Selasa, 10 Februari 2015

Keris Kyai Sengkelat

Keris Kyai Sengkelat


     Keris Sengkelat adalah keris pusaka luk tiga belas yang diciptakan pada jaman Majapahit (1466 – 1478), yaitu pada masa pemerintahan Prabu Kertabhumi (Brawijaya V) karya Mpu Supa Mandagri. Mpu Supa adalah salah satu santri Sunan Ampel. Konon bahan untuk membuat keris Sengkelat adalah cis, sebuah besi runcing untuk menggiring onta. Konon, besi itu didapat Sunan Ampel ketika sedang bermunajat. Ketika ditanya besi itu berasal darimana, dijawab lah bahwa besi itu milik Muhammad Saw. Maka diberikan lah besi itu kepada Mpu Supa untuk dibuat menjadi sebilah pedang. Namun sang mpu merasa sayang jika besi tosan aji ini dijadikan pedang, maka dibuatlah menjadi sebilah keris luk tiga belas dan diberi nama keris Sengkelat. Setelah selesai, diserahkannya kepada Sunan Ampel. Sang Sunan menjadi kecewa karena tidak sesuai dengan apa yang dikehendakinya. Maka oleh Sunan Ampel disarankan agar keris Sengkelat diserahkan kepada Prabu Brawijaya V. Ketika Prabu Brawijaya V menerima keris tersebut, sang Prabu menjadi sangat kagum akan kehebatan keris Kyai Sengkelat,dan akhirnya keris tersebut menjadi salah satu piyandel (maskot) kerajaan dan diberi gelar Kangjeng Kyai Ageng Puworo, mempunyai tempat khusus dalam gudang pusaka keraton.

     Pusaka baru itu menjadi sangat terkenal sehingga menarik perhatian Adipati Blambangan. Adipati ini memerintahkan orang kepercayaannya untuk mencuri pusaka tersebut demi kejayaan Blambangan, dan berhasil. Mpu Supa yang telah mengabdi pada kerajaan Majapahit diberi tugas untuk mencari dan membawa kembali pusaka tersebut ke Majapahit. karena taktik yang jitu dari mpu supa akhirnya keris itu ia dapatkan kembali dan tanpa menyebabkan peperangan, Malah Ki Nambang akhirnya dianugerahi seorang putri kadipaten yang bernama Dewi Lara Upas, adik dari Adipati Blambangan itu sendiri. Sang Mpu yang berhasil melaksanakan tugas selalu mencari cara agar dapat kembali ke Majapahit. Ketika kesempatan itu tiba maka beliau pun segera kembali ke Majapahit dan meninggalkan istrinya yang sedang hamil. Sebelum pergi, beliau meninggalkan pesan kepada sang istri bahwa kelak jika anak mereka lahir laki-laki agar diberi nama Joko Suro, serta meninggalkan besi bahan untuk membuat keris.

Keris Pusaka Setan Kober

Keris Pusaka Kyai Condong Campur

Keris Pusaka Kala Munyeng

Keris Naga Sasra Sabuk Inten

Keris Nogo Sosro

Keris Mpu Gandring

Semar Mesem

Pedang Samurai

Batu Mustika

Wesi Towo

Wesi Kuning

Kol Buntet

Pring Petuk

Batu Merah Delima

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar