Selasa, 18 November 2014

pengarun tehnologi informasi terhadap nilai nilai sosial, budaya, dan kemanusiaan

Pengaruh Tehnologi Informasi Terhadap 
Nilai - Nilai Sosial, Budaya, Dan Kemanusiaan.


BAB. II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1  Tehnologi Informatika
2.1.1 Tehnologi Infosmatika menurut para ahli :
Haag den Keen (1996), Teknologi Informasi adalah seperangkat alat yang membantu Anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi.
Martin (1999), Teknologi Informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras atau lunak) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi.
Williams dan Swayer (2003), Teknologi Informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara dan video.
Dari definisi diatas terlihat bahwa teknologi informasi baik secara implisit maupun eksplisit tidak sekedar berupa tekologi komputer, tetapi juga teknologi telekomunikasi. Dengan kata lai, yang disebut teknologi informasi adalah gabungan antara teknologi komputer dan telekomunikasi.

2.1.2 Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi
Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) adalah pendukung utama bagi terselenggaranya globalisasi. Dengan dukungan teknologi informasi dan komunikasi, informasi dalam bentuk apapun dan untuk berbagai kepentingan, dapat disebarluaskan dengan mudah sehingga dapat dengan cepat mempengaruhi cara pandang dan gaya hidup hingga budaya suatu bangsa. Kecepatan arus informasi yang dengan cepat membanjiri kita seolah-olah tidak memberikan kesempatan kepada kita untuk menyerapnya dengan filter mental dan sikap kritis. Makin canggih dukungan teknologi tersebut, makin besar pula arus informasi dapat dialirkan dengan jangkauan dan dampak global. Oleh karena itu selama ini dikenal asas “kebebasan arus informasi” berupa proses dua arah yang cukup berimbang yang dapat saling memberikan pengaruh satu sama lain.

2.1.3 Pengaruh Globalisasi
Kehadiran globalisasi membawa pengaruh bagi kehidupan suatu bangsa. Pengaruh globalisasi dirasakan di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain-lain yang akan mempengaruhi nilai nasionalisme bangsa. Secara umum globalisasi dapat dikatakan suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Menurut Edison A. Jamli (Edison A. Jamli dkk, Kewarganegaraan, 2005), globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa- bangsa di seluruh dunia. Dengan kata lain proses globalisasi akan berdampak melampaui batas-batas kebangsaan dan kenegaraan.
Globalisasi dunia melalui teknologi informasi (internet, telepon selular dan media elektronik lain) yang berkembang sangat pesat. Dampak perkembangan teknologi informasi dirasa sangat berpengaruh terhadap generasi muda. Betapa tidak dengan penggunaan teknologi informasi perilaku manusia secara nyata telah beralih dari model aktifitas yang didasarkan pada suatu bentuk hubungan face to face telah bergeser kepada pola hubungan digitally. Oleh karena adanya pergeseran demikian, maka tidak mengherankan dalam setiap aspek kehidupan manusia pun mulai menunjukan suatu fenomena baru. Hal ini salah satunya dapat dilihat pada upaya kreasi manusia yang berkaitan dengan bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra.
Sebagai sebuah proses, globalisasi berlangsung melalui dua dimensi, dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang dan dimensi waktu. Dimensi ruang yang dapat diartikan jarak semakin dekat atau dipersempit sedangkan waktu makin dipersingkat dalam interaksi dan komunikasi pada skala dunia. Hal ini tentunya tidak terlepas dari dukungan pesatnya laju perkembangan teknologi yang semakin canggih khususnya teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

2.1.4 Dampak Globalisasi
Pengaruh globalisasi dengan dukungan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh positif yang dapat dirasakan dengan adanya TIK adalah peningkatan kecepatan, ketepatan, akurasi dan kemudahan yang memberikan efisiensi dalam berbagai bidang khususnya dalam masalah waktu, tenaga dan biaya. Sebagai contoh manifestasi TIK yang mudah dilihat di sekitar kita adalah pengiriman surat hanya memerlukan waktu singkat, karena kehadiran surat elektronis (email), ketelitian hasil perhitungan dapat ditingkatkan dengan adanya komputasi numeris, pengelolaan data dalam jumlah besar juga bisa dilakukan dengan mudah yaitu dengan basis data (database), dan masih banyak lagi.
Sedangkan pengaruh negatif yang bisa muncul karena adanya TIK, misalnya dari globalisasi aspek ekonomi, terbukanya pasar bebas memungkinkan produk luar negeri masuk dengan mudahnya. Dengan banyaknya produk luar negeri dan ditambahnya harga yang relatif lebih murah dapat mengurangi rasa kecintaan masyarakat terhadap produk dalam negeri. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.

2.2  Tehnologi Informatika terhadap nilai – nilai Sosial dan Budaya
2.2.1 Pengaruh Tehnologi terhadap nilai sosial
A.  Etika dan Nilai Sosial
Etika berasal dari bahasa Yunani Kuno, “ethikos” yang berarti “timbul dari kebiasaan”. Etika mempelajari nilai atau kualitas mengenai standar dan penilaian moral. Etika menjadi prinsip mengenai penilaian benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab dalam masyarakat.
Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat-pendapat spontan mereka. Kebutuhan akan refleksi itu akan dirasakan, antara lain karena pendapat etis antar satu orang tidak jarang berbeda dengan pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.
Sebenarnya, tidak setiap hal mengenai penilaian perbuatan manusia dapat dikatakan sebagai etika. Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi. Karena itulah etika juga menjadi suatu ilmu. Objek dari etika adalah tingkah laku manusia sendiri. Akan tetapi berbeda dengan ilmu lain yang berhubungan dengan tingkah laku manusia, etika memiliki sudut pandang normatif; etika melihat dari sudut baik dan buruk terhadap perbuatan manusia.
Dibawah ini adalah beberapa penjelasan definisi nilai sosial menurut para ahli sosiologi :

·         Woods Nilai sosial merupakan petunjuk umum dan mengarah pada tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari.

·         Young Nilai sosial merupakan asumsi-asumsi yang abstrak dan sering tidak disadari tentang apa yang benar dan apa yang penting.

·         Green Nilai sosial merupakan kesadaran yang secara relative berlangsung disertai emosi terhadap ide, objek dan orang perorangan.

·         Jack Fraenkel Nilai adalah suatu ide, gagasan dan konsep tentang apa yang dipikir penting oleh seseorang dalam hidupnya. Jika ia menilai sesuatu dan menganggapnya berharga untuk dimilki, maka hal itu juga bermanfaat untuk dilakukan dan dicoba.

·         Milton Rokeah Nilai merupakan suatu jenis keyakinan, yang terletak pada pusat dan system keyakinan dari seseorang tentang bagaimana seseorang sepatutnya atau tidak patut dalam melakukan sesuatu atau sekilas juga mengenai apa yang berharga dan tidak berharga untuk dicapai, dikerjakan ataupun dipercayai.

B.  Pengaruh Tehnologi Terhadap nilai sosial
Seiring berkembangnya zaman dan teknologi tentunya ini merupakan kabar yang menggembirakan. Teknologi membuat hidup kita lebih nyaman, arus informasi menjadi lebih cepat. Berbagai hiburan tersaji kapanpun kita mau tinggal klik televisi, internet, atau media elektronik lainnya. Namun disamping membawa dampak positif juga ada dampak negatif.
Zaman sekarang, pada umumnya anak muda sudah mempunyaii handphone. Hal tersebut terlihat dari anak SD, SMP, SMA sampai mahasiswa perguruan tinggi yang selalu membawa handphone ketika berpergian keluar rumah, pusat perbelanjaan dan lain - lain. Padahal dulu pada awal tahun 2000 masih jarang yang mempunyai handphone. Sejak saat itu penggunaan handphone mulai merebak namun efeknya sungguh sangat luar biasa baik positif maupun negatif seolah-olah merebak bak jamur.
Sekarang ini anak-anak SD mulai dipegangi hp oleh orang tuanya padahal mereka tak tahu apakah dengan hp tersebut lebih membawa manfaatnya ataukah justru lebih banyak efek negatif. Saat pulang sekolah biasanya dulu sebelum mereka mempunyaii handphone mereka selalu bergerombolan berjalan bersama – sama ke rumah masing-masing sambil bercanda tertawa ria. Mereka begitu akrab satu sama lain. Namun setelah menjamurnya handphone dan banyak yang telah mempunyai handphone, mereka berjalan bersama – sama tetapi interaksi teman satu sama lain berkurang. Perhatian mereka dengan lingkunga sekitar juga berkurang. Handphone secara tak langsung telah merenggangakan hubugan social mereka satu sama lain. Hal tersebut juga berlaku dengan orang tuanya sendiri ataupun dengan lingkungan terdekatnya.
Sebelum mempunyai handphone, mereka sepulang sekolah bermain-main bersama di lapangan, bermain petak umpet, bermain layang-layang di lapangan, bermain kelereng. Namun setelah kini mereka mempunyai hp merekapun asyik dengan dunianya sendiri-sendiri di kamarnya masing –masing sambil main game. Sehingga merekapun semakin hari makin jarang bergaul dengan teman-teman sebayanya.
Sebelum adanya handphone, saat ada acara pernikahan, tahlilan, atau acara-acara masyarakat lainnya, melalui secarik undangan yang dikirimkan salah satu kerabat si pengundang kepada kerabat yang di undang, si pengundang akan datang langsung ke rumah kerabat yang diundang. Namun sekarang setelah adanya handphone mereka hanya memberikan undangan lewat kiriman pesan singkat berupa sms. Dan yang lebih modern saat ini adalah undanga pernikahan melalui facebook dimana kita tinggal mencantumkan undangan dan kita tag ke masing – masing teman kita. Hal tersebut tak masalah karena adanya benturan kepentingan atau sibuk dengan pekerjaan lain sehingga tak sempat memberikan undangan ke rumah teman atau kerabat secara langsung.
Namun hal itu secara tidak langsung membuat interaksi dan kontak social berkurang yang menyebabkan berkurang dan hilangnya nilai silaturahim. Inilah salah satu dampak teknologi yang ikut mengambil peran dalam melunturkan nilai – nilai social masyarakat yang sebelumnya dapat mempererat rasa kebersamaan dalam suatu keluarga ataupun dalam suatu kelompok kemasyarakatan.

2.2.2 Tehnologi Informatika terhadap Nilai – nilai Budaya atau kebudayaan
Budaya atau kebudayaan adalah kerangka acuan perilaku bagi masyarakat pendukungnya yang berupa nilai-nilai (kebenaran, keindahan, keadilan, kemanusiaan, kebijaksanaan, dll ) yang berpengaruh sebagai kerangka untuk membentuk pandangan hidup manusia yang relatif menetap dan dapat dilihat dari pilihan warga budaya itu untuk menentukan sikapnya terhadap berbagai gejala dan peristiwa kehidupan.
Jadi bagaimana TIK dapat mempengaruhi nilai-nilai yang telah tumbuh di masyarakat dalam suatu bangsa itu sangat tergantung dari sikap masyarakat tersebut. Seyogyanya, masyarakat harus selektif dan bersikap kritis terhadap TIK yang berkembang sangat pesat, sehingga semua manfaat positif yang terkandung di dalam TIK mampu dimanifestasikan agar mampu membantu dan mempermudah kehidupan masyarakat, dan efek negatif dapat lebih diminimalkan.
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

2.3  Tehnologi Informatika terhadap Masyarakat
2.2.1 Pengaruh Tehnologi dalam Masyarakat
Teknik atau rekayasa adalah penerapan ilmu dan teknologi untuk menyelesaikan permasalahan manusia. Menurut sejarahnya, banyak para ahli yang meyakini kemampuan teknik manusia sudah tertanam secara natural. Hal ini ditandai dengan kemampuan manusia purba untuk membuat peralatan peralatan dari batu. Dengan kata lain teknik pada mulanya didasari dengan trial and error untuk menciptakan alat untuk mempermudah kehidupan manusia. Seiring dengan berjalannya waktu, ilmu pengetahuan mulai berkembang, dan mulai mengubah cara pandang manusia terhadap bagaimana alam bekerja. Perkembangan ilmu pengetahuan ini lah yang kemudian mengubah cara teknik bekerja hingga seperti sekrang ini. Orang tidak lagi begitu mengandalakan trial and error dalam menciptakan atau mendesain peralatan, melainkan lebih mengutamakan ilmu pengetahuan sebagai dasar dalam mendesain.
Teknologi merupakan proses yang meningkatkan nilai tambah, dimana produk yang digunakan dan dihasilkan untuk memudahkan dan meningkatkan kinerja manusia.
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuanm ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun demikian, walaupun pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga juga memungkinkan digunakan untuk hal negatif.
Karena itu pada makalah ini kami membuat dampak-dampak positif dan negatif dari kemajuan teknologi dalam kehidupan manusia Dari beberapa pengertian di atas nampak bahwa kehidupan manusia tidak terlepas dari adanya teknologi. Artinya, bahwa teknologi merupakan keseluruhan cara yang secara rasional mengarah pada ciri efisiensi dalam setiap kegiatan manusia.
Perkembangan teknologi terjadi bila seseorang menggunakan alat dan akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya. Sebagai contoh dapat dikemukakan pendapat pakar teknologi dunia terhadap pengembangan teknologi. Menurut B.J. Habiebie (1983: 14) ada delapan wahana transformasi yang menjadi prioritas pengembangan teknologi, terutama teknologi industri, yaitu :
·         pesawat terbang
·         maritim dan perkapalan
·         alat transportasi
·         elektronika dan komunikasi
·         energi
·         rekayasa
·         alat-alat dan  mesin-mesin pertanian
·         pertahanan dan keamanan.

BAB. III
PEMBAHASAN
3.1  Dampak Positif Pengaruh Tehnologi Informasi
3.1.1 Dampak Positif Tehnologi di bidang Ilmu Pengetahuan / Keterampilan (Perspektif Materialis)
A.  Penguasaan keterampilan teknologi untuk pemenuhan kebutuhan primer dan sekunder
Kubu perspektif materialis memandang bahwa perubahan sosial terjadi karena adanya faktor material yang menyebabkannya. Faktor material tersebut diantaranya adalah faktor ekonomi dan teknologi yang berhubungan dengan ekonomi produksi. Pada dasarnya, perspektif ini menyatakan bahwa teknologi baru atau moda produksi baru menghasilkan perubahan pada interaksi sosial, organisasi sosial dan pada akhirnya menghasilkan nilai budaya, kepercayaan dan norma. Perspektif materialistis bertumpu pada pemikiran Marx yang menyatakan bahwa kekuatan produksi berperan penting dalam membentuk masyarakat dan perubahan sosial. Marx memberikan penjelasan bahwa pada masa teknologi masih terbatas pada kincir angin memberikan bentuk tatanan masyarakat yang feodal, sedangkan ketika mesin uap telah ditemukan tatanan masyarakat menjadi bercirikan industrial kapitalis. Perspektif ini melihat bahwa bentuk pembagian kelas-kelas ekonomi merupakan dasar anatomi suatu masyarakat.
Peran penemuan teknologi baru di dalam perubahan sosial sangat besar, karena dengan adanya penemuan teknologi baru menyebabkan perubahan moda produksi dalam masyarakat. Masuknya teknologi telah dapat meningkatkan produktivitas dan pada akhirnya menghasilkan kesempatan kerja pada industri-industri baru yang bermunculan di kota besar.

B.  Pengembangan bakat teknologis
Dengan adanya satu teknologi yang di temukan dan berguna bagi manusia, maka secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi pola fikir masyarakat untuk membuat teknologi serupa bahkan lebih inovatif yang tak lain untuk mendukung mobilitas dan meningkatkan taraf hidup. Hal ini terbukti dari makin beragamnya aneka macam teknologi di sekitar kita mulai dari teknologi yang bersifat komersil, teknologi yang bersifat edukasi, hiburan maupun alat bantu dalam menyelesaikan atau mendukung kinerja manusia, seperti  halnya komputer dan telepon. Telepon merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan suara (terutama pesan yang berbentuk percakapan).

3.1.2 Pengaruh positif teknologi di bidang lembaga / tata pemerintahan (Teori Barrington Moore)
A.  Modernisasi pola fikir dan peningkatan pertumbuhan ekonomi
Peran pemerintah sebagai sumber perubahan tidak dapat berjalan dengan sendirinya. Salah satu faktor pendorong yang tidak dapat diabaikan adalah teknologi. Perkembangan teknologi modern memberikan andil yang sangat besar dalam membawa perubahan pada masyarakat perdesaan. BIMAS dapat berjalan dengan sukses karena adanya inovasi teknologi di bidang pertanian. Demikian pula dengan program pembangunan perdesaan lainnya. Perkembangan teknologi kesehatan, transportasi dan komunikasi turut memberi warna dalam “keberhasilan” perubahan kebudayaan masyarakat perdesaan.
Catatan perjalanan pembangunan di Indonesia telah banyak diulas oleh para peneliti. Salah satunya hasil penelitian Soemardjan dan Breazeale. Penelitian yang mengulas tentang perubahan budaya pada masyarakat pedesaan Indonesia sebagai akibat kebijakan pembangunan pedesaan yang diambil oleh pemerintah orde baru. Kebijakan pembangunan
perdesaan yang dilakukan oleh pemerintah diwujudkan dengan modernisasi, sebuah pendekatan pembangunan yang lazim dilakukan oleh negara berkembang. Fokus telaah dalam penelitian ini adalah beberapa program pembangunan perdesaan, antara lain; listrik masuk desa, informasi masuk desa, pemberantasan buta huruf, PKK, KB, KUD dan intensifikasi pertanian (BIMAS).

B.  Sebagai sarana pendukung proses demokratisasi
salah satu teknologi yang mendukung proses demokratisasi adalah hadirnya media komunikasi yang terdiri dari banyak fungsi dan bagian, misalnya  seperti pers. Pers adalah badan yang membuat penerbitan media massa secara berkala, definisi terminologisnya adalah media massa cetak atau media cetak.
Pers merupakan salah satu sarana bagi warga negara untuk mengeluarkan pikiran dan pendapat serta memiliki peranan penting dalam negara demokrasi. Pers yang bebas dan bertanggung jawab memegang peranan penting dalam masyarakat demokratis dan merupakan salah satu unsur bagi negara dan pemerintahan yang demokratis. Menurut Miriam Budiardjo, bahwa salah satu ciri negara demokrasi adalah memiliki pers yang bebas dan bertanggung jawab.

3.1.3 Pengaruh positif teknologi di bidang sosial  dan budaya
A.  Kerjasama antar varian kelas
Kelas dalam pandangan Weber merupakan sekelompok orang yang menempati kedudukan yang sama dalam proses produksi, distribusi maupun perdagangan. Pandangan Weber melengkapi pandangan Marx yang menyatakan kelas hanya didasarkan pada penguasaan modal, namun juga meliputi kesempatan dalam meraih keuntungan dalam pasar komoditas dan tenaga kerja. Keduanya menyatakan kelas sebagai kedudukan seseorang dalam hierarkhi ekonomi. Sedangkan status oleh Weber lebih ditekankan pada gaya hidup atau pola konsumsi. Namun demikian status juga dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti ras, usia dan agama (Beteille, 1970).
Kemunculan kelas-kelas sosial baru dapat terjadi dengan adanya dukungan perubahan moda produksi sehingga menimbulkan pembagian dan spesialisasi kerja serta hadirnya organisasi modern yang bersifat kompleks. Perubahan tatanan masyarakat dari yang semula tradisional agraris bercirikan feodal menuju masyarakat industri modern memungkinkan timbulnya kelas-kelas baru. Kelas merupakan perwujudan sekelompok individu dengan persamaan status. Status sosial pada masyarakat tradisional seringkali hanya berupa ascribed status seperti gelar kebangsawanan atau penguasaan tanah secara turun temurun. Seiring dengan lahirnya industri modern, pembagian kerja dan organisasi modern turut menyumbangkan adanya achieved status, seperti pekerjaan, pendapatan hingga pendidikan.

3.2  Dampak Neagatif Pengaruh Tehnologi Informasi
3.2.1 Dampak Negatif Tehnologi di bidang Ilmu Pengetahuan / Keterampilan
A.  Hambatan dari dunia artifisial
Memang tidak semua orang terkena imbas dari teknologi. Baik dari penggunaan yang disengaja maupun tidak disengaja (karena faktor lingkungan), namun sebenarnya banyak pula pengaruh teknologi yang tanpa disadari sudah menghambat seseorang dalam memperoleh ilmu maupun mengembangkan bakat lainnya, karena teknologi mampu memenjarakan seseorang dalam ketergantungan dan mengekang manusia dalam kesadarannya mengenai makna dari keaslian benda maupun nilai-nilai ilmu.
Hal ini diakibatkan oleh efek dari penggunaan teknologi itu sendiri maupun karena kebiasaan penggunanya yang menggantungkan banyak hal dengan bantuan teknologi. Sebagai contoh nyatanya dampak teknologi terhadap ilmu pengetahuan dan keterampilan teknologis jika di pandang dari sudut negatifnya adalah :

·         Terpenjara oleh teknologi
Seseorang yang terpenjara oleh teknologi (seperti para pecandu game) sehingga menguras waktu dan perlahan mengubah cara berfikirnya mengenai ketidakpentingan lagi dalam hal lain termasuk ilmu pengetahuan / pendidikan yang seharusnya mampu memberikan skill atau keterampilan pada orang tersebut

·         Kesesatan pada dunia artifisial
Dunia tiruan dalam makna atau sudut pandang budaya mengandung arti seperti nilai nilai kehidupan misalnya sosialisasi / komunikasi antar manusia yang digantikan dengan internet atau media jejaring sosial. Sedangkan dalam konteks ilmu / pendidikan sendiri dunia tiruan banyak mempengaruhi pemikiran manusia akan pengetahuan, dimana mereka banyak mengambil pelajaran dari dunia tiruan (dalam konteks internet) untuk dijadikan acuan bahkan guru, sekalipun pada dasarnya banyak kesalahan penafsiran yang terjadi di internet sehingga akan menyesatkan seseorang dalam mengembangkan ilmu atau bakatnya.

B.  Penyalahgunaan keterampilan teknologis
Pada awalnya semua pendidikan ditujukan untuk mendapatkan perubahan yang bersifat positif, namun pada akhirnya sering kali tujuan itu diselewengkan dengan berbagai alasan. Contohnya adalah kasus prostitusi,penculikan, pemerkosaan hingga pembunuhan yang dilakukan melalui media jejaring sosial. Contoh lainnya adalah Seorang Hacker dengan kemampuannya melakukan penerobosan sistem sebuah lembaga atau perusahaan, mereka dapat melakukan perampokan dengan tidak perlu merampok langsung ke Bank dan tempat-tempat lainnya, cukup dengan melakukan pembobolan   system keuangan atau informasi penting, maka mereka akan dapat keuntungan, dan sulit untuk dilacak pelakunya.
Selain itu, dengan adanya pengolahan data dengan system Teknologi, sering kali kita temukan adanya terjadi kecurangan dalam melakukan analisis data hasil penelitian yang dilakukan oleh siswa ataupun mahasiswa, ini mereka lakukan untuk mempermudah kepentingan pribadi, dengan mengabaikan hasil penelitian yang dilakukan.

3.2.2 Pengaruh negatif teknologi pada lembaga / tata pemerintahan
A.  Memicu terjadinya konflik antar negara untuk berkuasa
Negara yang mempunyai teknologi canggih dan lengkap biasanya memiliki potensi dalam memicu masalah konflik. Hal ini dikarenakan anggapan bahwa mereka akan mampu menghadapi apapun rintangan yang menghalanginya dalam mencapai tujuan dengan menggunakan teknologinya. Seperti halnya upaya pemerintahann Amerika, Israel dan lainnya yang menempatan satelit-satelit pengintai di langit  negara targetnya, juga kapal-kapal induk pertahanan dan lain-lain yang dianggap ancaman, karena upaya tersebut dilakukan untuk menguasai serta mempengaruhi negara yang bersangkutan. Contoh lain yang juga mudah di lihat adalah upaya Amerika dan para sekutunya dalam memprovokasi Iran atas pengayaan uranium untuk nuklirnya.
Amerika yang notabennya negara adidaya dengan kelebihan teknologinya merasa Iran adalah ancaman yang dapat menggangu kepentinganya dalam menguasai dunia dalam berbagai cara, sehingga timbulah konflik karena pertentangan pendapat yang mendasar dari kedua negara, yaitu atas kepentingannya Amerika memprovokasi dunia jika Iran adalah ancaman karena memproduksi senjata senjata nuklir pemusnah massal, sedangkan Iran sendiri mengaku bahwa tindakannya itu dilakukan hanya untuk menjaga pertahanan negaranya.
Contoh lain yang terhangat adalah propaganda Amerika dan negara sekutunya dalam memprovokasi rakyat Syria dengan memberikan citra buruk pemimpinnya agar dapat menjatuhkan rezim Bashar Al-Assad.
Dalam berbagai sumber bahkan disebutkan bahwa CIA (Central Intelligence Agency) milik Amerika mempersenjatai para oposisi Syiria untuk melawan rezim Bashar Al-Assad. Di sisi lain CIA juga menguasai semua stasiun TV di Syiria  yang mayoritas di pegang oleh kaum Yahudi untuk memberitakan hal buruk / provokasi agar rakyat Syria semakin membenci pemimpinnya. Disaat yang bersamaan upaya klarifikasi sang presiden melalui media televisi selalu di gagalkan. Politik adu domba tersebut dilakukan Amerika dan sekutunya untuk menjatuhkan rezim Bashar dan kemudian menggantinya dengan orang yang mudah di atur untuk kepentingannya.

3.2.3 Pengaruh negatif teknologi terhadap bidang sosial  dan budaya
A.  Stratifikasi yang memicu konflik
Dalam penilaian Marx, penguasaan keterampilan teknologi selain untuk pemenuhan kebutuhan primer dan sekunder Marx juga melihat pada moda produksi kapitalis bersifat labil dan pada akhirnya akan hilang. Hal ini disebabkan pola hubungan antara kaum kapitalis dan kaum buruh yang bercirikan pertentangan akibat eksploitasi besar-besaran oleh kaum kapitalis. Kaum buruh merupakan kaum proletar yang kesemuanya telah menjadi “korban” eksploitasi kaum borjuis.
Marx meramalkan akan terjadi suatu keadaan dimana terjadi kesadaran kelas di kalangan kaum proletar. Kesadaran kelas ini membawa dampak pada adanya kemauan untuk melakukan perjuangan kelas untuk melepaskan diri dari eksploitasi, perjuangan ini dilakukan melalui revolusi. Menurut Marx terdapat tiga tema menarik ketika kita hendak mempelajari perubahan sosial, yaitu :
·         Perubahan sosial menekankan pada kondisi materialis yang berpusat pada perubahan cara atau teknik produksi material sebagai sumber perubahan sosial budaya.
·         Perubahan sosial utama adalah kondisi material dan cara produksi dan hubungan sosial serta norma-norma kepemilikan.
·         Manusia menciptakan sejarah materialnya sendiri, selama ini mereka berjuang menghadapi lingkungan materialnya dan terlibat dalam hubungan-hubungan sosial yang terbatas dalam proses pembentukannya. Kemampuan manusia untuk membentuk sejarahnya sendiri dibatasi oleh keadaan lingkungan material dan sosial yang telah ada.
Dalam konsepsi Marx, perubahan sosial ada pada kondisi historis yang melekat pada perilaku manusia secara luas, tepatnya sejarah kehidupan material manusia. Pada hakikatnya perubahan sosial dapat diterangkan dari sejumlah hubungan sosial yang berasal dari pemilikan modal atau material. Dengan demikian, perubahan sosial hanya mungkin terjadi karena konflik kepentingan material atau hal yang bersifat material. Konflik sosial dan perubahan sosial menjadi satu pengertian yang setara karena perubahan sosial berasal dari adanya konflik kepentingan material tersebut
Selain Marx, tokoh yang menyajikan pendapat tentang perspektif materialis adalah Ogburn. Ogburn menyoroti mengenai teknologi yang telah menyebabkan perubahan sosial di Amerika. Ogburn berpendapat bahwa budaya material berubah lebih cepat dibandingkan dengan budaya non material yang dapat menyebabkan terjadinya cultural lag. Teknologi dapat menyebabkan perubahan sosial melalui tiga cara yang berbeda, yaitu:
·         Teknologi baru mampu meningkatkan berbagai kemungkinan dalam masyarakat. Suatu hal yang tidak mungkin dilakukan pada masa lalu akan menjadi mungkin dengan teknologi.
·         Teknologi baru merubah pola interaksi dalam masyarakat.
·         Teknologi baru menyebabkan terjadinya berbagai permasalahan hidup baru bagi masyarakat.
Perubahan lain yang sangat mendasar adalah munculnya kelas ekonomi baru yaitu kaum pemilik modal (pengusaha) dan buruh. Karena moda produksi merupakan gabungan antara kekuasaan produksi (forces of production) dan hubungan produksi (relation of production). Unsur hubungan produksi disini menunjuk pada hubungan institusional atau hubungan sosial dalam masyarakat yang pada artinya menunjuk pada struktur sosial. Karakteristik hubungan produksi ini sekaligus merupakan faktor penciri yang membedakan satu dan tipe lain dari moda produksi dalam masyarakat.
Tipe-tipe moda produksi, antara lain :
·         Produksi subsisten, yaitu usaha pertanian tanaman pangan dimana hubungan produksi terbatas dalam keluarga inti dan hubungan antara pekerja bersifat egaliter.
·         Produksi komersialis, yaitu usaha pertanian ataupun luar pertanian yang sudah berorientasi pasar dimana hubungan produksi menunjuk pada gejala eksploitasi surplus melalui ikatan kekerabatan dan hubungan sosial antara pekerja yang umumnya masih kerabat bersifat egaliter namun kompetitif.
Produksi kapitalis, yaitu usaha padat modal berorientasi pasar dimana hubungan produksi mencakup struktur buruh-majikan atau tenaga kerja-pemilik modal. Kapitalisme telah menyebabkan eksploitasi tenaga kerja besar-besaran. Upah yang diberikan oleh pemilik modal hanyalah upah semu saja, karena nilai lebih yang dihasilkan oleh barang industri tidaklah seimbang dengan “pengorbanan” yang dilakukan oleh buruh. Kapitalisme juga telah membelenggu kreativitas buruh. Terlebih dengan adanya introduksi mesin-mesin industri menjadikan buruh semakin tersisih dan persaingan diantara buruh menjadi ketat. Akibat dari semua ini adalah ketidakberdayaan buruh dalam menolak upah rendah, yang ada adalah keterpaksaan bekerja dengan upah rendah daripada harus tidak menerima upah sama sekali.

Teori Inkonsistensi Status
Teori inkonsistensi status telah mencoba menelaah tentang adanya inkonsistensi dalam individu sebagai akibat berbagai status yang diperolehnya. Konsep ini memberikan gambaran bagaimana tentang proses kemunculan kelas-kelas baru dalam masyarakat sehingga menimbulkan perubahan stratifikasi sosial yang tentu saja mempengaruhi struktur sosial yang telah ada. Apabila dilihat lebih jauh, kemunculan kelas baru ini akan menyebabkan semakin ketatnya kompetisi antar individu dalam masyarakat baik dalam perebutan kekuasaan atau upaya melanggengkan status yang telah diraih. Fenomena kompetisi dan konflik yang muncul dapat dipahami sebagai sebuah mekanisme interaksional yang memunculkan perubahan sosial dalam masyarakat.
Stratifikasi sosial pada masyarakat pra-industrial belum terlalu terlihat dengan jelas dibandingkan pada masyarakat modern. Hal ini disebabkan oleh masih rendahnya derajat perbedaan yang timbul oleh adanya pembagian kerja dan kompleksitas organisasi. Status sosial masih terbatas pada bentuk ascribed status, yaitu suatu bentuk status yang diperoleh sejak dia lahir. Mobilitas sosial sangat terbatas dan cenderung tidak ada. Krisis status mulai muncul seiring perubahan moda produksi agraris menuju moda produksi kapitalis yang ditandai dengan pembagian kerja dan kemunculan organisasi kompleks.
Perubahan moda produksi menimbulkan masalah yang pelik berupa kemunculan status-status sosial yang baru dengan segala keterbukaan dalam stratifikasinya. Pembangunan ekonomi seiring perkembangan kapitalis membuat adanya pembagian status berdasarkan pendidikan, pendapatan, pekerjaan dan lain sebagainya. Hal inilah yang menimbulkan inkonsistensi status pada individu.

B.  Berkurangnya rasa sosial
Dalam mengikuti perkembangan zaman kita sebagai konsumen dari teknologi, banyak kontradiksi yang terjadi di dalam menjalankan kehidupan sosial disebabkan oleh kemajuan teknologi pada saat ini membuat kepentingan individu lebih tinggi dari kepentingan umum-nya, dengan kata lain, kemajuan teknologi membuat rasa sosial seseorang berkurang. Dan dampak dari kemajuan teknologi berpengaruh pada hubungan keluarga, sejawat serta lingkungan kehidupan keseharian yang mengakibatkan manusia secara individu terdorong untuk menutup diri dari lingkungan sekitar kehidupannya. Misalnya saja dengan hadirnya media komunikasi seperti phonsel, internet dan lain sebagainya.
Dalam kemajuan teknologi rasa sosialisasi manusia semakin berkurang dan banyak menimbulkan rasa prasangka terhadap sesama, sehingga dalam pertumbuhan sosial manusia saat ini banyak terjadi perselisihan antara satu dengan yang lain-nya, oleh karena itu, pertumbuhan sosial sangat di pengaruhi oleh perkembangan teknologi yang menyebabkan adanya kemajuan dan kemunduran di dalamnya, sehingga mengarahkan pertumbuhan sosial pada saat ini untuk melakukan kehidupan secara individualistis dan lebih ke-efesiensi. Hal ini sangat jelas terasa dalam kehidupan pada saat ini, sehingga kemajuan teknologi memaksa terjadinya perubahan sosial dalam bidang pola hidup seseorang untuk menjadi seseorang yang
kapitalisme dan menciptakan seseorang tumbuh dengan kepentingan pribadi lebih tinggi dari kepentingan umum.

3.3  Dampak Umum Pengaruh Tehnologi Informasi
3.3.1 Dampak kemajuan Tehnologi bias kita lihat sebagai berikut:
A.  Perbedaan kepribadian pria dan wanita
Banyak pakar yang berpendapat bahwa kini semakin besar porsi wanita yang memegang posisi sebagai pemimpin,baik dalam dunia pemerintahan maupun dalam dunia bisnis. Bahkan perubahan Perilaku ke arah perilaku yang sebelumnya merupakan pekerjaan pria semakin menonjol.Data yang tertulis dalam buku megatrend for Women:From Liberation to Leadership yang ditulis oleh Patricia Aburdene & John Naisbitt (1993)Menunjukkan bahwa peran wanita dalam kepemimpinan semakin membesar. Semakin banyak wanita yang memasuki bidang politik,sebagai anggota parlemen, senator, gubernur, menteri, dan berbagai jabatan penting lainnya.

B.  Meningkatnya rasa percaya diri
Kemajuan ekonomi di negara-negara Asia melahirkan fenomena yang menarik. Perkembangan dan kemajuan ekonomi telah meningkatkan rasa percaya diri dan ketahanan diri sebagai suatu bangsa akan semakin kokoh. Bangsa-bangsa Barat tidak lagi dapat melecehkan bangsa-bangsa Asia.

C.  Tekanan
Kompetisi yang tajam di pelbagai aspek kehidupan sebagai konsekuensi globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan pekerja keras.

3.3.2 Kemajunologi akan berpengaruh negatif pada aspek budaya
A.  Kemerosotan moral
Kemajuan teknologi membuat berbagai kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan pelajar mengalami kemrosotan moral. Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan pada upaya pemenuhan berbagai keinginan material, telah menyebabkan sebagian warga masyarakat menjadi “kaya dalam materi tetapi miskin dalam rohani”.

B.  Kenakalan Remaja
Tindak menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat,dimana kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di masyarakat, seperti gotong royong dan tolong-menolong telah melemahkan kekuatan-kekuatan sentripetal yang berperan penting dalam menciptakan kesatuan sosial. Akibat lanjut bisa dilihat bersama, kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja dan pelajar semakin meningkat dalam berbagai bentuknya, seperti perkelahian, corat-coret, pelanggaran lalu lintas sampai tindak kejahatan.

C.  Pola interaksi antar manusia yang berubah
Kehadiran komputer pada kebanyakan rumah tangga golongan menengah ke atas telah merubah pola interaksi keluarga. Komputer yang disambungkan dengan telpon telah membuka peluang bagi siapa saja untuk berhubungan dengan dunia luar. Program internet relay chatting (IRC), internet, dan e-mail telah membuat orang asyik dengan kehidupannya sendiri. Selain itu tersedianya berbagai warung internet (warnet) telah memberi peluang kepada banyak orang yang tidak memiliki komputer dan saluran internet sendiri untuk berkomunikasi dengan orang lain melalui internet. Kini semakin banyak orang yang menghabiskan waktunya sendirian dengan komputer. Melalui program internet relay chatting (IRC) anak-anak bisa asyik mengobrol dengan teman dan orang asing kapan saja.


AGAMA

Mata Kuliah Agama Islam 2014

Manasih Haji dan Umroh

PETUNJUK HAJI DAN UMRAH


Ilmu Sosial Budaya Dasar

pengarun tehnologi informasi terhadap nilai nilai sosial, budaya, dan kemanusiaan

Makalah Konserfasi Mangruf

Makalah Reboisasi Hutan


Pengantar Ilmu Sejarah

Manfaat dan Fungsi Sejarah

Kausalitas Sejarah

Eksplanasi Sejarah

Tempat Bersejarah Punden


Pengantar Ilmu Pendidikan
Makalah Pendidikan Anak Luar Biasa

Sejarah Kebudayaan indonesia

BUDAYA JAWA HANYA TINGGAL SEJARAH BILA ORANG JAWA KELUAR DARI HINDU


SOSIOLOGI

Stratifikas Sosial

Makalah Pemulung

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar