Selasa, 18 November 2014

Mata Kuliah Agama Islam

MATAKULIAH AGAMA ISLAM


Apakah Hakikat Manusia?
Teori Barat (kaum materialisme) menyamakan manusia seperti hewan
Darwin (1809-1882): Manusia adalah bentuk akhir daripada evolusi hayat, sedang hewan bersel satu sebagai awal evolusi- Manusia adalah hasil evolusi dari bentuk kera
Thomas Hobbes (1588-1679): Sifat dan tabiat manusia sama dengan binatang dalam teori sosiologinya: homo homini lupus (manusia yang satu adalah srigala buat manusia lainnya)

PERSAMAAN DAN PERBEDAAN MANUSIA DAN HEWAN 
PERSAMAAN:
·         Mempunyai hidup dan laku vegetatif
·         Melakukan penginderaan
·         Mempunyai perasaan dan kemauan serta berpikir
·         Naluri makan dan minum
·         Naluri mempertahankan diri
·         Naluri keturunan
·         Naluri takut dan benci
PERBEDAAN:
·         Faktor volume, manusia mampu mengembangkan dan mengerahkan naluri-naluri itu. Sedangkan hewan tidak
·         Akal
Norma dan etika (perbedaan fundamental)
Apa yang mampu memberi kode etik dan moral secara Absolut?

AGAMA (ISLAM)
         Di Swedia 93% hubungan sex di luar nikah dianggap biasa
         Tindak kriminal (pemerkosaan, perampokan dll) di Newyork dalam satu hari sama yang terjadi di Arab Saudi dalam setahun
         Angka bunuh diri di Amerika dan Jepang setiap tahunnya meningkat

Manusia Dalam Pandangan Agama-agama
         Hindu: Manusia terlahir dalam kasta-kasta: Brahmana (pendeta), Ksatria (pemerintah), Waisya (tani) dan sudra (budak)
         Buddha: Meniadakan kesenangan dan kenikmatan duniawi utk mencapai nirwana
         Syinto: Raja sebagai wakil Tuhan di bumi
         Nasrani: manusia lahir dalam keadaan dosa. Yesus sebagai tebusan terhadap dosa manusia. Keselamatan manusia tergantung atas iman pada penyaliban Yesus. Paus adalah tokoh yang paling suci
         Yahudi: Menganggap bangsa selainnya ghyum (budak)
Bagimana dengan Islam?

Manusia Dalam Pandangan Islam
         Manusia dilahirkan dalam keadaan suci (tidak berdosa) (al-hadits)
         Kedudukan manusia sama, yang membedakan adalah taqwanya (QS. Al-Hujurot[49]: 13
         Manusia sama-sama mempunyai tugas sebagai khalifah untuk memakmurkan bumi (QS. Hud [11]: 61)
         “Dengarlah dan taatilah walaupun yang diangkat menjadi pimpinan atas kamu itu seorang hamba bangsa Habsyi (ethiopia) yang kepalanya bagaikan buah anggur kering, selama dia menegakkan kitab Allah padamu” (HR: Bukhori)
         Sessungguhnya Kami telah menciptakan manusia itu dari pada kejadian yang paling baik. Kemudian Kami kembalikan dia pada derajat yang paling rendah. Kecuali orang-orang yangberiman dan beramal shalih, maka bagi mereka adalah ganjaran yang terhingga (QS. At-Tien [95]: 4-6)


AGAMA

Mata Kuliah Agama Islam 2014
Manasih Haji dan Umroh

Ilmu Sosial Budaya Dasar
pengarun tehnologi informasi terhadap nilai nilai sosial, budaya, dan kemanusiaan
Makalah Konserfasi Mangruf
Makalah Reboisasi Hutan

Pengantar Ilmu Sejarah
Manfaat dan Fungsi Sejarah
Kausalitas Sejarah
Eksplanasi Sejarah
Tempat Bersejarah Punden

Pengantar Ilmu Pendidikan
Makalah Pendidikan Anak Luar Biasa

Sejarah Kebudayaan indonesia
BUDAYA JAWA HANYA TINGGAL SEJARAH BILA ORANG JAWA KELUAR DARI HINDU

SOSIOLOGI
Stratifikas Sosial
Makalah Pemulung 

Unsur-unsur Pada Manusia
KESEIMBANGAN KEBUTUHAN
Potensi Manusia
Agama dan Ilmu Pengetahuan
         Terjadi konfrontasi antara agama dan ilmu pengetahuan. Terutama pada zaman pertengahan di Eropa.
         Tiap keterangan ilmu yang tidak sesuai dengan paham gereja, dibatalkan oleh gereja. Dan dilarang jika hal itu melemahkan otoriter gereja
         Copernicus (1507) dihukum mati tatkala mengungkapkan teori bahwa bumi berputar mengelilingi matahari
         Galelio yang membela teori Copernicus diancam hukuman bakar.
         Akhirnya, agama dianggap sebagai penghambat kemajuan ilmu pengetahuan.
         Lahirlah pemberontakan atas kekuasaan gereja. Pada tahun 1517 terjadi reformasi yang dipimpin oleh Martin Luther, melahirkan protestan.
         Timbullah fenomena: materialisme, lalu lahir; sekularisme, individualisme, kapitalisme, sosialisme dll.

Lahirnya Paham Sekularisme
         Sekulerisme adalah paham yang memisahkan kehidupan (negara) dari agama
         Penyebab lahirnya: Kaum agamawan telah menjadi tiran, diktator dan penjual bursa penebusan dosa
         Sikap gereja menentang science. Nicolas copernicus pada th 1543 menulis buku “Bergeraknya Benda-benda Langit”. Buku itu dilarang gereja. Gardano menciptakan teleskop, lalu disiksa kejam, padahal sudah berumu 70 tahun. Wafat tahun 1642. Baruch spinoza penemu aliran kritik sejarah, nasibnya menentukan mati dibakar
         Lahir sekulerisme untuk menentang dominasi dan otoritas gereja. Dan puncaknya terjadi pada revolusi Prancis pada tahun 1789
         Paham sekularisme kemudian berkembang

Perkembangan Paham Sekularisme
         Dalam bidang biologi -> teori evolusi->Darwin
         Dalam bidang ekonomi ->kapitalisme <-> sosoalisme/komunisme -> Karl Marx
         Dalam bidang politik ->Machviallisme -> Machiavelli (1469-1527) -> Tujuan menghalalkan cara
         Dalam bidang pemikiran ->Rasionalisme ->Rane Descartes (1598-1650)-> Tidak mengakui wahyu sebagai kebenaran, hanya mengandalkan rasio
         Atheisme -> Karl Marx ->Agama adalah sebagai apium (racun) bagi manusia.
         Dan lain-lain

Integrasi Ilmu Pengetahuan Dalam Agama Islam
         “Bacalah dengan nama Tuhan-Mu yang telah menciptakan. Yang telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhan-mu yang Maha Mulia. Yang telah mengajarkan manusia dengan pena. Yang mengajarkan manusia sesuatu yang tidak diketahuinya” (QS. Al-Alaq: 1-5)
         “Allah meninggikan orang-orang yang beriman dan berilmu pengetahuan itu beberapa derajat” (QS. Al-Mujadalah [58]: 11)
         “Dan mereka berakata, jika kami dahulu mendengar dan menggunakan akal kami, niscaya tidaklah kami menjadi penghuni neraka” (QS. Al-Mulk [67]: 10)
         Sabda Rasulullah saw: “Menuntut ilmu itu wajib bagi muslim laki-laki dan perempuan” (HR: Muslim)

Integritas Ilmu Pengetahuan dan Islam (Sumber ilmu Pengetahuan)
Tentang rahim ibu yang tiga lapis: endometrium, myometrium dan parimetrium. Disebut dalam surat Az-Zumar: 6 “Dia menjadikanmu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang berbuat demikian adalah Allah Tuhan-Mu yang mempunyai kerajaan
Tentang expanding universe (permulaan alam semesta) yang ditemukan Dr. e. Hubble, tersebut dalam, Al-Anbiya: 30 “Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?”
Atom terdiri dari partikel-partikel terkecil; proton, netron dan elektron, terdapat dalam QS.Yunus 61: “Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah (atom) di bumi atau pun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu,melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata”
         Berkurangnya oksigen di udara dan angkasa, terdapat dalam QS. Al-An’am: 125: “Barangsiapa yang Allah kehendaki akan memeberikan kepadanya petunjuk,niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk) Islam,. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seperti ia sedang naik ke langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman”
         Perbedaan sidik jari yang digunakan Inggris untuk mengidentifikasi seseorang pada tahun 1884, terdapat pada QS.al-Qiyamah: 3-4 “Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya? Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun/menyamakan (kembali) jari jemarinya dengan sempurna”

METODOLOGI MEMPELAJARI ISLAM
1.      Islam harus dipalajari dari sumbernya yang asli (al-Qur’an dan as-Sunnah)
-          Jika dipelajari dari buku kuno dan tidak dipertanggungjawabkan, maka akan terjadi khurofat dan bid’ah (penyimpangan)
2.      Islam perlu dipelajari dari kepustakaan yang ditulis oleh ulama besar dan sarjana Islam yang umumnya mereka memahami Islam secara baik.
-          Bukan dari para orientalis, karena akan mengaburkan pemahaman
3.      Islam harus dipelajari sebagai mana utuhnya, bukan dari kenyataan ummat islam an sich.
-          Karena kenyataan umat islam sekarang tidak/belum mencerminkan Islam yang sesungguhny
4.      Islam harus dipelajari secara integral dan komprehensif, tidak parsial.
-          Jika Islam dipelajari secara parsial (separo-paro) seperti orang buta mengenal gajah (tidak utuh)

BANGUNAN ISLAM
METODOLOGI MEMPELAJARI ISLAM
5.Mempelajari Islam harus dibarengi dengan mengamalkan semampu yang di dapat
            -  Jika Islam dipelajari tanpa diamalkan maka akan menjadi khazanah tanpa memberikan arti bagi kehidupan
6.Islam harus dipelajari secara realita
            -  Jika Islam dipelajari teks book saja, tanpa membumikan dengan realita, maka akan sia-sia dan tidak memberi kontribusi
7.Mempelajari Islam harus dikaitkan dengan kemajuan ilmu pengetahuan.
-  Jika tidak, maka islam tidak mendukung ilmu pengetahuan
        
Definisi Agama
         Kata “agama” berasal dari bahasa sangsekerta. “a” berarti tidak dan “gama” berarti kacau
         Kata religion/religi berarti : “belief in God as creator and controller of universe” (Kepercayaan pada Tuhan sebagai pencipta dan pengawas alam)
         Atau System of faith and worship based on such belief” (sistem kepercayaan dan penyembahan didasarkan atas keyakinan tertentu)
         Ad-din adalah agama atau aturan
         Islam adalah agama yang diturunkan Allah SWT di dalam al-Qur’an dan yang tersebut dalam sunnah yang shahih, berupa perintah, larangan dan petunjuk untuk kesejahteraan dan kebahagiaan hidup manusia di dunia dan di akhirat.

MENGENAL ISLAM MENGAPA DINAMAKAN ISLAM?
Tiap-tiap agama diberi nama sesuai dengan nama pembawanya atau tempat lahirnya agama tersebut.
1.      Agama Zoroaster (di Persi) diambil dari nama pendirinya Zoroaster wafat th 583 SM
2.      Agama Buddha (Buddhisme) berasal dari nama Sidharta Gautama Buddha lahir th 560 SM di India
3.      Agama Yahudi (Judaisme) agama yang dianut oleh orang-orang Yahudi (Jews) asal nama dari Juda (Judea) atau Yahuda
4.      Agama Hindu (Hinduisme) adalah nama dari kumpulan macam-macam agama dari orang-orang India
5.      Agama tao (Taoisme) mulanya hanya jaran filsafat kemudian menjadi ajaran agama dalam dinasti Han (206 SM-220 SM)
6.      Agama Kristen, adalah nama dari pengajarnya “jesus Christ, atau Nasrani diambil dari daerah Jesus yaitu Nazareth (Jesus of Nazareth)
7.      Oleh karena itu Orang Barat menyebut Islam sebagai “Mohammadinisme” Pengertian ini tentu saja salah !!!

Mengapa Dinamakan Islam?
         Nama Islam mempunyai perbedaan yang luar biasa dgn nama agama lainnya.
         Kata Islam tidak mempunyai hubungan dengan orang tertentu atau dari golongan manusia atau negeri. Hikmahnya karena Islam adalah agama wahyu dari Allah SWT.
         “Sesungguhnya agama di sisi Allah hanyalah Islam” (QS. Ali Imron [3]: 19)
         “Barangsiapa yang mencari agama selain Islam, tidak akan diterima daripadanya dan dia di akhirat termasuk orang yang merugi” (QS Al-Imran [3]: 85
         “Pada hari ini telah Ku sempurnakan bagimu agamamu dan telah Ku cukupkan kepadamu nikmatKu, dan telah Ku ridhoi islam menjadi agamamu” (QS. Al-Maidah [5]: 3)
         Sesungguhnya Ibrahim bukanlah seorang Yahudi, tidak pula seorang Nasrani )Kristen), akan tetapi dia adalah seorang muslim yang benar-benar, dan diapun bukan seorang musyrik” (QS. Ali Imran [3]: 67)

Pokok-pokok Ajaran Islam
Umar bin Khattab berkata:
Suatu hari, kami duduk dekat Rasulullah saw, tiba-tiba muncul seorang laki-laki mengenakan pakaian yang sangat putih dan rambutnya hitam legam. Tak terlihat tanda-tanda bekas perjalanan jauh, dan tak seorang pun di antara kami yang mengenalnya. Ia duduk di depan Nabi, lututnya ditempelkan ke lutut beliau, dan kedua tangannya diletakkan di paha beliau, lalu berkata, “Hai Muhammad! Beritahu aku tentang Islam.” Rasulullah menjawab, “Islam itu engkau bersaksi…dst.”
Ia bertanya lagi, “Beritahu aku tentang iman”. Nabi menjawab, “Iman itu engkau percaya kepada Allah…dst”
Laki-laki itu berkata lagi, “beritahu aku tentang ihsan!”. Nabi menjawab, Hendaklah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatNya, kalaupun engkau tidak melihatNya, sesungguhnya Dia melihatmu….dst
Setelah itu, Nabi bertanya kepadaku, “Hai Umar, tahukah kamu siapa yang bertanya tadi?. Aku menjawab, “Allah dan RasulNya lebih mengetahui”. Beliau bersabda, “Dia itu Jibril, datang untuk mengajarkan Islam kepada kalian” (HR: Muslim)

Pokok-pokok Ajaran Islam 
Sumber Pokok Ajaran Islam
         Al-Qur’an
         Al-Sunnah/Al-Hadits
            (Ucapan, perbuatan dan keputusan Rasul saw)
         Al-Ijma’ / Konsensus para alim ulama
         Al-Qiyas / Analogi
MAKNA IHSAN
Nabi menjawab, Hendaklah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatNya, kalaupun engkau tidak melihatNya, sesungguhnya Dia melihatmu

Ihsan Dalam Aplikasi Kehidupan
         Cerita Rudi yang membersihkan kostapel saat sedang melamar pekerjaan
         Cerita budak yang tidak mau menjual ternaknya kepada Umar meskipun tuannya tidak tahu
         Cerita anak wanita yang melarang ibunya mencampur susu dengan air untuk dijual pada zaman Umar bin Khattab
         Cerita Umar bin Abdul Aziz yang meniup lampu kantornya karena menerima tamu dari kerabatnya
         Karyawan bekerja bukan karena takut diawasi atasannya, tapi takut dilihat Allah SWT.

PROSES PEMURNIAN HATI MENUJU IKHLAS         
RUKUN IMAN
         Iman secara bahasa adalah percaya
         Iman secara definisi adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lidah dan diamalkan dengan anggota tubuh
Hati
Ucapan
Perbuatan

Ya
Ya
Ya
Mu’min
Tidak
Ya
Ya
Munafiq
Ya
Ya
tidak
Fasiq
Tidak
Tidak
tidak
Kafir




Rukun Iman
1.      Percaya Pada Allah     à Allah Tujuan Kita
2.      Percaya Pada Malaikatà Kita Selalu diawasi
3.      Percaya Pada Kitab2    à Al-Quran sbg Pedoman
4.      Percaya Pada Rasul2   à Rasulullah sbg Tauladan
5.      Percaya Pada Hari        à Dunia sebagai tabungan
            Qiyamat
6.      Percaya pada takdir    à Tidak lupa diri ketika menda
                                                                  pat nikmat, dan tidak putus
                                                                  asa ketika gagal

Iman Kepada Allah
Iman Kepada Allah
STAR PRINCIPLE : PRINSIP BINTANG
         Rasa aman “Yang berkata (dengan hati yang yakin), bia bencana menimpa dirinya, Sungguh, kita adalah milik Allah, dan kepada-Nya kita kembali” (Albaqarah 156)
         Kepercayaan diri “Dan milik-Nya apa yang dilangit dan di bumi dan kepada-Nyalah ibadah selama-lamanya. Maka mengapa kamu takutkan selain Allah?” (an-Nahl 52)
         Integritas “Yaitu mereka yang beriman dan hatinya tenang karena menginat Allah. Ketahuilah! Hanya dengan ingat akan Allah, maka hati merasa tenang” (Ar’Ra’d: 28)
         Kebijaksanaan “Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri meskipun dia mengemukakan alasan-alasannya” (Al-Qiyamah: 14-15)
         Motivasi “sungguh, telah Kami ciptakan manusia dalam sebaik-baik acuan” (At-tiin 4)


Iman Kepada Malaikat
Bentuk Fisik:
         Terbuat dari nur (cahaya)
         Mempunyai sayap
         Makhluk ghaib
         Dapat menyerupai bentuk manusia dengan izin Allah
Sifat:
         Mempunyai tugas dari Allah
         Selalu taat dan tidak pernah membantah
Sifat lain kepada manusia:
         Menghadiri majlis zikir
         Menghadiri sholat fajar/subuh
         Menghadiri orang yang membaca al-Quran
         Tawadhu pada penuntut ilmu dan mendoakannya
         Mencatat amal manusia
         dll

Iman Kepada Malaikat
Angle Prinsiple – Prinsip seperti Malaikat
1.      Disiplin
2.      Integritas dan loyalitas
3.      Kebiasaan memberi dan mengawali “Maka barangsiapa melakukan kebaikan sebebrat zarah, Ia pasti melihatnya” (Az zilzal: 7)
4.      Kebiasaan menolong
5.      Salam dan saling percaya

Iman Kepada Kitab
Kitab-kitab Allah yang diturunkan:
1.      Zabur kepada nabi Daud As
2.      Taurat  kepada nabi Musa As
3.      Injil kepada nabi Isa As
4.      Al-Qur’an kepada nabi Muhammad SAW
5.      Suhuf (lembaran) kepada nabi Ibrahim As  dll


Definisi Al-Qur’an
Kalamullah à Berdialog dgn Allah
Ibnu Qoyyim berkata:
 “Jika kamu ingin mengetahui seberapa besar cinta Allah kepadamu dan kepada selainmu, maka; Pertama, lihatlah volume cintamu kepada kalamNya yaitu al-Qur’an di hatimu. Kedua, seberapa besar volume kenikmatanmu dan keasyikanmu tatkala mendengar lantunan firman-Nya. Sudahkan keasyikan itu melebihi keasyikan para pecandu musik dan nyanyian tatkala nyanyian diperdengarkan? Sesungguhnya merupakan hal yang wajar, bahwa barangsiapa yang mencintai seorang kekasih maka suara dan pembicaraan kekasihnya adalah sesuatu yang sangat dicintainya
 (Al-Fikr at-Tarbawi ‘inda Ibni Al-Qoyim)

Sifat Pusaka
         Dijaga dan dirawat dengan baik
         Dipelajari dengan baik
         Diamalkan dan dilaksanakan
         Dicari bila belum ditemukan
         Berkorban demi menemukannya
         Diwariskan kepada anak/orang lain
Al-Quran disampaikan secara mutawatir à Otentik

APAKAH KITAB LAIN SEKARANG OTENTIK?
         TAURAT:
-          Taurat menceritakan tentang kematian Musa, padahal Taurat diwahyukan Tuhan kepada Musa sendiri:
-          “Maka demikian matilah Musa, hamba Tuhan itu di sana, di tanah Moab, seperti firman tuhan: …..”Maka pada masa matinya umur Musa seratus duapuluh tahun, …Maka di antara orang Israil tiada berbangkit pula seorang nabi yang seperti Musa, yang dikenal oleh Tuhan muka dan muka” (Markus 1: 14-15)
         INJIL:
-          “Setelah Yahya itu sudah tertangkap, datanglah Yesus ke tanah Galilea memasyhurkan Injil Allah, serta berkata: “waktunya sudah sampai. Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah kamu dan percayalah akan injil itu” (MArkus1 -14-15)
-          Kalimat itu bukan Injil Yesus, tapi cerita orang lain tentang Yesus
-          Keempat Injil itu bukanlah berasal dari imla (dikte lisan) daripada Yesus sendiri, bahkan Yesus tidak pernah menyaksikan dengan mata kepalanya keempat Injil itu (Mutawally Yusuf Syalaby, Adhwaun ‘ala Masihiyyah, hal. 50)

Membacanya ibadah à Kecerdasan Spritual
Rasulullah saw bersabda:
-          “Barangsiapa membaca sehuruf dari al-Qur’an maka untuknya satu kebajikan, dan setiap kebajikan digandakan sepuluh kali. Aku tidak berkata Alif-Lam-Mim itu satu huruf, tetapi alif adalah huruf, lam adalah huruf dan Mim adalah huruf  (HR: TIrmidzi)
-          “Barangsiapa yang disibukkan dengan membaca al-Quran dan mengingat Aku daripada meminta sesuatu dari Aku, maka Aku akan memberikannya lebih baik dari apa yang diminta oleh orang lain”  (Hadist Qudsi HR Turmudzi)

“Sesungguhnya al-Qur’an ini adalah hidangan Allah. Maka nikmatilah apa yang ada darinya sebatas apa yang kalian sanggup. Sesungguhnya aku tidak mengetahui sesuatu yang lebih kecil dari suatu kebaikan dari sebuah rumah yang tidak ada di dalamnya sedikitpun al-Qur’an. Dan sesungguhnya hati yang tidak ada di dalamnya al-Qur’an sedikitpun itu seperti rumah kosong yang tidak ada penghuninya” (Atsar shohaby, riwayat Ad-Darimy)

Iman Kepada Kitab
Learning Principle – Prinsip Pembelajaran
         Kebiasaan membaca buku dan situasi
         Kebiasaan berpikir kritis
         Kebiasaan mengevaluasi
         Kebiasaan Menyempurnakan
         Memiliki Pedoman

Iman Kepada Rasul
Nabi: Seorang manusia yang diwahyukan Allah tetapi tidak diperintahkan untuk menyampaikannya. Jika diperintahkan untuk disampaikan kepada manusia maka disebut Rasul
Jumlah Nabi dan rasul tidaklah diketahui secara pasti. Sebagian ulama berkata Rasul itu berjumlah 313 orang, dan Nabi berjumlah 124.000 orang
Nama-nama Nabi/Rasul yang diabadikan Allah dalam al-Quran sebanyak 25 orang
Sebab Perlunya Segera Datang Rasul:
1.      Ajaran Rasul terdahlu tidak sempurna, perlu ada perbaikan dan penyempurnaan
2.      Ajaran Rasul terdahulu banyak yang hilang atau dihilangkan
3.      Para Rasul dahulu diutus kepada bangsa atau daerah tertentu

Keistimewaan Nabi Muhammad saw:
1.      Beliau adalah Nabi/Rasul terakhir
- “Muhammad itu bukanlah bapak salah seorang dari pada kamu, akan tetapi dia adalah seorang Rasul Allah dan penutup segala Nabi” (QS. Al-Ahzab: 44)
2.      Beliau adalah Nabi/Rasul Internasional, risalahnya universal, ditujukan kepada seluruh ras dan bangsa
-“Tidaklah Kami utus engkau (muhammad) melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam” (Al-Anbiya: 107)
- “Tidaklah Kami utus engkau (muhammad) melainkan untuk seluruh manusia guna memberikan berita gembira dan berita peringatan” (Saba’: 28)
3.      Nabi Muhammad adalah semulia-mulia Nabi dan Rasul

Kedudukan Nabi Muhammad saw
Iman Kepada Rasul LEADERSHIP PRINCIPLE (Prinsip Kepemimpinan)
Pemimin sejati adalah seseorang yang selalu mencintai dan memberi perhatian kepada orang lain, sehingga ia dicintai. Memiliki integritas yang kuat, sehingga ia dipercaya oleh pengikutnya. Selalu membimbing dan mengajari pengikutnya. Memiliki kepribadian yang kuat dan konsisten. Dan yang terpenting adalah memimpin berlandaskan suara hati yang fitrah.
1.      Pemimpin yang Dicintai
            “Kasihanilah mereka yang di bumi, niscaya yang di langit mengasihimu” (HR: Tirmidzi)
2.      Pemimpin yang Dipercaya
            Kesesuaian kata & perbuatan, Keberanian menegakkan kebenaran,
3.      Pembimbing
Keberanian memberikan motivasi, mempunyai rasa kemanusiaan yang tinggi, memberikan contoh
4.      Pemimpin yang Berkepribadian
            Memimpin diri sendiri sebelum orang lain, demokratis (terbuka), mengatasi kecemasan diri,
5        Pemimpin yang Abadi
            Mengarahkan kpd kebenaran, kebaikan, kemajuan dan keberhasilan
            Semua terasa sesuai dengan hati nurani
            Hidup dalam kejujuran dan tidak hidup daam kepuara-puraan

IMAN KEPADA HARI KIAMAT
“Tidak ada yang mereka nantikan selain dari saat yang datang dengan tiba-tiba (Kiamat) kepada mereka. Sesungguhnya tanda-tandanya telah datang. Tetapi apakah arti kesadaran mereka itu, jikalau saat yang dinanti-nantika itu telah tiba’ (QS. Muhammad: 18)

Pola Iman Kepada Hari Akhirat
1.      Bahwa jagad raya ini dengan seluruh makhluk yang ada didalamnya akan hancur lebur, gunung laksana debu yang berterbangan, air laut meluap-luap. Firman Allah SWT;
كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ وَيَبْقَى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ
      Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan (QS. Al-Rahman [55]: 26-27)
2.      Bahwa setelah sesuatunya binasa dan mati, tibalah pase kedua yaitu pembangkitan. Semua manusia dibangkitkan kembali dari kuburnya dihidupkan, sejak manusia pertama hingga manusia terakhir.Lalu mereka dikumpulkan Firman Allah SWT:
وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَإِذَا هُمْ مِنْ الْأَجْدَاثِ إِلَى رَبِّهِمْ يَنسِلُونَ قَالُوا يَاوَيْلَنَا مَنْ بَعَثَنَا مِنْ
مَرْقَدِنَا هَذَا مَا وَعَدَ الرَّحْمَانُ وَصَدَقَ الْمُرْسَلُونَ
            “Dan ditiuplah sangkalal, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka. Mereka berkata: "Aduhai celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat-tidur kami (kubur)?." Inilah yang dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul- rasul(Nya) (QS. Yasin [36]: 51-52)
اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ لَيَجْمَعَنَّكُمْ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ لَا رَيْبَ فِيهِ وَمَنْ أَصْدَقُ مِنْ اللَّهِ حَدِيثًا
            “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Sesungguhnya Dia akan mengumpulkan kamu di hari kiamat, yang tidak ada keraguan terjadinya. Dan siapakah orang yang lebih benar perkataan(nya) dari pada Allah ?” (QS. An-Nisa [4]: 87)
3.      Setelah dibangkitkan kembali dan dikumpulkan, semuanya. Diperlihatkan kepada mereka seluruh amal dan perbuatannya dahulu di dunia. Segalanya dibuka dan tidak ada lagi yang tersembunyi dari perbuatan walau sebesar atom. Firman Allah SWT:
يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ النَّاسُ أَشْتَاتًا لِيُرَوْا أَعْمَالَهُمْ فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَه وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَه
              Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula” (QS. Al-Zalzalah [99]: 6-8
4.      Setelah semua rahasia dibongkar, tibalah sat menghisab, memperhitungkan secara adil amal perbuatan baik dan buruknya. Manusia akan memperoleh keputusan adil, tanpa aniaya sedikitpun. Inilah yang disebut yaumul hisab. Firman Allah SWT:
وَنَضَعُ الْمَوَازِينَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا وَإِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا وَكَفَى بِنَا حَاسِبِينَ
“Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, Maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. dan jika (amalan itu) Hanya seberat biji sawipun pasti kami mendatangkan (pahala)nya. dan cukuplah kami sebagai pembuat perhitungan.” (QS. AL-Anbiya: 47)
5.      Pase keputusan. Setiap manusia setelah melalui proses pengadilan di hadapan Allah Yang Maha Adil, mereka lalu menerima jaza’ (balasan) setimpal dengan hasil usaha yang mereka lakukan selama di dunia. Firman Allah SWT:
الْيَوْمَ تُجْزَى كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ لَا ظُلْمَ
“Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang diusahakannya. Tidak ada yang dirugikan pada hari ini” (QS.Al-Mu’min/Ghafir: 17)

Hari Kiamat dan Ilmu pengetahuan
Ilmu pengetahuan menyatakan kepastian akan terjadinya hari kiamat:
         Manusia hidupnya bergantung kepada matahari
         Matahari adalah bola api gas yang besar. Cahaya Matahari yang panas itulah menyebabkan peredaran angin, pergantian musim dan turunnya hujan di bumi.
         Garis tengah matahari 1.400.000 km, temperatur (panas) di permukaannya 6000°C dan panas di dalam matahari 5.000.000°C, dan panas intinya 20.000.000°C. Panas besar itu dihasilkan oleh reaksi nuklir yang terus menerus berlangsung dengan kehilangan zat-zat sebesar 4.000.000 ton perdetik
         Matahari sebagaimana arang yang terbakar pijar yang setiap detik materinya habis terbakar tentu akhirnya arang itu habis menjadi debu, padamlah ia
         Matahari adalah sumber energi, jika padam, semua jadi beku, tidak ada lagi angin yang bertiup, tidak ada hujan yang turun, tidak ada pengauapan, semua berhenti dan mati.

Hari Kiamat dan Ilmu pengetahuan
Iman Kepada Qadha & Qadar
Qodho menurut al-Qur’an memiliki banyak makna, antara lain:
1.      Hukum. Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap hukum (qodho) yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya” (An-Nisa[4]: 65)
2.      Perintah, “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya” (Al-Isra [17]: 23)
3.      Memberitakan, “Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu: "Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali” (Al-Isra [17]:4)
4.      Menghendaki, “Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: "Jadilah", lalu jadilah dia” (Ali Imran [3]: 47)
5.      Menjadikan, “Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa” (Fushilat [41]: 12)
Sedangkan makna Qodar dalam al-Qur’an adalah suatu peraturan umum yang telah diciptakan Allah untuk menjadi dsar alam ini, dimana terdapat hubungan sebab akibat
         “Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran” (Al-Qomar [54]: 49)
         “Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku” (Al-Ahzab [33]: 38)
         “dan dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya” (al-Furqon [25]: 2)

Iman Kepada Qadha & Qadar
Beberapa contoh qodar Allah:
1.      Jagat alam raya ini dengan segala bintang dan planetnya berjalan menurut “Hukum Universil” atau hukum alam
2.      Dalam diri kita ada roh, dengan roh itu kita hidup. Akan tetapi kita samasekali tidak punya kekuasaan terhadap roh itu. Manakala ia akan memisah diri dengan jasmani kita ia tidak akan memandang usia dan kedudukan. Begitulah takdir Allah
3.      Setiap manusia lahir ke dunia bukanlah atas kehendaknya sendiri. Manusia tidak memilih bangsa dan jenis kulit. Semuanya terlepas dari kehendak dan kekuasaan manusia.
4.      Pada diri tiap orang ada memiliki watak pembawaan lahir dan bakat yang berbeda satu sama lain.
5.      Bahwa tidak pernah terdapat seseorang yang ingin sakit atau gagal, namun kenyataannya masih banyak yang gagal dan sakit
Dengan demikian, kelirulah ajaran Qadariyah yang mempunyai ajaran bahwa manusia dilahirkan bebas merdeka sempurna mengatur hidup dan kehidupannya. Juga ajaran Mu’tazilah yang senantiasa melebih-lebhkan kemampuan akal dan melebih-lebihkan kebebasan berbuat manusia

Iman Kepada Qadha & Qadar Keadilan Allah & Ikhtiar Manusia
         Kesalahan memahami taqdir akan berakibat fatal. Amir Syakib Arselan telah menulis sebuah buku, “Apa Sebab Kaum Muslimin Mundur?”. Salah satu sebab kemunduran umat Islam –menurut beliau- adalah karena kekeliruan iman kepada taqdir
         Adalah mustahil suatu cita-cita berhasil hanya dengan khayal dan angan-angan, tanpa suatu kerja dan usaha. Maka wajib ada faktor usaha atau ikhtiar. Usaha yang diiringi doa adalah kewajiban manusia
         Umar bin Khattab dengan pasukannya akan masuk ke sebuah kampung. Beliau mendapat laporan dari seorang kurir bahwa di kampung tersebut berjangkit suatu penyakit menular dan berbahaya. Lalu Umar mengajak pasukannya kembali. Tapi salah seorang berkata kepada Umar, “Takutkah tuan dari takdir Allah?” Jawab Khalifah Umar, “Kita lari dari takdir Allah menuju takdir Allah.”
         Setiap peristiwa pasti mengandung hikmah dan tujuannya. Allah telah menjadikan segala sesuatunya tidak sia-sia, “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Al-Baqarah: 216)
         Iman kepada takdir akan menambah ketakwaan, karena keberuntungan maupun kegagalan dapat dianggap sebagai ujian dari Allah SWT.

Kedudukan Fiqih Dalam Ajaran Islam.
Ta’rief (definisi) Fiqih
Masa Sahabat (abad Pertama):
         Fiqih adalah “ilmu yang tidak mudah diketahui umum, yang didapatkan dengan mempergunakan penyelidikan dan penelitian yang mendalam”
         Rasulullah saw bersabda, “من يرد الله به خيرا يفقهه فى الدين “Barangsiapa yang Allah inginkan baginya kebaikan,maka Allah akan memahamkannya dalam agama”
Masa Abad Kedua:
         Fiqih adalah: “Hukum-hukum yang dipetik dari kitabullah dan sunah Rasulullah dengan jalan mempergunkan ijtihad (istinbath), terhadap amalan para mukallaf”
         Fiqih menurut ahli ushul fiqih adalah: “Ilmu yang menerangkan segala hak dan kewajiban yang berhubungan dengan amalan para mukallaf”.
         Al-Jurjani: Fiqih secara bahasa adalah memahami. Sedangkan secara istilah adalah ilmu yang menerangkan hukum-hukum syara’ yang ‘amaliyah yang diambil dari dalil-dalilnya yang terperinci.Dia memerlukan nadhor (pengamatan) dan ta ammul (perenungan). Oleh karena itu Allah tidak boleh dinamakan FAQIH karena tak ada sesuatupun yang tersembunyi bagi-Nya
         Al-Syafi’i: Fiqih adalah ilmu yang menerangkan segala hukum agama yang berhubungan dengan pekerjaan mukallaf, yang dikeluarkan (diistabtkan) dari dalil-dalil yang terperinci (tafsili)

Bagian-bagian Isi Fiqih
Pertama Ibadah:
         Segala perbuatan yang dikerjakan untuk mendekatkan diri kepada Allah, sperti shalat, zakat, puasa dan haji
         Hukumnya bersifat tetap tidak berubah-rubah sepanjang masa
         Tidak ditemukan dalam undang-undang buatan manusia
Kedua; Muamalat, terbagi pada:
1.      Bagian Uqubat (Hudud dan jinayat /pidana),seperti pembunuhan, pencurian, minum arak, qisas, had dan diyat (denda)
2.      Bagian Munakahat/pernikahan, yang terkenal dengan Ahwal Syakhsiyah (perdata), seperti masalah pernikahan, perceraian, idah, nafkah dan lainnya
3.      Bagian Muamalat, menjelaskan tentang persoalan harta, kepemilikan, jual beli, sewa menyewa, pinjam meminjam, gadai menggadai, bank, asuransi, bursa efek, kenegaraan dan lain sebagainya

Bagian-bagian Isi Fiqih
Pembahasan fiqih secara terperinci dapat diklasifikasikan kepada:
1.      Sekumpulan hukum yang digolongkan dalam ibadat: seperti sholat, zakat, puasa dan haji
2.      Sekumpulan hukum yang berkaitan dengn kekeluargaan (ahwal syakhsiyah) seperti perkawinan, talaq, nafkah, wasiat dan warisan.
3.      Sekumpulan hukum mengenai muamalat (bisnis) seperti hukum jual beli, sewa menyewa, hutang piutang, gadai, hawalah, kafalah, mudhorobah dan transaksi bisnis lainnya.
4.      Sekumpulan hukum yang mengenai harta negara, seperti kekeyaan baitul mal, pemasukan danpenegluarannya.
5.      Sekumpulan hukum yang berkaitan dengan uqubat (sangsi) demi memelihara jiwa, harta, kehormatan, seperti qisos, had dan ta’zir
6.      Sekumpulan hukum yang mengenai hukum acara, seperti hukum penggugatan,peradilan, pembuktian dan saksi
7.      Sekumpulan hukum yang terkait dengan tata negara, seperti sayarat menjadi kepala negara, hak penguasa, hak rakyat dan permusyawaratan
8.      Sekumpulan hukum yang sekarang dinamai hukum internasional, seperti hukum perang, tawanan, rampasan perang, perdamaian, perjanjian, jizyah, cara menyikapi ahlu dzimmah dan lain sebagainya

Sejarah Perkembangan Fiqih
Masa Nabi saw
         Umat Islam di masa Rasulullah saw jika menemukan suatu masalah maka mereka langsung bertanya kepada Rasulullah saw, lalu beliau menjawab dengan bimbingan wahyu atau ijtihad beliau
Masa Sahabat ra
         Setelah Rasulullah saw wafat dan wahyu terputus, barulah para sahabat melakukan ijtihad dengan mengambil sumber hukum dari al-Qur’an yang bersifat global serta dari Sunnah
Masa Tabi’in:
         Pada masa ini, ilmu fiqih berkembang dengan pesat. Masing-masing ulama mempunyai metodologi tertentu dalam menyimpulkan suatu hukum
         Ada 4 mazhab (aliran) fiqih yang sangat berpengaruh di dunia hingga kini, yakni:
        Mazhab Maliki, pendirinya Imam Malik bin Anas
        Mazhab Hanafi, pendirinya Abu Hanifah
        Mazhab Syafi’I, pendirinya Muhammad bin Idris Asy-Syafi’I
        Mazhab Hambali, pendirinya Imam Ahmad bin Hambal

Ijtihad, Ittiba’ dan Taqlid
         Ijtihad adalah mempergunakan segala kesanggupan untuk mengeluarkan hukum syara’ dari kitabullah dan hadits Rasulullah saw
         Ijtihad terbagi dua:
            - Mengambil hukum dari zahir nash
            - Mengeluarkan hukum dari memahami nash
         Tingkatan Ijtihad:
1.      ijtihad Darokil Ahkam (menghasilkan hukum yang belum ada)
2.      Ijtihad Tathbiqul Ahkam (menerapkan hukum atau faedah atas segala tempat yang dapat menerimanya)
         Ijtihad hukumnya wajib dan terpuji bagi orang yang memiliki ilmu pengetahuan dan kemampuan melakukannya.

Ijtihad, Ittiba’ dan Taqlid
         Ittiba’ adalah kita mengikuti pendapat yang datang dari Nabi, dan para sahabat,kemudian yang datang dari tabiin yang diberikan kebajikan”
         Al-Alawi berkata, “Perkataan Mujtahid bukan hujjah dengan sendirinya, karena ia bukan dari dalil-dalil yang bersendiri.
         Dengan demikian ittiba’ tidak sekedar mengikuti mujahid tapi harus mengerti dalil yang diambilnya
         Ittiba’ adalah mengikuti perkataan (pendapat) mujtahid atau ulama dan kita mengetahui dari dalil mana hukum itu diambil.
         Taqlied adalah mengikuti pendapat seseorang, namun kita tidak tahu dari mana sumber dalil pengambilan hukum tersebut
         Hukum Taqlied ada 3 macam : 1) Ada yang haram dilakukan,  2) Ada yang wajib kita pegangi dan  3) Ada yang boleh kita pegangi
         Taqlid yang haram, adalah:
1.      Taqlid yang berarti tidak mau memperdulikan ayat Tuhan,lantaran mentaqlid orang tua (masyarakat)
2.      Taqlid yang berarti mentaqlid orang yang tidak kita ketahui, apakah yang kita ikuti itu mempunyai keahlian atau tidak?
3.      Mentaqlidi seseorang seseudah diperoleh hujjah dan dalil yang menyalahi pendapat orang yang kita taqlidi

         Taqlid yang wajib adalah: Mentaqlidi orang yang perkataannya hujjah, yaitu Rasulullah saw,
         Taqlid yang dibolehkan ialah: menuruti pendapat para mujtahid dalam soal-soal yang kita tidak ketahui hukum Allah dan Rasul-Nya terhadapnya.
         Ad Dahlawi berkata, “TAqlid dalam arti kita menuruti pendapat seseorang alim, karena belum nyata lagi hukum Allah dan RasulNya dan kita akan segera meninggalkan pendapat itu bila nyata berlawanan dengan hukum Allah dan RasulNya, dibolehkan”
         Oleh karena itu di antara ulama ada yang mewajibkan umat bertaqlid kepada salah seorang Imam yang diakui kemujtahidannya

SISTEM EKONOMI ISLAM
FALSAFAH DASAR EKONOMI ISLAM
PENGERTIAN RIBA
RIBA SECARA BAHASA : زيادة   TAMBAHAN, نمو TUMBUH, MEMBESAR
@ DEFINISI:
-PENGAMBILAN TAMBAHAN DARI HARTA POKOK ATAU MODAL SECARA BATIL
-Badruddin Al-Ayni dalam kitabnya Umdatul Qori syarh Shahih al-Bukhori mendifinisikan riba:
الأصل فيه ( الربا) الزيادة , وهو فى الشرع الزيادة على أصل مال من غير عقد تبايع
“Prinsip utama dalam riba adalah penambahan. Menurut syariat, riba berarti penambahan atas harta pokok tanpa adanya transaksi bisnis riil”

MACAM-MACAM RIBA
@ RIBA QORDH
SUATU MANFAAT ATAU TINGKAT KELEBIHAN TERTENTU YANG DISYARATKAN TERHADAP YANG BERHUTANG
@ RIBA FADHL
PERTUKARAN ANTAR BARANG SEJENIS DENGAN KADAR ATAU TAKARAN YANG BERBEDA SEDANGKAN BARANG YANG DIPERTUKARKAN ITU TERMASUK DALAM JENIS BARANG RIBAWI (UANG DAN MAKANAN POKOK)
@ RIBA JAHILIYAH
UTANG DIBAYAR LEBIH DARI POKOKNYA KARENA SI PEMINJAM TIDAK MAMPU MEMBAYAR UTANGNYA PADA WAKTU YANG DITETAPKAN
@RIBA NASI’AH
PENANGGUHAN PENYERAHAN ATAU PENERIMAAN JENIS BARANG RIBAWI YANG DIPERTUKARKAN DENGAN JENIS BARANG RIBAWI LAINNYA

RIBA MENURUT AGAMA-AGAMA SAMAWI
AGAMA YAHUDI:
@KITAB EXODUS (KELUARAN) PASAL 22 AYAT 25:
“JIKA ENGKAU MEMINJAMKAN UANG KEPADA SALAH SEORANG DARI UMATKU, ORANG YANG MISKIN DI ANTARAMU, MAKA JANGANLAH ENGKAU BERLAKU SEBAGAI PENAGIH UTANG TERHADAP DIA; JANGANLAH ENGKAU BEBANKAN BUNGA UANG TERHADAPNYA”
@KITAB DEUTERONOMY (ULANGAN) PASAL 23 AYAT 29:
“JANGNLAH ENGKAU MEMBUNGAKAN KEPADA SAUDARAMU, BAIK UANG MAUPUN BAHAN MAKANAN, ATAU APAPUN YANG DAPAT DIBUNGAKAN”
@KITAB LEVICITUS (IMAMAT) PASAL 25 AYAT 36-37:
“JANGANLAH ENGKAU MENGAMBIL BUNGA UANG ATAU RIBA DARINYA, MELAINKAN ENGKAU HARUS TAKUT AKAN ALLAHMU, SUPAYA SAUDARAMU BISA HIDUP DI ANTARAMU. JANGANLAH ENGKAU MEMBERI UANGMU KEPADANYA DENGAN MEMINTA BUNGA, JUGA MAKANANMU JANGANLAH KAU BERIKAN DENGAN MEMINTA RIBA”

RIBA MENURUT AGAMA-AGAMA SAMAWI
AGAMA KRISTEN:
@LUKAS 6:34-35
“DAN, JIKALAU KAMU MEMINJAMKAN SESUATU KEPADA ORANG KARENA KAMU BERHARAP MENERIMA SESUATU DARINYA, APAKAH JASAMU? ORANG-ORANG BERDOSA PUN MEMINJAMKAN KEPADA ORANG BERDOSA SUPAYA MEREKA MENERIMA KEMBALI SAMA BANYAK. TETAPI KAMU, KASIHILAH MUSUHMU DAN BERBUATLAH BAIK KEPADA MEREKA DAN PINJAMKAN DENGAN TIDAK MENGHARAPKAN BALASAN, MAKA UPAHMU AKAN BESAR DAN KAMU AKAN MENJADI ANAK-ANAK TUHAN YANG MAHA TINGGI SEBAB IA BAIK TERHADAP ORANG-ORANG YANG TIDAK TAHU BERTERIMA KASIH DAN TERHADAP ORANG-ORANG JAHAT”

RIBA MENURUT AGAMA-AGAMA SAMAWI
AGAMA ISLAM:
QS. AR-RUUM: 39 (TAHAP 1:  Wacana)
وَمَا آتَيْتُمْ مِنْ رِبًا لِيَرْبُوَا فِي أَمْوَالِ النَّاسِ فَلَا يَرْبُوا عِنْدَ اللَّهِ وَمَا آتَيْتُمْ مِنْ زَكَاةٍ تُرِيدُونَ وَجْهَ اللَّهِ فَأُوْلَئِكَ هُمْ الْمُضْعِفُونَ
“DAN, SESUATU RIBA (TAMBAHAN) YANG KAMU BERIKAN AGAR DIA MENAMBAH PADA HARTA MANUSIA, MAKA RIBA ITU TIDAK MENAMBAH PADA SISI ALLAH. DAN APA YANG KAMU BERIKAN BERUPA ZAKAT YANG KAMU MAKSUDKAN UNTUK MENCAPAI KERIDOAN ALLAH, MAKA (YANG BERBUAT DEMIKIAN) ITULAH ORANG-ORANG YANG MELIPATGANDAKAN (PAHALANYA)”

QS. AN-NISAA: 160-161 (TAHAP 2: Dampak Riba)
فَبِظُلْمٍ مِنْ الَّذِينَ هَادُوا حَرَّمْنَا عَلَيْهِمْ طَيِّبَاتٍ أُحِلَّتْ لَهُمْ وَبِصَدِّهِمْ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ كَثِيرًا وَأَخْذِهِمْ الرِّبَا وَقَدْ نُهُوا عَنْهُ وَأَكْلِهِمْ أَمْوَالَ النَّاسِ بِالْبَاطِلِ وَأَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ مِنْهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا
“MAKA DISEBABKAN KEZALIMAN ORANG-ORANG YAHUDI, KAMI HARAMKAN ATAS MEREKA (MEMAKAN MAKANAN) YANG BAIK-BAIK (YANG DAHULUNYA) DIHALALKAN BAGI MEREKA, DAN KARENA MEREKA BANYAK MENGHALANGI (MANUSIA) DARI JALAN ALLAH, DAN DISEBABKAN MEREKA MEMAKAN RIBA, PADAHAL SESUNGGUHNYA MEREKA TELAH DILARANG DARINYA, DAN KARENA MEREKA MEMAKAN HARTA ORANG DENGAN JALAN BATIL. KAMI TELAH MENYEDIAKAN UNTUK ORANG-ORANG YANG KAFIR DI ANTARA MEREKA ITU SIKSA YANG PEDIH”

RIBA MENURUT AGAMA-AGAMA SAMAWI
AGAMA ISLAM:
QS. ALI IMRAN: 130 (TAHAP 3: Larangan Riba Berlipat Ganda)
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَأْكُلُوا الرِّبَا أَضْعَافًا مُضَاعَفَةً وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“HAI ORANG-ORANG YANG BERIMAN, JANGANLAH KAMU MEMAKAN RIBA DENGAN BERLIPAT GANDA DAN BERTAQWALAH KAU  KEPADA ALLAH SUPAYA KAMU MENDAPAT KEBERUNTUNGAN”

QS. AL-BAQARAH: 278-279 (TAHAP TERAKHIR: Larangan semua Riba)
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَذَرُوا مَا بَقِيَ مِنْ الرِّبَا إِنْ كُنتُمْ مُؤْمِنِينَ. فَإِنْ لَمْ تَفْعَلُوا فَأْذَنُوا بِحَرْبٍ مِنْ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَإِنْ تُبْتُمْ فَلَكُمْ رُءُوسُ أَمْوَالِكُمْ لَا تَظْلِمُونَ وَلَا تُظْلَمُونَ
“HAI ORANG-ORANG YANG BERIMAN, BERTAKWALAH KEPADA ALLAH DAN TINGGALKAN SISA RIBA (YANG BELUM DIPUNGUT) JIKA KAMU ORANG-ORANG YANG BERIMAN. MAKA JIKA KAMU TIDAK MENGERJAKAN (MENINGGALKAN SISA RIBA) MAKA KETAHUILAH BAHWA ALLAH DAN RASULNYA AKAN MEMERANGIMU. DAN JIKA KAMU BERTOBAT (DARI PENGAMBILAN RIBA) MAKA BAGIMU POKOK HARTAMU; KAMU TIDAK MENGANIAYA DAN TIDAK PULA DIANIAYA”

RIBA MENURUT AGAMA-AGAMA SAMAWI
AGAMA ISLAM:
عن جابر قال لعن رسول الله r آكل الربا وموكله و كاتبه وشاهديه وقال هم سواء
JABIR BERKATA BAHWA RASULULLAH SAW MENGUTUK ORANG YANG MENERIMA RIBA, ORANG YANG MEMBAYARNYA, DAN ORANG YANG MENCATATNYA, DAN DUA ORANG SAKSINYA, KEMUDIAN BELIAU BERSABDA, “MEREKA ITU SEMUANYA SAMA” (HR:MUSLIM NO. 2995)

روى الحاكم عن ابن مسعود أن النبي r قال : الربا ثلاثة و سبعون بابا أيسرها مثل أن ينكح الرجل أمه
AL-HAKIM MERIWAYATKAN DARI IBNU MAS’UD BAHWA NABI SAW BERSABDA, “RIBA ITU MEMPUNYAI 73 PINTU (TINGKATAN) DOSA. YANG PALING RENDAH (DOSANYA) SAMA DENGAN MELAKUKAN ZINA DENGAN IBUNYA” (HR: MUSLIM)

Barang-barang Ribawi الأموال الربوية
عن عبادة بن صامت t أن رسول الله r قال: الذهب بالذهب والفضة بالفضة والبر بالبر والشعير بالشعير والتمر بالتمر والملح بالملح, مثلا بمثل سواء بسواء يدا بيد فاذا اختلفت هذه الأصناف فبيعوا كيف شئتم اذا كان يدا بيد   (صحيح مسلم 5/44 كتاب المساقاة باب العرف وبيع الذهب)
Dari Ubadah bin Shomit ra bahwa Rasulullah saw bersabda: Emas dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, tepung dengan tepung, kurma dengan kurma, garam dengan garam, semisal dengan semisal, sama dengan yang sama. Bila kelompok barang ini berbeda, maka juallah semau kamu jika kontan (cash)
- Dari hadist di atas dapat disimpulkan bahwa:
1.      Jika dua barang yang dipertukarkan tersebut, illat dan jenisnya sama, maka harus sama kuantitasnya dan harus kontan/cash
2.      Jika dua barang yang dipertukarkan tersebut, illatnya sama tapi jenis berbeda, maka boleh tidak sama kuantitasnya, namun harus kontan/cash
3.      Jika dua barang yang dipertukarkan tersebut, illat dan jenis berbeda, maka boleh tidak sama kuantitasnya, dan boleh dengan tempo (tidak kontan/cash)
4.      Jika dua barang yang ditukarkan bukan termasuk barang-barang rbawi, maka boleh tidak sama kuantitasnya dan boleh tempo atau cash

PERBEDAAN PENDAPAT ULAMA TENTANG BARANG-BARANG RIBAWI
PERBEDAAN PENDAPAT ULAMA TENTANG ILLAT RIBA  PADA BARANG-BARANG RIBAWI (EMAS & PERAK)

Barang Ribawi
Emas & Perak
Abu Hanifah &
Ahmad,Tsauri, al-Zuhri
Imam Malik,  & Asy-Syafii
Ahmad di riwayat lain & Malikiyah, Ibnu Taimiyah, Ibnu Qoyim
Illatnya karena
Konsekwensinya
الوزن مع الجنس
Timbangan & sejenis
Semua uang sejenis yg mengandung ukuran timbangan
غلبة الثنمنية
Dominasi harga
Berlaku pada emas & perak saja (standar harga dunia) (baik emas batangan, perhiasan, perabot)
مطلق الثنمنية
Semua harga
Semua hal yang dijadikan harga, termasuk mata uang valas
PERBEDAAN PENDAPAT ULAMA TENTANG ILLAT RIBA PADA BARANG-BARANG RIBAWI (MAKANAN)

Barang Ribawi
Makanan
Abu Hanifah,
Ahmad, al-Nakho’i, al-Zuhri, Syiah Zaidiyah
Asy-Syafii & sebagian
riwayat dari Imam Ahmad
Imam Malik
Ahmad di satu riwayat, qoul qodim as-Syafii, Ibnu Taimiyah
Ibnu Sirin
Illatnya karena
Konsek
wensinya
الكيل مع الجنس
Takaran & sejenis
Semua barang sejenis yg mengandung ukuran takaran (baik makanan ataupun bukan makanan)
الطعم والجنس
Makanan & sejenis
Semua makanan sejenis, spt makanan pokok, lauk, buah, yg ditimbang atau ditakar
الاقتيات و الادخار
Makanan pokok & bisa disimpan
Semua makanan pokok dan yang sering dikonsomsi manusia
الطعام موزونا و مكيلا
Makanan yg ditimbang &ditakar
Makanan yg tidak ditimbang/ditakar tidak termasuk barang ribawi
الجنسية
Sejenis
Semua yg sejenis, spt baju, makanan, hewan, dll
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar