Rabu, 04 Maret 2015

Sejarah Psikologi Perkembangan Anak

Sejarah Psikologi
Perkembangan Anak


     Psikologi adalah sebuah bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari mengenai perilaku dan fungsi mental manusia secara ilmiah. Para praktisi dalam bidang psikologi disebut para psikolog. Para psikolog berusaha mempelajari peran fungsi mental dalam perilaku individu maupun kelompok, selain juga mempelajari tentang proses fisiologis dan neurobiologis yang mendasari perilaku.

     Awalnya spekulasi tentang perkembangan manusia menjadi domain para flosof. Menurut Plato (427-347SM).  perkembangan ditentukan oleh faktor genetis, oleh karena itu perbedaan-perbedaan individual memiliki dasar genetis. Ia berpendapat: anak merupakan miniatur orang dewasa, mengandung arti anak berbeda secara kuantitatif, tetapi secara kualitatif sama dengan orang dewasa. Perkembangan dianggap sebagai pertumbuhan semata, yaitu sebagai proses penambahan secara kuantitatif. Menurutnya skill, kemampuan pengetahuan yang manifes (tampil) ketika sudah dewasa, telah ada sejak lahir (bersifat innate).

     Abad 17, 18. Pada abad ini muncul anggapan bahwa anak mempunyai kebutuhan-kebutuhan fisik, psikologis dan pendidikan yang khusus, saat dimana anak tidak dianggap  lagi sesuatu yang lucu & menyenangkan, melainkkan sebagai makhluk yang membutuhkan bantuan dan bimbingan.  Jadi bila orang dewasa ingin memperbaiki tingkah laku anak-anak, maka terlebih dulu kita harus  mengerti jiwa mereka.
John Locke (1632-1704). Salah seorang filosof Inggris, mengemukakan bahwa pengalaman (nurture) merupakan faktor paling menentukan dalam perkembangan seorang anak, ia menolak tidak mengakui kemampuan bawaan (innate knowledge). Teorinya disebut dengan istilah “tabula rassa” (Blank slate) . 

     Pengalaman----menjadi pengetahuan menurutnya diperoleh melalui sensasi (penginderaan); dari pengalaman sensorik, terbentuklah “simple ideas” & asosiasi dari simple ideas dengan simple ideas liannya membentuk suatu “complex ideas”. Jhon Locke beranggapan bahwa anak-anak hanya berbeda dengan orang dewasa secara kuantitatif, secara kualitatif sama, seperti halnya Plato, meskipun ia menolak teori tentang innate dan perkembangan yang ditentukan secara genetik

     Jean Jacques Rousseau (1712-1778). Seorang filosof Perancis menentang teori dari Jhon Locke. Ia adalah filosof yang pertama-ama mengusulkan bahwa anak-anak berbeda secara kualitatif dari orang dewasa, ia menolak pandangan bahwa bayi adalah makhluk pasif, yang perkembangannya ditentukan oleh pengalaman. Ia pun menolak anggapan bahwa anak merupakan orang dewasa   yang tidak lengkap dan memperoleh pengetahuan melalui berpikir orang dewasa, sebaliknya ia beranggapan sejak lahir anak adalah makhluk yang aktif, suka bereksplorasi.

     Pengetahuan dibentuk oleh dirinya sendiri, dengan caranya sendiri, melalui interaksi dengan lingkungan. Rousseau berpendapat bahwa anak bila dibiarkan secara wajar, maka perkembangan akan berjalan mengikuti tahapan-tahapan yang teratur urutannya dan pada setiap tahapan perkembangan, individu merupakan makhluk yang lengkap dan utuh. Menurutnya tugas orang tua & pendidik adalah menciptakan konisi sedemikian rupa, sehingga memungkinkan perkembangan yang telah diatur oleh alan itu berjalan secara spontan dan tidak dirintangi oleh orang dewasa.

     Tulisan-tulisannya memiliki pengaruh besar di dalam Falsafah Pendidikan. Pendidik-pendidik seperti Pestalozzi, Montessori & Dewey banyak berhutang budi kepadanya. Metode-metode kontemporer dalam pendidikan terutama pada pendikan awal yang lebih menekankan pada pertemuan diri (self discovery) ,, bersumber pada buah pikiran Rousseau dan bukan pada metode pengajaran  yang kuno. Dalam psikologi perkembangan dewasa ini (kontemporer) pengaruh Rousseau bisa dilihat dalam tulisan-tulisan Jean Peaget (psikolog Swiss yang terkenal). 

     Perkembangan abad ke-19. Pada mulanya, harapan untuk mengerti anak-anak digantungkan pada filosof, tetapi pada pertengahan abad ke-19 muncul suatu pendekatan baru dalam mencoba mengerti anak-anak,  dengan demikian spekulasi abstrak tentang sifat anak, diganti dengan usaha empiris untuk mencatat dan mempelajari tingkah laku dan perkembangan anak. Masa itu dianggap sebagai saat lahirnya Psikologi Perkembangan kontemporer. Mengenai hal ini kita akan bahas dalam pertemuan berikutnya (Muhtar GZ).
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar