SEJARAH DAN METODE
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
BAB I
PENDAHULUAN
- A. Latar Belakang
Metode merupakan hal yang sangat penting dalam
proses belajar mengajar di lembaga pendidikan. Apabila proses pendidikan
tidak menggunakan metode yang tepat maka akan sulit untuk mendapatkan
tujuan pembelajaran yang diharapkan. Sinyalemen ini seluruh pendidik
sudah maklum, namun masih saja di lapangan penggunaan metode mengajar
ini banyak menemukan kendala.
Kendala penggunaan metode yang tepat dalam mengajar banyak
dipengaruhi oleh beberapa faktor ; keterampilan guru belum memadai,
kurangnya sarana dan prasarana, kondisi lingkungan pendidikan dan
kebijakan lembaga pendidikan yang belum menguntungkan pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar yang variatif.
Apa yang ditemukan oleh Ahmad Tafsir (1992 : 131) mengenai
kekurangtepatan penggunaan metode ini patut menjadi renungan. Beliau
mengatakan pertama, banyak siswa tidak serius, main-main ketika
mengikuti suatu meteri pelajaran, kedua gejala tersebut diikuti oleh
masalah kedua yaitu tingkat penguasaan materi yang rendah, dan ketiga
para siswa pada akhirnya akan menganggap remeh mata pelajaran tertentu.
Kenyataan ini menunjukan betapa pentingnya metode dalam proses belajar
mengajar. Tetapi betapapun baiknya suatu metode tetapi bila tidak
diringi dengan kemampuan guru dalam menyampaikan maka metode tinggalah
metode. Ini berarti faktor guru juga ikut menentukan dalam keberhasilan
proses kegiatan belajar mengajar. Sepertinya kedua hal ini saling
terkait. Metode yang baik tidak akan mencapai tujuan bila guru tidak
lihai menyampaikannya. Begitu juga sebaliknya metode yang kurang baik
dan konvensional akan berhasil dengan sukses, bila disampaikan oleh guru
yang kharismatik dan berkepribadian, sehingga peserta didik mampu
mengamalkan apa yang disampaikannya tersebut.
Al-Quran sebagai kitab suci umat Islam di dalamnya memuat berbagai
informasi tentang seluruh kehidupan yang berkaitan dengan manusia.
Karena memang Al-Qur’an diturunkan untuk umat manusia, sebagai sumber
pedoman, sumber inspirasi dan sumber ilmu pengatahuan. Salah satunya
adalah hal yang berkaitan dengan pendidikan.
- B. Rumusan Masalah
- Bagaimana sejarah perkembangan pada psikologi perkembangan?
- Siapa saja tokoh yang berperan penting dalam perkembangan sejarah psikologi perkembangan?
- Metode apa saja yang digunakan pada psikologi perkembangan?
- C. Tujuan Masalah
- untuk mengetahui sejarah perkembangan psikologi perkembangan.
- untuk mengetahui tokoh yang berperan penting dalam perkembangan sejarah psikologi perkembangan.
- Untuk mengetahui metode yang digunakan pada psikologi perkembangan.
BAB II
PEMBAHASAN
- A. Sejarah Ilmu Jiwa Perkembangan
Ilmu jiwa perkembangan adalah ilmu jiwa khusus yang membicarakan
perkembangan jiwa manusia sejak konsepsi hingga kematian. Sedangkan ilmu
jiwa anak adalah bagian dari ilmu jiwa perkembangan yang mempelajari
perkembangan anak sejak konsepsi hingga kedewasaan.
Dalam membahas ilmu jiwa perkembangan banyak-banyak dibicarakan
sejarah ilmu jiwa anak, namun hal-hal lain tidak dapat diabaikan begitu
saja.
Dengan gambaran tersebut, maka sejarah perkembangan ilmu jiwa anak dapat dikemukakan secara sederhana sebagai berikut:
- Abad 17 Johann Amos Comenius (1592-1670)
Comenius merupan seorang ahli pengetahuan, dalam bukunya “DIDACTICA
MAGNA” ia berpendapat bahwa “sistem pendidikan yang cocok bagi masa
hidup anak yaitu enam tahun pertama”. Dan dalam bukunya yang ke-2 yaitu
“ORBIS PICTUS” menekankan bahwa “anak lebih dahulu memahami fakta-fakta
objektif daripada yang abstrak”.
- Abad 18
Pada abad ini timbullah aliran kejiwaan yang disebut
Rasionalisme.
Penganut aliran ini beranggapan bahwa akal (ratio) adalah sumber
kebenaran yang bersumber dari kepercayaan atau tradisi.beberapa tokoh
yang membawa cita-cita baru dan yang menentukan pendidikan pada zaman
itu adalah:
- John Locke (1632-1704) (seorang empiris)
John Locke sebagai seorang pendidik, ia sangat menghargai pendidikan
jasmani dan mempertahankan pendidikan di rumah. Ia berpendapat bahwa
pendidikan anak itu lebih baik diserahkan kepada pendidik di rumah
daripada di sekolah, alasannya bahwa pembentukan kepribadian anak itu
akan dapat lebih terjamin di rumah daripada di sekolah.
Sistem pendidikan John Locke adalah bersifat individualistic. Ia
beranggapan bahwa pendidikan itu tidak punya funsi social. Tujuan
pendidikan menurut John Locke adalah menjadikan akan orang yang baik dan
berguna dan hidup dalam suasana kebahagian.
- Jean Jacques Rousseau (cita-cita hidup “kembali ke alam”)
Asas pendidikan Jean Jacques Rousseau adalah “Kebebasan”. Anak harus
dijauhkan dari pengaruh masyarakat yang buruk, dalam arti bahwa hanya
alamlah yang memimpin dan memerintah anak. Jadi tugas pendidik hanyalah
terbatas pada penjauhkan segala pengaruh buruk terhadap anak.
- Johan Heindrich Pastalozzi (1786-1827)
Pastalozzi sebagai pendidik, iya menghendaki pendidikan yang
berdasarkan “kodrat anak”. Adapun tujuan pendidikannya adalah
mengembangkan segala daya kemampuan anak dan dengan dasar itu akan
membawa ia ke arah kemanusiaan yang sejati. Dimana tugas pendidik dalam
hal ini adalah memberikan pertolongan kepada anak agar ia kelak dapat
menolong dirinya sendiri.
- Fredrich Frobel (1782-1852)
Menurut Frobel anak adalah suatu organisme yang tumbuh berkembang
dari dalam, karena itulah ia lebih mengutamakan prinsip “kerja sendiri”
daripada prinsip Pestalozzi. Prinsip
auto-activated ini pada anak sampai berusia 7 tahun harus diwujudkan dalam bentuk permainan. Karena itulah pendidikan di
“kindergarten” itu sangat perlu.
Oleh karena itu Frobel menggunakan permainan sebagai cara untuk
mengembangkan pribadi anak. Sebenarnya Frobel lebih merupakan seorang
ahli pendidik daripada ahli psikologi anak-anak.
- Dietrich Tiedemann (jerman 1748-1803)
Tiedemann menerbitkan sebuah buku yang berjudul
“Beo Bachtungen uber die Entwickling der Seelenfahigkeiten bei Kindern” (pengamatan mengenai perkembangan bakat-bakat kejiwaan anak-anak).
Buku yang diterbitkan itu adalah hasil observasinya tentang
perkembangan anaknya sendiri selama masa hidup perkembangan pertama,
yaitu sejak lahir sampai umur satu tahun. Beliau adalah pelopor dari
metode biografi daripada anak.
- Psikologi Anak Pada Abad Ke-19
Masa ini dipandang sebagai masa perkembangan psikologi anak yang
ke-2, sebagai lanjutan dari usaha-usaha yang telah dirintis oleh Frobel.
Adapun tokoh-tokoh utama dari zaman ini adalah:
- Herbart (1776-1841)
Herbart berpendapat bahwa perasaan dan hasrat sebagai daya jiwa tidak
dapat dipisahkan dengan tanggapan. Dari segi pendidikan Herbart
mendasarkan pendidikannya pada etika dan ilmu jiwa. Tujuan pendidikannya
diambil dari etika (kesusilaan) sedang alat pendidikannya diambil dari
ilmu jiwa, yang teori “Tanggapan Herbart”.
- Wilhelm Preyer (1842-1892)
Preyer melakukan observasinya terhadap anaknya sendiri , dari lahir
sampai umur 3 tahun dengan sasaran utama penyelidikannya adalah
fungsi-fungsi motorik dan pancaindra. Karenanya dia dianggap sebagai
“Bapak Psikologi Anak”.
- Wilhelm Wundt (1983-1920)
Wilhelm Wundt berjasa mengangkat psikologi empiris menjadi ilmu
pengetahuan yang otonom, karena itu dia di juluki “Bapak Psikologi
Eksperimental”.
- Alfred Binet (1857-1911)
Penyelidikan Binet mengenai kecerdasan anak sehingga banyak member
sumbangan bagi kemajuan psikologi anak. Binet berjasa mengembangkan
metode testing bagi ukuran kecerdasan anak.
- Psikologi Perkembangan Pada Abad ke-20
Abad ke-20 disebut juga abad anak, karena abad ini banyak
menyumbangkan penyelidikan terhadap anak dan berpengaruh besar pada
pembaharuaan pendidikan secara tidak langsung. Diantaranya tokoh yang
banyak berjasa adalah:
- Ernest Meumann (1862-1951)
Dia menjadi guru besar di berbagai universitas, seperti di Zurich, Koningsberg dan Humburg.
- Alfred Binet (1857-1911)
Sejak tahun 1890 ia sudah menjadi ahli psikologi yang terkenal di
Universitas Paris. pada tahun 1905 diterbitkan hasil karyanya yang
pertama mengenai tes intelegensi anak, kemudian karya tersebut di
sempurnakan bersama dengan Simon pada tahun 1911.
- James Mark Boldwin (1864-1934)
Boldwin adalah seorang ahli dalam berbagai bidang ilmu. Karyanya terkenal dengan judul “
mental development in the child and the race” (Perkembangan mental dan fisik anak). Pengaruh Boldwin terutama karena hipotesanya tentang
“Circular Reaction” artinya
beredar, yang menerangkan bahwa proses perkembangan itu sebagai proses
imitasi yang berlangsung dengan adaptasi dan seleksi.
- B. Metode Psikologi Perkembangan
Metode yang lebih spesifik adalah cara-cara khusus yang digunakan
untuk mengetahui gejala perkembangan yang sedang timbul. Adapun
metode-metode yang digunakan dalam psikologi perkembangan antara lain
adalah :
- Metode observasi
Observasi adalah suatu cara yang dilakukan untuk mengamati semua
tingkah laku yang terlihat pada suatu jangka waktu tertentu atau pada
suatu tahapan perkembangan tertentu. Metode observasi ini dapat
dibedakan atas dua, yaitu:
- Observasi alami (natural observation)
- Observasi terkontrol (controlled observation)
- Metode eksperimen
Metode eksperimen adalah metode penelitian dalam psikologi
perkembangan dengan melakukan kegiatan-kegiatan percobaan pada anak.
Penggunaan metode ini yang dilakukan terhadap anak-anak tidaklah mudah,
karena anak-anak sangat sugestibel, mudah di pengaruhi, bertingkah laku
semaunya, sering sulit diberikan pengertian, dan sukar diketahui dengan
jelas apa yang dimaksudkan oleh anak itu.
- Metode klinis (Metode riwayat hidup)
Metode klinis adalah suatu metode penelitisn yang khusus ditujukkan
kepada anak-anak dengan cara menagamat-amati, mengajak bercakap-cakap
dan tanya jawab. Penggunaan metode klinis ini merupakan penggabungan
antara metode eksperimen dengan observasi. metode penelitian yang
khusus ditujukan kepada anak-anak dengan cara mengamat-amati, mengajak
bercakap-cakap dan tanyajawab. Cara ini diterapkan dalam rangka untuk
memperoleh kesimpulanadanya kelainan jiwa untuk selanjutnya, dapat
diberikan pengobatan.
- Metode tes
Metode TesAdalah metode yang digunakan untuk mengadakan pengukuran
tertentu terhadapobjeknya. Tes merupakan instrument penelitian yang
penting dalam psikologikontenporer, yang digunakan untuk mengukur segala
jenis kemampuan, minat, sikapdan hasil kerja.
- Metode interview
Metode Interview ,merupakan metode yang sangat lazim dan praktis
digunakan oleh para orang tuapendidik untuk menyelidiki kondisi
anak-anak didiknya dengan cara mengadakantanya jawab atau wawancara .
Walaupun tampaknya sederhana, metode ini punmembutuhkan adanya
ketrampilan tersendiri dan menghindari kesan yang dibuat-buat (semu),
sehingga menyulitkan diperolehnya data yang dikehendaki yakni datayang
asli.
- Metode questionnaire
Metode QuestionnarePenggunaanya cukup dengan menyodorkan daftar
pertanyaan yang sudah disistematisasi sedemikian rupa dan diselaraskan
dengan tujuan penelitian untukdapat dijawab secara tepat dan benar. Yang
perlu diperhatikan pada metode iniantara lain bahasa untuk dapat
dimengerti anak. Setelah jawaban diperoleh,pekerjaan selanjutnya ialah
menarik kesimpulan.
- Metode Collection
Metode Collection Ini dapat dikerjakan dengan mengumpulkan segala
sesuatu yang merupakankarya/kegemaran anak-anak, antara lain:
Surat-surat, catatan harian(diary), karangan, perangko, lukisan, foto,
dll. Dari bahan-bahan tersebut sangat bermanfaat untuk dipelajari dan
selanjutnya dianalisis serta diambil kesimpulan.
BAB III
PENUTUP
- A. Kesimpulan
Beraneka ragam cara yang dilakukan oleh para psikolog umtuk
mengetahui tahap-tahap dalam proses perkembangan. metode-metode yang
bersifat lebih spesifik terdiri dari : metode eksperimen, klinis, tes,
observasi,interview, questionnaire, dan collection. Dalam pendekatan dan
metode psikologi perkembangan, pendekatan yang lebih umum memberikan
pengertian akan keseluruhan proses perkembangan atau beberapa
aspeknya.Sedangkan beberapa metode dimaksudkan untuk memberikan lebih
banyak pengertian akan gejala perkembangan, beberapa metode yang lain
lagi memberikan pengetian bagaimana caranya mengatasi hambatan dalam
proses perkembangan. Para peneliti melakukan berbagai pendekatan dengan
metode tertentu untuk mendapatkan analisa dari suatu gejala yangterjadi
dalam suatu proses perkembangan. Pada pemakaian metode yang terpadu
menambah kemungkinan untuk memperoleh pengertian mengenai hubungan
gejala perkembangan satu dengan yang lain, baik mengenai tingkah laku,
pendapat maupun kondisi tertentu dalam proses perkembangan seseorang.
Maka dari itu, kita harus bisa mengetahui tahab yang dilakukan seorang
peneliti untuk mendapatkan data. Sehingga, bila suatu saat nanti kita
dihadapkan pada lingkungan yang menuntut kita untuk terjun pada analisa
dunia perkembangan, kita mengetahui berbagai hal yang bersangkutan
dengan perkembangan tersebut.
- B. Saran
Dalam pengumpulan materi pembahasan diatas tentunya
ada banyak kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu hendaknya pembaca
memberikan tanggapan dan tambahan terhadap makalah kami. Sebelum dan
sesudahnya kami ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Nurwanita,
Ilmu Jiwa Perkembangan, Makassar : Yayasan
Pendidikan.2005.
Desmita,
Psikologi Perkembangan,Bandung : Remaja
Rosdakarya.2006.
http://www.slideshare.net/solehanlovesallah/pendekatan-dan-metode-dalam-psikologi-perkembangan