadabkan warga asia agar lebih baik.
Sedangkan dari sudut pandang orang India
sendiri kedatangan Inggris adalah penderitaan , karna Inggris terus - terusan
mengeksploitasi dan menjajah india. Akibat dari kejadian tersebut tidak
mengherankan jika rakyat india menderita kekurangan pangan karna sumber pangan
mereka dikeruk besar - besaran oleh pemerintah Inggris. Tidak mengherankan jika
setelah itu India dilanda kelaparan yang berkepanjangan, banyak warga india
mati dengan tingkat faktor kelaparan yang tinggi, wabah kelaparan ini adalah
salah satu contoh dampak negatif kolonialisme Inggris ke India yang berupa
dampak dibidang ekonomi.
Sosial – Budaya, misalnya banyak terjadi
konflik atau kerusuhan antara rakyat India dengan koloni Inggris yang sedang
berkuasa, tidak hanya itu pemerintah inggris begitu membeda - bedakan
berdasarkan ras dan kelompok sosial, sehingga diskriminasi terjadi tak
terelakkan lagi. Dibidang agama, Inggris lebih mendukung dan menyebarluaskan
agama Kristen, bahkan dibuka dalam lembaga pendidikan. Setelah itu beranjak
keagama Hindu, Inggris mulai mengikut campur dalam hal proses atau adat dalam
kegiatan keagaamaan.
Muslim diindia yang begitu melas dan
menderita, penduduk dengan agama islam bahkan tidak ada yang boleh masuk untuk bekerja
dalam lembaga pemerintahan atau pendidikan, muslim - muslim dipekerjakan hanya
sebagai pelayan dan buruh rendahan oleh pemerintah Inggris. Meski masa
kolonialisme inggris banyak meninggalkan dampak negatif, masih ada dampak
positif yang ditinggalkan, antara lain adalah dari warisan infrastruktur
peninggalan berupa bangunan dibidang pemerintahan, pendidikan, dll.
Warisan peninggalan itu tentu nantinya
dapat dimanfaatkan sendiri oleh rakyat india. Sedangkan dalam bidang pendidikan
juga telah disebutkan sebelumnya bahwa Inggris mulai mendirikan lembaga
pendidikan dengan Universitas Chalcutta sebagai Universitas pertama yang didirikan,
dari universitas tersebut juga makin menjalar juga bangunan Universitas yang
dibangun ditanah India. Dari lembaga pendidikan inilah mulai adanya kesadaran
dari golongan terpelajar India mengenai nasionalisme dan kemerdekaaan Negara, tidak
hanya itu para individu - individu berpendidikan tinggipun terlahir dan tercipta
dari sana, banyak diantara kaum elite yang berpendidikan tinggi tersebut
bekerja dikantor pemerintahan dan administarsi milik inggris. Warisan dibidang
administrasi politik yaitu terciptanya pemerintahan yang tertata secara rapi
dan sistematis yang nantinya diterapkan oleh rakyat India, disusul kemudian
warisan dibidang social - ekonomi yaitu perkembangan dibidang perhubungan yakni
kereta api dan pengolahan irigasi sungai indus dan gangga, UU perburuan dll.
13.4. Timbul Pergerakan
Kebangsaan India
Dalam
melawan Inggris di India, kaum pergerakan nasional di India membentuk All India
National Congress (partai kongkres india) atas inisiatif seorang Inggris Allan
Octavian Hume 1885. Dibawah kepimimpinan Mahatma Gandhi, partai ini kemudian
menetapkan garis perjuangan yang meliputi Swadesi, Ahimsa, Satyagraha, dan
Hartal. Dari keempat ajaran gandhi ini terutama Satyagraha mengandung makna
yang memberi banyak inspirasi terhadap perjuangan di India (yang dimaksud
satyagraha yaitu gerakan rakyat india untuk tidak bekerja sama dengan
pemerintahan kolonial inggris).
Kebanyakan orang India yang dipandang
sebagai momentum bangkitnya kesadaran nasional ialah pembentukan kongkres pada
desember 1885, hal ini barangkali karena pengaruh dan eksitensi kongkres yang
berlanjut terus dalam perjuangan kearah kemerdekaan India dan bahkan setelah India
merdeka mendominasi peraturan politiknya hingga sekarang. Loyalitas kongkres
pada awalnya memperoleh tanggapan positif dari pemerintah kolonial Inggris,
akan tetapi sikap loyal kongkres makin lama makin tenggelam oleh kritikan yang
pedas terhadap kebijakan - kebijakan pemerintah kolonial Inggris.
Akibatnya simpati pemerintah kolonial Inggris
terhadap kongkres memudar, reaksi orang - orang Islam India terhadap kongkres
pada umumnya dapat dikatakan tidak bersimpati, yang melatarbelakangi
ketidaktauan mereka terhadap kongkres. Namun disisi lain sangat sedikit orang Islam
yang mendapatkan pendidikan barat, keluarga - keluarga muslim lebih suka
menyekolahkan anak - anaknya dipesantren. Kesadaran nasional dikalangan muslim
di India untuk sebagian besar adalah jasa dari Sir Syyyid Ahmad Khan
(1817-1898), Sir Syyyid Ahmad Khan lalu memusatkan diri pada upaya pembaharuan
pendidikan untuk mengejar ketertinggalan kaum muslim dibandingkan kaum Hindu. Arah
politik yang ditempuh oleh Sir Syyyid Ahmad Khan antara lain, Berusaha menjalin
hubungan pendekatan yang baik antara orang-orang Islam dengan Inggris dan Berupaya
memperjuangkan partisipasi kaum muslim yang lebih besar bagi india.
Setelah Sayyid Ahmad Khan meninggal
dunia sedikit banyak mempengaruhi komunitas muslim di India untuk membentuk
wadah organisasi yang dapat merampung aspirasi dan kepentingan umat islam
sendiri dan ada dua perkembangan makin yakin untuk bersatu.
1.
Munculnya aliran
radikal didalam kongkres yang dimotori oleh B.G.Tilak dalam rangka menghidupkan
kembali tradisi politik dan keagamaan Hindu (maratha) yang sifatnya militan,
bahwa India untuk bangsa Hindu.
·
Aliran radikal
dipengaruhi oleh pandangan gerakan pembaharuan arya samaj dan ramakrishna, bahwa
sistem didunia barat lebih rendah dan berada dibawah sistem kerohanian Hindu.
2.
Penolakan
kongkres dimotori oleh tilak untuk membagi benggala menjadi dua provinsi, yaitu
benggala dibarat dihuni oleh penduduk yang agama Hindu, benggala ditimur oleh penduduk
Islam.
·
Pembagian
benggala menjadi dua provinsi bertujuan agar kemajuan kaum muslim di benggala
timur tidak terhalang oleh ketergantungan kepada chalcutta Hindu di barat. Rencana
tersebut sudah disetujui kaum muslim, akan tetapi dibatalkan karna ada oposisi
yang kuat dari kaum Hindu, kemudian kaum muslim mengambil dua tindakan untuk
mempertahankan kepentingan - kepentingan mereka.
BAB XIV
PERKEMBANGAN NASIOLALISME INDIA SAMPAI TERCAPAINYA KEMERDEKAAN INDIA
14.1. Perkembangan
Pergerakan Kebangsaan India Hinga Perang Dunia (PD) II
Semenjak berdirinya All Indian National Congress (kongres) dan Liga muslim pergerakan
kebangsaan india seolah terefleksi pada dua organisasi ini. Perbedaan orientasi
perjuangan antara kongres dengan liga muslim sudah Nampak pada sejak awal
kiprah kedua organisasi ini berdiri. Sementara kongres bergerak dengan gaya
yang kerap radikal, progesif dan non –
kooperatif terhadap pemerintahan colonial inggris. Sebaliknya liga muslim lebih
bersikap konservatif, reaksioner dan kooperatif kepada pemerintahan colonial
inggris serta lebih memusatkan perhatian pada upaya memperjuangkan hak – hak
kaum muslim yang merupakan kelompok minoritas di india.
Namun
liga muslim dan kongres dapat bekerja sama menelorkan lucknow Pact pada 1916
isi pokok pakta ini : kongres setuju dengan model pemilihan terpisah bagi
komunitas muslim sebagaimana diinginkan oleh liga muslim. Kemudian kedua
organisasi ini sepakat mengenai skema kontitusi india atas dasar dominion
sebagai tuntutan atas partisipasi rakyat india membantu inggris dalam PD I.
Setelah
PD I usai terdapat beberapa perkembangan yang menarik untuk dicatat. Pertama,
pemerintahan colonial inggris berusaha melakukan pembatasan / retriksi terhadap
aktivitas politik orang – orang india (baik kongres ataupun liga muslim) dan
terhadap pers.
Kedua,
perubahan karakter organisasi kongres dari bersifat elitisme kontituonal dan
gradualisme menjadi pergerakan yang berbasis massa.perubahan ini, selain
sebagai reaksi atas kebijakan inggris yang retriktif dan wafatnya tokoh moderat
semacam gokhale, juga karena suntikan baru dengan tampilnya Mohamad Karamchand
Gandhi diatas panging politik india. Mohamad Karamchand Gandhi (169 – 1948)
yang kemudian dijuluki mahatma (berjiwa besar). Warna dan pengaruh yang
diberikan mahatma gandi terhadap kongres sangat nyata. Konsepsi ajaran mahatma
Gandhi yang bertumpu pada warisan agama hindu teridir dari :
1.
Ahimsa ,
perlawanan dengan diam dan tanpa kekerasan
2.
Satyagraha,
tekad yang benar tidak mau bekerja sama dengan inggris
3.
Hartal, mogok
bekerja tanda berkabung / tanda protes
4.
Swadesi,
mengembangkan potensi diri, memboikot produk inggris dan memakai produk
sendiri.
Konsepsi ajaran ini menjadi progam dan
strategi perjuangan kongres.
14.2.
Tercapainya kemerdekaan india
Begitu perang dunia II pecah pada
September 1939 pemerintah colonial inggris berupaya menarik simpati dan
partisipasi rakyat india untuk membantu peperangan mereka. Pada oktober 1939
inggris berjanji untuk memodifikasi government of india act 1935 seusai PD II
dan menjadikan india sebagai dominion. Tawaran ini ditolak oleh oleh kongres dan
pada November 1939, kongres mengundurkan diri dari pemerintahan.
Berbeda dengan kongres yang menjadi
oposisi pemerintahan, liga muslim bersedia bekerja sama membantu pasukan
inggris dalam perang dunia II meskipun terbatas. Tahun 1942 jepang berhasil
menduduki Burma dan sudah berada di ambang pintu masuk india. Maka pada maret
1942, cabinet perang inggris mengirim Sir Stafford Cripps ke new delhi dengan
misi menyakinkan kaum nasionalis india dan menyatukan mereka untuk membantu peperangan.
Misi Cripps juga menawarkan sebuah
kertas putih untuk menciptakan dominion uni india. Bahwa setiap provinsi bebas untuk bergabung dengan Uni india atau
membentuk federasi terpisah dengan provinsi yang lain. Baik kongres maupun liga
muslim menolak tawaran Cripps.
Pada agustus 1942 gandhi memprakarsai
progam “quit india” untuk menuntut agar inggris segara keluar dan
meninggalkan india, progam ini disahkan oleh BP kongres pada 8 agustus 1942.
Kemudian pemerintah kolinial inggris bereaksi dengan menangkap dan memenjarakan
Gandhi dan semua anggota BP kongres.
Sementara aktifitas kongres terhenti
Muhammad ali Jinnah dan liga muslim menyibukan diri dalam upaya memperluas
pengaruh dan dukungan massa muslim terhadap liga muslim serta usaha
memperjuangkan Pakistan, hasilnya ketika PD II usai liga muslim mampu tampil
sebagai juru bicara bagi sebagian besar kaum muslim india.
Pada 1944, ghandi dibebaskan dari
penjara oleh viceroy Lord Wavell (1943 –
1947). Ghandi kemudian diajak oleh Rajagopalachari untuk mengadakan
perundingan dengan Muhammad ali Jinnah mengenai masa depan india. Perundingan
ghandi – Jinnah mengalami kegagalan karena ghandi menolak tuntutan Jinnah agar
dia menerima teori dua bangsa dan usulan berdirinya Pakistan. Teori dua bangsa
diciptakan oleh M. Ali Jinah yang berisi tesis bahwa komunitas hindu dan muslim
merupakan dua bangsa yang terpisah, menciptakan suatu nasionalitas bersama
adalah mimpi belak.
Menyatukan mereka akan menimbulkan
ketidak puasan yang akan menghancurkan pemerintahan dan bangunan Negara –bangsa
yang telah dipersatukan itu. satu –
satunya cara untuk menciptakan india yang damai ialah pembagian Negara dengan
dasar ras, agama, dan bahasa. Sebaliknya Gandhi dengan sekuat tenaga menentang
pemisahan india menjadi dua Negara. Dia selalu menganjurkan agar orang Hindu
mencintai orang islam, begitu pula orang islam hendaknya mencintai orang hindu.
Dia mengajak agar orang hinud dan muslim hisup bersama dalam damai kemerdekaan dalam
satu Negara yang merdeka.
Perkembangan keraha yang baik terjadi
diinggris dengan kemenangan paratai buruh dalam pemelihan umum 1945. Sejak 26
juli 1945 paratai buruh berkuasa di inggris di bawah PM Clement Atlee, paratai
buruh dikenal konsisten dalam memperjuangkan pembaharuan konstitusional di
india dan bersimpati dengan perjuangan kemerdekaan india. Pada 15 maret 1946 PM
atlee mengeluarkan pernyataan bahwa tujuan perkembangan kontituonal india sudah
penuh.
Misi cabinet yang dikirim PM atlee
sampai didelhi maret 1946 dengan tiga anggota yaitu Lord, Cripps dan Alexander.
Misi cabinet tersebut mengundang berbagai paratai, khususnya kongres dan liga
muslim. Untuk berunding guna menyusun system politik baru dan kerangka
kontitusi setalah inggris menarik diri dari india. Isi pokonya adalah mengenai
usul pembentukan uni india sebagai pemerintahan peralihan sementara yang
merupakan federasi dari provinsi – provinsi british india dan native states.
Pada juli 1947 parlemen inggris
mengesahkan UU kemerdekaan. UU tersebut terlaksana pada 14 dan 15 agustus 1947.
Hari itu secara resmi anak benua india dibelah menjadi dua dominion, yakni
Pakistan (14 Agustus 1947) untuk mayoritas penduduk yang beragama muslim
sebagaimana yang dituntut dan diperjuangkan oleh liga muslimdengan gubernur
jendral muhammad ali jinnnah dan liaquat ali khan sebagai PM-nya.. Dan india
(15 Agustus 147) untuk mayoritas penduduk yang beragama hindu sebagaimana yang
diperjuangkan oleh kongres dengan Raja Gopalachari sebagai gubernur jendralnya
dan Jawaharlal Nehru sebagai PM-nya.
Namun pembelahan anak benua india
menjadi dua Negara merdeka itu disusl dengan kerusuhan – kerusuhan besar yang
diakibatkan oleh pecahnya Provinsi Punjab dan benggala. India dan Pakistan
kemudian menjadi seteru atau musuh bebuyutan khususnya dalam soal Kashmir yang
penguasaanya, seorang maharaja hindu, secara sepihak menggabungkan diri dengan
india, sementara sebagaian besar penduduknya beragama muslim.
Konflik anatara india dengan Pakistan
belum terselesaiakan sampai sekarang dan telah menyelut perang sebanayak dua kali, 1947-1948 dan 1965. Demikian pula
pemisahan Bangladesh (Provinsi Pakistan Timur) dari Pakistan pada 1971 dengan
dibantu oleh india juga telah menyebabkan perang india – Pakistan. Tokoh –
tokoh pendiri bangsa india antara lain
(1) Mahandas karachand Gandhi (2) Jawaharlal Nehru sedangakn tokoh pendiri
bangsa Pakistan antara lain (1) Muhammad ali Jinnah (2) Liaquat Ali Khan
14.3. Peran
Muhammad Iqbal Dalam Perjuanagn Kemerdekaan Pakistan
Sesungguhnya tidak kecil peran yang
dimainkan dan kontribusi yang diberikan iqbal dalam perjuanagan kea rah
kemerdekaan Pakistan. Dia telah berbuat maksimal untuk menyadarakan komunitas
muslim anak benua india tentang perlunya suatau wilayah sendiri bagi umat
muslim, baik dalam kapasitasnya sebagai penyair, filosof maupun politisi.
Gagasan – gagasanya banyak yang diambil alih oleh Muhammad ali Jinnah tokoh
yang berhasil mewujudkan impian iqbal yakni Negara islam Pakistan yang berbasis
wiilayah india barat dan india timur laut.
14.4. Konflik
India Dan Pakistan Soal Kashmir
Konflik yang terjadi di Kashmir
sebenarnya bermuala dari pembagaian anak benua india oleh pemerintah inggris
menjadi dua Negara dominion, india dan Pakistan. Secara geografis, ekonomis dan
ikatan agama/cultural sudah sewajarnya bila Kashmir bergabung dengan Pakistan.
Namun karena penguasa Kashmir adalah hindu, dia lebih suak memilih bergabung
dengan india. Campur tanagn PBB tidak menyelesaiakan masalah Kashmir secara
tuntas yang berakibat hubungan dua pemerintah, india dan Pakistan, menjadi
tegang. Ketegangan hubungan ini masih terus berlangasung hingga sekarang.