MAKALAH UPAYA REBOISASI DAN PENGHIJAUAN
UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Hutan yang merupakan habitat bagi berbagai macam
spesies flora dan fauna adalah produsen oksigen terbesar di planet bumi. Tumbuh-tumbuhan
hijau menerima sinar matahari, air (H2O) dan karbon dioksida (CO2)
dari lingkungan sekitarnya yang kemudian akan diubah menjadi oksigen (O2)
dan karbohidrat (C6H12O6). Senyawa-senyawa yang dihasilkan oleh tumbuhan
hijau melalui proses fotosintesis tersebut dibutuhkan oleh manusia dan hewan
untuk melangsungkan kehidupannya. Setiap tahun
tumbuh-tumbuhan di bumi mensintesis sekitar 150.000 juta ton karbon dioksida (CO2)
dan 25.000 juta ton hidrogen (H) dengan membebaskan 400.000 juta ton oksigen (O2) ke atmosfer, serta menghasilkan 450.000 juta ton
zat-zat organik.
Selain di hutan, tumbuhan
hijau juga berperan penting di lingkungan sekitar kita. Tanpa tumbuhan hijau,
lingkungan di sekitar kita akan terasa panas dan tidak nyaman. Apalagi jika tumbuhan
di hutan menghilang dalam skala yang cukup besar setiap tahun akibat penebangan
liar dan sebagainya, tentu akan berdampak negatif terhadap keadaan atmosfer
bumi. Setiap pohon yang
ditanam mempunyai kapasitas mendinginkan udara sama dengan rata-rata 5
pendingin udara (AC/Air Conditioner)
yang dioperasikan 20 jam terus menerus setiap harinya. Tidak hanya
itu, tumbuhan hijau juga dapat menjernihkan udara di sekitar kita karena setiap 1 ha pepohonan mampu menetralkan karbon dioksida yang dikeluarkan 20 kendaraan, dan setiap 93 m2 pepohonan mampu menyerap
kebisingan suara sebesar 8 desibel.
Dikarenakan peran tumbuhan hijau yang sangat penting
di hutan maupun di lingkungan sekitar kita, penulis mencoba untuk memberikan
beberapa gagasan dalam upaya pelestarian hutan dan lingkungan hidup melalui
reboisasi dan penghijauan. Upaya reboisasi dan penghijauan ini dapat menjadi
wadah untuk menyejahterakan masyarakat. Selain itu, kesejahteraan masyarakat
juga dapat dicapai melalui peran optimal Pemerintahan Daerah dengan dunia
usaha, serta partisipasi masyarakat, didukung oleh perundang-undangan di bidang
ekonomi maupun politik, serta regulasi teknisnya. Pembangunan kesejahteraan
rakyat bukan hanya merupakan salah satu paradigma otonomi daerah akan tetapi
juga komitmen bersama pemerintah pusat dengan pemerintah daerah yang
mensyaratkan terlembaganya hubungan fungsional dan adanya pembagian peran.
B.
Rumusan
Masalah
Adapun rumusan
masalah yakni sebagai berikut.
1. Seberapa pentingkah peran tumbuhan hijau dalam kehidupan manusia?
2. Langkah apa yang dapat dilakukan dalam upaya reboisasi dan penghijauan?
3. Apa manfaat yang dihasilkan dari upaya reboisasi dan penghijauan?
4. Mengapa upaya reboisasi dan penghijauan berkaitan dengan kesejahteraan
masyarakat?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di
atas, makalah ini disusun dengan tujuan memberikan penjelasan mengenai hal-hal berikut.
1. Peran tumbuhan hijau yang sangat penting dalam berbagai segi kehidupan
manusia.
2. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam upaya reboisasi dan
penghijauan.
3. Manfaat yang dihasilkan dari upaya reboisasi dan penghijauan.
4. Kesejahteraan masyarakat yang dapat dicapai melalui upaya reboisasi dan
penghijauan.
BAB II ISI
A.
Kerangka
Teori
1. Pengertian Reboisasi
“Reboisasi merupakan kegiatan penghutanan kembali
kawasan hutan bekas tebangan maupun lahan-lahan kosong yang terdapat di dalam
kawasan hutan” (Manan, 1978). “Reboisasi
meliputi kegiatan permudaan pohon, penanaman jenis pohon lainnya di area hutan
negara dan area lain sesuai rencana tata guna lahan yang diperuntukkan sebagai
hutan. Dengan demikian, membangun hutan baru pada area bekas tebang habis,
bekas tebang pilih, atau pada lahan kosong lain yang terdapat di dalam kawasan
hutan termasuk reboisasi” (Kadri dkk,
1992).
Jadi, reboisasi adalah
membangun hutan baru atau penanaman kembali kawasan hutan bekas tebangan maupun lahan-lahan kosong yang terdapat di dalam kawasan hutan.
2. Pengertian Penghijauan
“Penghijauan merupakan kegiatan penanaman pada lahan
kosong di luar kawasan hutan, terutama pada tanah milik rakyat dengan tumbuhan
keras, misalnya jenis-jenis pohon hutan, pohon buah, tumbuhan perkebunan, tumbuhan
penguat teras, tumbuhan pupuk hijau, dan rumput pakan ternak. Tujuan penanaman agar lahan tersebut
dapat dipulihkan, dipertahankan, dan ditingkatkan kembali kesuburannya” (Manan, 1976;
Supriyanto,
1984). “Upaya yang termasuk dalam rangkaian kegiatan
penghijauan yang sudah disebutkan berupa pembuatan bangunan pencegah erosi
tanah, misalnya pembuatan sengkedan (terassering)
dan bendungan yang dilakukan pada area di luar kawasan hutan” (Kadri dkk, 1992).
Jadi, penghijauan adalah kegiatan penanaman pada lahan kosong di luar kawasan
hutan
serta pembuatan bangunan
pencegah erosi tanah dengan tujuan agar lahan
tersebut dapat dipulihkan, dipertahankan, dan ditingkatkan kembali
kesuburannya.
3. Pengertian Kesejahteraan Sosial
“Kesejahteraan sosial adalah kondisi sejahtera
dari suatu masyarakat. Kesejahteraan sosial meliputi kesehatan, keadaan
ekonomi, kebahagiaan, dan kualitas hidup rakyat”
(Segel dan Bruzy, 1998). “Kesejahteran sosial memiliki arti kepada keadaan yang baik,
kebahagiaan dan kemakmuran, banyak orang yang menamainya sebagai kegiatan amal” (W.J.S. Poerwadarminta, 1996).
Jadi, kesejahteraan sosial adalah
kondisi sejahtera dari suatu masyarakat yang baik, bahagia dan makmur.
B.
Pembahasan
1. Peran Penting Tumbuhan Hijau dalam Kehidupan Manusia
Tumbuhan adalah makhluk hidup yang terdiri dari organ berupa akar,
batang dan daun serta mempunyai zat hijau daun yang disebut dengan klorofil.
Tumbuhan hijau mampu membuat makanan sendiri dengan menyerap unsur hara yang
terkandung dalam tanah, karbon dioksida di udara dan dengan bantuan sinar
matahari yang dikenal dengan istilah proses fotosintesis.
Hasil fotosintesis sangat bermanfaat tidak hanya untuk tumbuhan hijau
itu sendiri, melainkan bermanfaat pula bagi makhluk hidup di sekitarnya,
khususnya manusia. Oksigen yang dihasilkan dari proses fotosintesis digunakan
oleh manusia dan hewan untuk bernafas, dan glukosa yang dihasilkannya juga
bermanfaat sebagai sumber energi.
Tumbuhan hijau juga mampu menjadi solusi berbagai problem iklim yang
mendera bumi saat ini, seperti isu pemanasan global akibat jumlah karbon
dioksida yang melebihi batas (efek rumah kaca). Pencemaran udara yang
ditimbulkan oleh polutan seperti karbon dioksida dapat dikurangi dengan cara
meningkatkan penghijauan lingkungan sekitar dan reboisasi.
Manfaat tumbuhan hijau khususnya bagi manusia adalah sebagai berikut.
a. Tumbuhan hijau berperan sebagai paru-paru dunia. Tumbuhan yang
mengandung klorofil menghasilkan gas oksigen yang mempunyai peran vital dalam
proses pernafasan manusia dan hewan.
b. Tumbuhan hijau berfungsi sebagai stabilisator lingkungan. Keberadaan
tumbuhan hijau di lingkungan sekitar dapat menciptakan suasana yang segar,
nyaman dan sejuk.
c. Tumbuhan hijau merupakan penyeimbang alam, karena mempunyai peran yang
sangat penting dalam kehidupan ekosistem.
d. Tumbuhan hijau juga berfungsi sebagai tempat berlindung bagi kondisi
alam yang kurang baik seperti angin kencang, terik matahari yang menyengat,
hujan, serta debu dan polusi.
e. Tumbuhan hijau merupakan sumber estetika atau keindahan.
f. Tumbuhan hijau adalah salah satu faktor penjaga kesehatan.
2. Langkah-Langkah dalam Mewujudkan Upaya Reboisasi dan Penghijauan
a. Langkah-Langkah Reboisasi
Luas lahan hutan di
Indonesia adalah 140,3 juta ha dan merupakan salah satu hutan hujan tropis terbesar
di dunia. Namun, jumlah ini terus berkurang setiap tahun akibat terjadi
banyaknya penebangan liar, aktivitas pertambangan dan perladangan berpindah.
Menurut FAQ, laju kerusakan hutan di Indonesia mencapai 1.315.000 ha per tahun
atau setiap tahunnya luas area hutan berkurang sebesar 1%. Daerah-daerah yang
paling cepat kerusakan hutannya adalah Kalimantan, Sumatera, Sulawesi dan
sebagian Pulau Jawa.
Kondisi hutan yang rusak dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan bumi
untuk mengubah karbon dioksida menjadi oksigen. Selain itu, hutan yang
kehilangan sebagian besar vegetasinya dapat menyebabkan erosi yang terjadi
terus-menerus sehingga tanah kehilangan kesuburannya. Kerusakan hutan juga
menyebabkan ketidakseimbangan alam dan hewan kehilangan habitatnya.
Reboisasi diperlukan dalam upaya mengatasi kerusakan hutan. Dengan
dilakukannya reboisasi, hutan akan kembali mendapatkan vegetasinya, menciptakan
kondisi udara yang sejuk serta mencegah berbagai dampak buruk yang ditimbulkan
oleh kerusakan hutan.
Berikut ini adalah beberapa langkah dalam mewujudkan upaya reboisasi.
1) Persiapan, meliputi penentuan lokasi sasaran reboisasi, penyiapan
organisasi pelaksana, penyusunan tata waktu kegiatan dan pembagian kerja,
membersihkan area reboisasi dari konflik agar penanaman dapat berjalan lancar
melalui sosialisasi rencana penanaman, menyiapkan bahan dan alat pengukuran
(GPS/alat ukur theodolit, kompas, altimeter dan lain-lain) serta menentukan
pola tanam.
2) Membuat lubang untuk tanaman sesuai pola tanam dan menyiapkan pupuk
dasar.
3) Bibit tanaman harus dalam keadaan sehat dan memenuhi standar dan
terlebih dahulu ditanam di tempat penampung sementara. Tanaman yang dapat digunakan
untuk reboisasi antara lain sebagai berikut.
a)
Jati
(Tectona grandis)
b)
Jelutung
(Dyera costulata)
c)
Jabon
(Anthocepalus cadamba)
d)
Sungkai
(Peronema cannescens)
e)
Meranti
(Shore sp)
f)
Kemiri
(Aleurites molucua)
g)
Tusam/Pinus
(Pinus merkusii)
h)
Balsa
(Ochroma sp)
4)
Bibit tanaman dilepas dari
tempat penampung sementara kemudian dipindahkan ke lubang yang telah dibuat
serta diberi pupuk.
5)
Melaksanakan pemeliharaan tanaman yang intensif
untuk membersihkan area tanaman dari bahan yang mudah terbakar.
6)
Melaksanakan pengawasan secara periodik untuk
mendeteksi bahaya kebakaran secara dini agar dapat diambil tindakan yang tepat.
7)
Meningkatan partisipasi
masyarakat dalam pengamanan hutan antara lain melalui kegiatan penerangan dan
penyuluhan.
b. Langkah-Langkah Penghijauan
Selain di hutan, tumbuhan
hijau juga mempunyai peran yang sangat penting di luar kawasan hutan. Tumbuhan hijau
sebagai produsen utama oksigen dibutuhkan di lingkungan sekitar kita. Tumbuhan hijau selain
berperan dalam kehidupan dan kesehatan lingkungan secara fisik, juga berperan dalam estetika
dan
kesehatan jiwa.
Untuk menangani krisis lingkungan terutama di perkotaan, maka
diperlukan perencanaan dan penanaman tumbuhan hijau untuk penghijauan secara
konseptual. Penghijauan dilakukan untuk memulihkan, memelihara dan meningkatkan kondisi lahan
agar dapat berproduksi dan berfungsi secara optimal, baik sebagai pengatur tata
air atau pelindung lingkungan.
Berikut ini adalah beberapa
langkah dalam mewujudkan upaya penghijauan.
1) Upaya penghijauan dapat dimulai dari lingkungan sekitar kita seperti
halaman rumah. Kita dapat memanfaatkan lahan yang ada untuk ditanami dengan
tumbuhan hijau, misalnya tanaman hias, tanaman obat dan tanaman berkulit keras.
Lahan di sekitar tempat tinggal kita seperti kompleks perumahan juga dapat kita
manfaatkan untuk penghijauan dengan menanam tanaman yang serupa.
2) Penanaman tumbuhan hijau yang bermanfaat di halaman rumah dapat kita
dikembangkan menjadi kebun mini yang terdiri dari tanaman sayur dan buah
(warung hidup) serta tanaman obat (apotek hidup). Dengan mengembangkan kebun
mini di halaman rumah, kita dapat menghemat pengeluaran anggaran rumah tangga
sehingga menjauhkan kita dari sifat konsumtif.
3) Teknik penanaman hidroponik dapat menjadi solusi penghijauan selanjutnya
apabila lahan yang kita punya tidak cukup memadai untuk ditanami tumbuhan
hijau. Teknik penanaman hidroponik adalah teknik menanam tanpa menggunakan
tanah, melainkan menggunakan benda lain seperti sabut kelapa yang diberi unsur
hara yang dibutuhkan oleh tumbuhan hijau.
4) Penghijauan di lingkungan sekolah juga sangat dibutuhkan. Kondisi udara
yang sejuk, nyaman dan segar di lingkungan sekolah dapat mengoptimalkan proses
belajar mengajar siswa. Penerapan penghijauan lingkungan sekitar harus
diterapkan kepada siswa sejak dini demi terwujudnya generasi yang peduli
terhadap lingkungan. Sekolah adalah tempat yang tepat untuk menerapkan
pentingnya penghijauan kepada siswa selain di rumah.
5) Pembuatan taman kota serta hutan kota dapat mengoptimalkan upaya
penghijauan, tentunya dengan partisipasi masyarakat. Keberadaan taman kota
serta hutan kota juga dapat mengurangi tingkat polusi udara serta dapat menjadi
sarana rekreasi bagi masyarakat.
6) Disiplin membuang sampah pada tempatnya dapat mendukung upaya
penghijauan. Lingkungan yang telah kita tanami oleh tumbuh-tumbuhan hijau
tentunya tidak boleh tercemari oleh limbah maupun sampah, karena dapat
menimbulkan pemandangan yang tidak sedap. Kepedulian masyarakat sangat
dibutuhkan dalam masalah ini. Apabila masyarakat dengan sadar tidak membuang
sampah sembarangan, tentu dampak positifnya juga dirasakan oleh masyarakat itu
sendiri.
7) Upaya penghijauan harus mendapatkan dukungan dari pemerintah serta kerja
sama masyarakat dengan pemerintah demi terciptanya lingkungan hidup yang
diidamkan dan menyejahterakan masyarakat.
3. Manfaat Reboisasi dan Penghijauan
Manfaat reboisasi dan penghijauan di antaranya adalah sebagai berikut.
a.
Manfaat
orologis. Akar pohon dengan tanah merupakan satu
kesatuan yang kuat sehingga mampu mencegah erosi.
b.
Manfaat
hidrologis. Tanaman-tanaman pada dasarnya akan
menyerap air hujan, sehingga suatu daerah yang ditumbuhi banyak tanaman mempunyai
persediaan air yang mencukupi.
c.
Manfaat
klimatologis. Dengan banyaknya pohon akan menurunkan suhu setempat, sehingga
udara di sekitarnya menjadi sejuk, segar
dan nyaman.
d.
Manfaat
edaphis. Ini adalah manfaat dalam kaitan dengan tempat hidup binatang. Di
lingkungan yang penuh dengan pohon-pohon, secara alami satwa dapat hidup dengan
tenang karena lingkungan demikian memang sangat mendukung.
e.
Manfaat
ekologis. Lingkungan yang baik adalah yang seimbang antara struktur buatan
manusia dan struktur alam. Kelompok pohon atau tanaman, air dan binatang adalah
bagian dari alam yang dapat memberikan keseimbangan lingkungan.
f.
Manfaat
protektif. Pohon dapat memberikan
perlindungan, misalnya terhadap teriknya sinar matahari, angin kencang, penahan
debu serta peredam suara.
g.
Manfaat
higienis. Sudah menjadi
sifat pohon pada siang hari menghasilkan oksigen (O2) yang sangat diperlukan manusia, dan sebaliknya dapat
menyerap karbon dioksida (CO2). Jadi
secara higienis, pohon sangat
berguna untuk kehidupan manusia.
h.
Manfaat
edukatif. Berbagai macam jenis pohon yang ditanam di lingkungan sekitar merupakan laboratorium alam, karena dapat
dimanfaatkan sebagai tempat belajar mengenal tanaman dari berbagai aspeknya.
4. Kaitan antara Reboisasi dan Penghijauan dengan Kesejahteraan Masyarakat
Masyarakat dapat menikmati
berbagai manfaat dari reboisasi dan penghijauan seperti yang telah disebutkan
sebelumnya. Kesejahteraan masyarakat berkaitan dengan kondisi yang nyaman,
baik, sejahtera dan terpenuhinya segala kebutuhan. Hal-hal yang berkaitan dengan
kesejahteraan masyarakat tersebut dapat didapatkan melalui pelaksanaan
reboisasi dan penghijauan.
Wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang beriklim tropis mempunyai sebuah aset yang tak ternilai
harganya, yakni tanah yang subur. Menanami tanah subur dengan berbagai vegetasi
bernilai ekonomis disertai dengan pengolahan yang tepat oleh sumber daya
manusia yang baik dapat meningkatkan produksi dalam negeri yang tentunya dapat
menjadi sumber kesejahteraan masyarakat.
Reboisasi dan penghijauan
adalah dua langkah yang tepat dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Kesejahteraan masyarakat tidak dapat dicapai apabila masyarakat tidak
mengoptimalkan potensi di lingkungan sekitarnya. Tumbuhan hijau di sekitar kita
merupakan salah satu potensi yang dapat mendatangkan banyak manfaat apabila
kita mengolahnya secara tepat. Oleh karena itu, peningkatan kualitas sumber
daya manusia juga sangat diperlukan dalam mengolah lingkungan hidup demi
tercapainya kesejahteraan masyarakat.
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan
Tumbuhan mempunyai peran yang sangat vital dalam kehidupan manusia.
Lingkungan sekitar yang gersang tanpa ditumbuhi vegetasi akan menyebabkan
kondisi udara menjadi tidak nyaman. Selain itu, hilangnya vegetasi di hutan juga
dapat menyebabkan berbagai dampak buruk bagi manusia. Oleh karena itu, upaya
reboisasi dan penghijauan dibutuhkan untuk melestarikan lingkungan hidup
sehingga dapat terwujud masyarakat yang sejahtera.
B.
Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis menyarankan agar setiap orang
sadar akan pentingnya tumbuhan hijau sebagai produsen oksigen terbesar di
planet bumi. Keuntungan yang didapatkan dari upaya pelestarian tumbuhan hijau
melalui reboisasi dan penghijauan sangatlah banyak, maka diharapkan setiap
orang dapat memulai upaya pelestarian tumbuhan hijau di lingkungan sekitarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Gifford, Clive. 2007. Ensiklopedia Geografi untuk Pelajar dan Umum. Jakarta : Lentera
Abadi.
Poerwadarminta, W.J.S.. 1996. Pengertian Kesejahteraan Manusia. Bandung : Mizan.
Hestiyanto, Yusman. 2005. Geografi SMA Kelas X. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Noor, Isran. Politik
Otonomi Daerah untuk Penguatan NKRI. Seven Strategic Studies.
Fitriana, Rina. 2008. Mengenal Hutan. Bandung : Putra Setia.
Nugraha, Adrian R.. 2009. Stop Pemanasan Global. Bekasi : Cahaya
Pustaka Raga.
www.irfanwineers.wordpress.com
www.g-excess.com
www.djemari.org
www.anneahira.com
www.wikipedia.com
www.wajahlukrejo.blogspot.com
www.jabonaceh.com
www.gumaraangga.blogspot.com
www.artikellingkunganhidup.com
www.marskrip.blogspot.com
www.sciencedanar.blogspot.com
www.terpopuler.net